Cerita

Tribe Profil: Upaya Terjal Bhayangkara FC Mempertahankan Gelar

Pada permulaan musim tahun lalu, jelas tidak ada yang menyangka Bhayangkara FC (BFC) akan keluar sebagai juara Liga 1. Kebanyakan lebih terkesan dan memfavoritkan Madura United dan Bali United yang memang sejak awal musim tampil meledak-ledak. Meskipun kemudian keberhasilan meraih gelar juara tersebut terjadi dengan proses yang kontroversial, sejarah sudah mencatat bahwa tim berjuluk The Guardian ini adalah juara musim lalu.

Kedatangan Ilja Spasojevic di paruh musim kedua adalah salah satu faktor yang membuat BFC bisa melesat, melewati para pesaing, dan akhirnya meraih gelar juara. Spaso baru yang baru tiba sudah langsung memberikan dampak besar. Dari 16 pertandingan, pemain yang kini sudah berkewarganegaraan Indonesia ini berhasil melesakkan 12 gol. Yang terbaik tentu ketika ia berhasil menyarangkan hat-trick ketika BFC bertandang ke kandang Madura United.

Musim lalu jelas menjadi kisah indah yang patut dikenang. Bagaimana kesebelasan baru kemudian berhasil mendobrak superioritas kekuatan tradisional. Kini menjadi ujian berat bagi BFC untuk mempertahankan gelar juara mereka. Karena tercatat sejak unifikasi kompetisi pada tahun 1995, berlanjut ke era Liga Super, dan kini Liga 1, belum ada tim yang benar-benar bisa mempertahankan gelar juara mereka selama dua musim beruntun.

Ditinggal banyak pemain bintang

Musim ini jelas menjadi ujian yang sangat berat bagi skuat asuhan Simon McMenemy. Dalam upaya mereka untuk mempertahankan gelar juara, BFC ditinggal banyak pemain bintang. Padahal para pemain tersebut adalah kekuatan ini yang membawa BFC ke tangga juara. Pertanyaan besarnya adalah, meski ditinggal para pemain bintang mereka, apakah BFC akan tetap kompetitif?

Selain Firman Utina yang memutuskan pensiun, BFC juga mesti ditinggal Otavio Dutra, Alfin Tuasalamony, Guy Junior, dan duo pemain berbakat, Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn. Ketangguhan BFC jelas dipertanyakan mengingat situasi ini. Tetapi para pengganti juga sudah didatangkan untuk memperkuat tim yang sepertinya akan menggunakan Stadion PTIK, Jakarta, sebagai markas baru mereka.

Vladimir Vujovic dan Nikola Komazec datang untuk mengisi posisi yang ditinggal Dutra dan Spaso. BFC juga mendaratkan beberapa nama pemain potensial seperti Nurhidayat Haris, Maldini Pali, dan Panggih Prio Sembodho. Sekaligus memulangkan Dinan Yahdian Javier yang musim lalu sempat bermain di Borneo FC. BFC juga kelimpahan dua talenta asal Papua, Marinus Wanewar dan Vendry Mofu.

Berharap tuah dari para pemain berpengalaman

Menghadapi musim kompetisi mendatang, Simon McMenemy akan mengembankan harapan tim kepada para pemain berpengalaman. Ada beberapa nama pemain yang sudah lama berkarier di sepak bola Indonesia, yang akan diandalkan McMenemy untuk bertarung di Liga 1 2018 nanti.

Bek asal Montenegro, Vladimir Vujovic, diharapkan bisa menjadi pemimpin di lini pertahanan. Bek senior berusia 36 tahun tersebut tentu merupakan tutor yang tepat bagi para pemain bertahan belia seperti Nurhidayat, Fatchu Rohman, dan Agustinus Syauta. Sementara Vendry tentu juga akan membuat bakat dari gelandang muda seperti TM Ichsan, dan Wahyu Subo Seto. Sementara dengan sisa-sisa kejayaanya, Herman Dzumafo pun akan menjadi pembimbing yang baik bagi sensasi terbaru lini serang BFC, Sansan Fauzi.

Para pemain tersebut akan tergabung dengan para pemain BFC lain yang juga sudah semakin matang. Putu Gede Juni Antara jelas sudah bukan sekadar bek muda berbakat lagi. Kualitas dan mental bermainnya kini sudah setara dengan para pemain berpengalaman. Begitu pula Muhammad Hargianto dan penyerang muda yang masih dinantikan kehebatannya, Dendy Sulistyawan.

Player to watch: Alsan Sanda

Alsan Sanda sebenarnya merupakan pemain yang paling menarik dari skuat The Guardian. Seperti yang diketahui, ketika masih memperkuat Bali United, pemilik nama lengkap Alsan Putra Masat Sanda ini bermain di sektor penyerang sayap. Lama kelamaan posisi digeser ke posisi bek kiri atau bek kanan. Perubahan ini justru membuat karier pemain asal Kupang ini meroket.

Alsan yang merupakan penyerang cum bek sayap ini menjadi salah satu kunci keberhasilan BFC meraih gelar juara musim lalu. Bersama pemain lain yang juga dimutasi posisinya ke lini pertahanan yaitu penyerang tengah, Jajang Mulyana, Alsan tampil solid. Karena merupakan bekas penyerang, Alsan juga begitu berbahaya ketika sudah berada di area pertahanan lawan. Keberadaan Alsan pun membuat BFC tetap mesti diwaspadai meskipun sudah banyak ditinggal para pemain bintang mereka.

Prediksi: Lima besar klasemen

Ditinggal para pemain bintang jelas menyulitkan BFC. Terlihat dari penampilan di turnamen pra-musim di mana Indra Khafi dan kawan-kawan tidak tampil begitu memuaskan. Para pemain baru sepertinya masih membutuhkan waktu untuk bersinergi dengan para pemain lama. Meskipun demikian, kedatangan para pemain pengganti dengan kualitas yang juga baik, serta status sebagai juara bertahan memungkinkan BFC untuk finis di posisi lima besar klasemen akhir Liga 1 2018.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia