Semakin matangnya permainan Harry Kane dalam beberapa musim kebelakang tentu menjadi sebuah kabar baik bagi pendukung Tottenham Hotspurs khususnya dan juga rakyat Inggris secara umum. Penampilan Harry Kane yang secara konsisten berada di level tertinggi membuat rakyat Inggris boleh berharap banyak untuk tim nasionalnya akan berjalan jauh di Rusia 2018. Kehadiran sosok penyerang kelas dunia sepertinya akan membuat Gareth Southgate tak lagi pusing memikirkan produktivitas anak asuhnya ketika berlaga di Piala Dunia.
Namun, tim nasional Inggris masih menyisakan beberapa masalah pelik yang harus segera diselesaikan oleh tim pelatih, mengingat Piala Dunia yang akan segera dihelat tiga bulan lagi. Selain belum memiliki pemain yang tepat untuk mengisi posisi kiper utama, performa bek–bek tengah Inggris di kompetisi lokal pun cukup mengkhawatirkan.
Duo Manchester United, Chris Smalling dan Phil Jones, menjadi sorotan utama karena di sepanjang musim selalu menjadi sumber kecemasan untuk suporter Manchester United ketika mereka bermain, baik ketika Smalling atau Jones bermain bersama maupun ketika bertandem dengan pemain lain. Beruntung, penampilan mereka yang mengecewakan masih tertolong dengan performa gemilang sang kiper, David de Gea. Hal ini bukanlah kabar yang menggembirakan bagi Southgate karena keduanya adalah bek berpengalaman yang dimiliki tim nasional Inggris.
Selain Smalling dan Phil Jones, pelatih tim nasional Inggris pun harus dipusingkan dengan performa buruk Michael Keane. Bek lulusan akademi Manchester United ini mencuat di musim lalu setelah berhasil menyelamatkan Burnley dari jerat degradasi. Musim berganti, Michael Keane pun direkrut oleh Everton dan dirinya menjadi bagian dari belanja besar–besaran tim asal Merseyside tersebut. Namun, Keane tidak bisa menduplikasi performa apiknya musim lalu. Hingga pekan ke-30, Everton sudah kebobolan 49 kali. Everton pun menjadi tim dengan jumlah gol kemasukan terbanyak dari 10 tim teratas Liga Primer Inggris.
Di sepanjang musim ini tercatat hanya John Stones dan Gary Cahill yang performanya masih cukup baik dan sangat bisa diandalkan Inggris di Piala Dunia 2018. Hanya mempunyai dua bek tengah yang siap dan layak bermain di Piala Dunia tentu menjadi masalah yang harus segera dipecahkan tim pelatih Inggris.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, Harry Maguire layak dimajukan untuk menjadi salah satu bek yang mengisi skuat asuhan Southgate di Rusia 2018. Didatangkan dari Hull City di awal musim, bek berusia 25 tahun ini sudah bisa menjadi andalan Claude Puel di seluruh ajang yang diikuti oleh Leicester City.
Harry Maguire sudah menarik perhatian sejak musim lalu. Penampilan apiknya bersama Hull City membuat banyak pengamat berpendapat bahwa Harry akan menjadi pemain kunci Inggris untuk turnamen–turnamen besar di masa depan. Meski gagal mengamankan Hull City dari jurang degradasi, penampilan Maguire patut diapresiasi. Buktinya, Leicester rela membayar 17 juta paun untuk membuat Harry tetap bermain di Liga Primer Inggris.
Harry Maguire sendiri sudah menjadi bagian integral skuat Leicester musim ini bersama Wes Morgan. Pemuda kelahiran Sheffield ini sudah bermain sebanyak 35 pertandingan di seluruh kompetisi. Dilansir dari laman WhoScored, Maguire dideskripsikan sebagai bek tengah yang bermain penuh konsentrasi dan cakap dalam menekel lawan.
Untuk seorang bek tengah, kontribusi Harry Maguire dalam mencetak gol pun cukup mengesankan sebab dirinya sudah mengoleksi 2 gol dan 4 asis di 30 pertandingan Liga Primer Inggris yang telah ia mainkan.
Dihimpun dari Squawka, terlihat dari statistik kemampuan bertahan Maguire sudah cukup baik jika dibandingkan para bek tengah lokal lainnya. Dirinya unggul dalam jumlah rata–rata tekel sukses, take-ons yang sukses per pertandingan. Namun dalam interceptions dan jumlah duel udara yang sukses, Chris Smalling sedikit lebih unggul dibanding mantan pemain Sheffield United ini.
Dengan segala pencapaian Maguire musim ini, sepertinya Gareth Southgate masih enggan memercayakan satu tempat di lini belakang tim nasional Inggris kepadanya. Harry Maguire hanya diberikan satu kesempatan untuk tampil di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018. 2 dari 3 caps bersama tim senior, ia dapatkan ketika jeda internasional saat bertanding melawan Jerman dan juga Brasil.
Dari babak Kualifikasi Piala Dunia, Gareth Southgate lebih memilih untuk memainkan Gary Cahill dan John Stones sebagai palang pintu andalan Three Lions. Keduanya memiliki jumlah pertandingan terbanyak di babak kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Dari 10 pertandingan, Gary Cahill dan John Stones masing–masing bermain sebanyak 8 dan 7 kali. Diikuti dengan bek tengah Michael Keane yang bermain sebanyak 4 pertandingan, lalu Phil Jones yang mengoleksi 2 pertandingan. Sisannya Harry Maguire dan Chris Smalling hanya bermain sebanyak satu pertandingan.
Jika segalanya berjalan sesuai rencana, John Stones dan Gary Cahill kemungkinan besar akan menjadi andalan Inggris untuk menggalang pertahanan di Rusia 2018. Namun, akan menjadi sebuah kesalahan jika Gareth Southgate kembali mengesampingkan Harry Maguire untuk Piala Dunia kali ini.
Pemain Leicester ini dirasa sudah lebih dari cukup untuk menjadi bagian tim nasional Inggris untuk Piala Dunia tahun ini. Dengan performa yang Ia tampilkan di sepanjang musim ini, Harry Maguire bisa menjadi solusi cepat untuk kebutuhan Gareth Southgate akan bek tengah berkualitas.
Author: Daniel Fernandez (@L1_Segitiga)