Turnamen JakaJaya yang digelar di Stadion Surajaya Lamongan menjadi satu-satunya turnamen pra-musim yang diikuti oleh Persipura Jayapura. Sebelumnya, tim Mutiara Hitam enggan mengikuti turnamen pra-musim lain seperti Piala Presiden dan Piala Gubernur Kaltim. Alasannya saat itu adalah kondisi keuangan klub yang belum begitu baik karena kepastian soal sponsor dan dana subsidi dari operator kompetisi.
Meskipun lama tidak bertanding, Boaz Solossa dan kawan-kawan nyatanya tetap saja perkasa. Mereka berhasil keluar sebagai pemenang dari turnamen yang diikuti oleh empat kesebelasan ini. Selain Persipura, ada Barito Putera, juara bertahan Liga 1, Bhayangkara FC, dan tim tuan rumah, Persela Lamongan. Di partai penentuan, Persipura berhasil menaklukan Barito dengan skor 3-1.
Duo pemain Brasil, Marcel Sacramento dan Hilton Moreira, akan menjadi menjadi tumpuan serangan Mutiara Hitam, selain tentunya sang kapten tim, Boaz. Baik Marcel dan Hilton tentu terpacu untuk membuktikan diri karena kemampuan mereka diragukan di klub sebelumnya, Madura United dan Sriwijaya FC.
Tetapi bukan kombinasi yang berasal dari koneksi antara Marcel dan Hilton yang akan menjadi senjata rahasia Persipura musim depan. Adalah penyerang misterius, Marcel A. Kararbo, yang boleh jadi akan menjadi efek kejut yang diberikan oleh Persipura kepada tim-tim peserta lain di kompetisi Liga 1.
Kararbo tampil baik sepanjang turnamen JakaJaya. Ia merupakan satu dari sekian pemain yang direkrut oleh manajemen Persipura melalui proses seleksi umum. Kararbo berhasll menyarangkan dua gol di partai penentu ketika Boaz dan kawan-kawan berhadapan dengan Barito Putra.
Nama lengkap pemain ini adalah Marcel Alexander Kararbo. Menjadi mengerikan karena tidak banyak data yang muncul terkait pemain ini, terutama menyoal data pribadi Kararbo seperti usia dan tahun kelahiran. Minimnya data Kararbo tentu membuatnya menjadi semacam senjata rahasia karena para pelatih dari kesebelasan lain tentu tidak banyak mengetahui rekam jejak dari pemain ini.
Ada info yang menyebutkan bahwa Kararbo adalah alumnus dari SSB (sekolah sepak bola) terbaik di tanah Papua, Tunas Hamadi. Sekolah yang sama yang melahirkan bakat-bakat hebat Papua seperti Elie Aiboy, Ricardo Salampessy, Cornelius Gedy, hingga Muhammad Tahir dan Osvaldo Haay. Okto Maniani pun merupakan lulusan dari SSB yang berjarak 6,9 kilometer dari markas Persipura, Stadion Mandala ini.
Kararbo seakan mengikuti jejak seniornya sesama alumnus Tunas Hamadi, Ricardo Salampessy. Ia tidak langsung bergabung ke Persipura ketika memulai karier sepak bolanya. Setelah lulus dari Tunas Hamadi, Kararbo kemudian bergabung ke tim usia muda Persipura Jayapura yang berlaga di Liga Super Indonesia U-21 pada tahun 2014.
Apabila ia memang tergabung dengan tim muda Persipura pada tahun tersebut, bisa diasumsikan bahwa usia Kararbo saat ini berada di jenjang antara 25 dengan kemungkinan usia paling muda adalah 23 tahun. Nama Kararbo kemudian muncul ketika di musim lalu, setelah memperkuat Persiyali Yalimo, dan kemudian memperkuat tim peserta Liga 2, Persewangi Banyuwangi.
Sosoknya tidak banyak yang tahu, gaya permainannya pun masih menyimpan misteri. Tetapi yang pasti dengan apa yang dilakukannya di pertandingan terakhir turnamen JakaJaya, ada potensi Marcel A. Kararbo akan menjadi penampil yang mengejutkan di kompetisi Liga 2018 nanti. Dan semakin menegaskan bagaimana tanah Papua tidak pernah berhenti melahirkan bakat-bakat hebat.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia