Bila kalian sadari, pemain dari Asia akhir-akhir ini berhasil menjadi pemain kunci di timnya masing-masing. Di level tertinggi, ada nama Son Heung-min yang berhasil menjadi pemain terbaik Tottenham Hotpsur di beberapa pertandingan terakhir. Selain Son, ada Takashi Inui yang juga menjadi andalan Eibar di La Liga Spanyol, dan Makoto Hasebe yang mengapteni Eintracht Frankfurt, yang kini duduk di peringkat empat sementara Bundesliga.
Nama-nama di atas tentunya adalah nama yang populer, namun ada satu pahlawan sepak bola dari Asia yang namanya mungkin tak pernah kalian dengar sebelumnya. Ia adalah Yuta Toyokawa, penyerang asal Jepang berusia 23 tahun.
Toyokawa saat ini bermain bagi KAS Eupen, klub asal Belgia yang dimanajeri oleh legenda sepak bola Prancis, Claude Makélélé. Toyokawa sendiri pada dasarnya bukan pemain inti bagi Eupen, namun baru-baru ini, Toyokawa berhasil menciptakan tiga gol dan satu asis dalam satu pertandingan dan ia berhasil menyelamatkan klubnya dari jeratan degradasi.
Hari Minggu (11/3) kemarin, Eupen berhadapan dengan klub penghuni papan bawah lainnya, Royal Excel Mouscron, dalam pertandingan hidup dan mati. Buntu hingga menit ke-57, Makélélé memutuskan untuk memasukkan Toyokawa demi menambah daya gedor timnya. Keputusannya terbukti tepat. Di menit 72, Toyokawa berhasil mencetak gol pertamanya dari sundulan memanfaatkan umpan silang Luis Alberto.
Selang tiga menit, jebolan akademi Kashima Antlers ini memberikan sodoran cantik yang kemudian ditendang sempurna oleh Alberto. Di menit ke-79, Toyokawa kembali memanfaatkan skema bola mati dengan apik untuk mencetak gol keduanya. Pemain kelahiran Kumamoto ini melengkapi hat-trick di menit ke-88 setelah memanfaatkan blunder pemain belakang Mouscron. Akhirnya, Eupen berhasil menang dengan skor 4-0 atas lawannya.
Mencetak tiga gol ditambah satu asis dalam satu pertandingan, sebagai pemain pengganti, tentunya adalah prestasi yang teramat mengagumkan. Namun, apa yang dilakukan oleh Toyakawa tentunya lebih spesial. Pasalnya, empat gol yang berhasil ia ciptakan bagi timnya mampu memberikan keunggulan satu selisih gol atas tim yang terdegradasi, KV Mechelen!
What a thrilling finale! The two goals scored by "The Pandas" in the final 10 minutes were life-saving. Here's a look at the final standings at the end of the regular season. KAS Eupen's goal difference of -17, was one goal better than relegated Mechelen (-18) pic.twitter.com/E1LQMBcftP
— Football Qatar (@FootballQatar) March 11, 2018
Momen luar biasa yang diciptakan Toyokawa ini tentunya bak mukjizat bagi tim yang ia bela. Kredit juga patutnya diberikan kepada Makélélé, yang telah memberikan kepercayaan bagi sang pemain daru Jepang untuk mengubah, tak hanya jalannya pertandingan, namun juga nasib dari tim yang ia asuh. Saat ini, Toyokawa bukanlah bagian reguler dari timnas Jepang. Namun, performa semacam ini tentunya bisa menarik minat Vahid Halilodzic, sang manajer.
Menonjolnya pemain Asia akhir-akhir ini di belantara sepak bola Eropa tentunya menyiratkan bahwa pemain dari Asia bisa bersaing di level tertinggi.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket