Turun Minum Serba-Serbi

Pesepak Bola Ternama yang Gagal Melewati Tes Doping

Dalam dunia olahraga, termasuk sepak bola, tes doping merupakan hal yang rutin dilakukan, terutama setelah pertandingan. Hal tersebut untuk memastikan bahwa kondisi seorang pemain benar-benar murni tanpa pengaruh zat-zat tertentu yang mampu memengaruhi kualitas performanya.

Beberapa pemain cukup sadar akan kondisi ini, sebab sekali saja mereka gagal lolos tes, maka perjalanan karier mereka bisa terancam. Contohnya saja Andrea Pirlo, yang konon saat ingin meminum aspirin pun ia akan menelepon dokternya lebih dulu. Namun, tak semuanya bersikap disiplin seperti itu. Akibatnya, kita seringkali menemui kasus di mana seorang pemain terbukti mengonsumsi zat-zat yang dilarang ada dalam tubuh pesepak bola, baik disengaja maupun tidak.

Yang terbaru, badan antidoping di Italia baru saja menjatuhkan hukuman larangan bermain kepada gelandang Cagliari asal Brasil, Joao Pedro, pada 9 Maret lalu. Pedro gagal dalam tes doping seusai laga melawan Sassuolo pada 11 Februari lalu karena tubuhnya mengandung zat diuretic hydrochlorothiazide, sejenis obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi yang dilarang dalam dunia olahraga.

Kasus Pedro ini semakin menambah panjang daftar pesepak bola yang pernah mengalami gagal tes doping. Parahnya lagi, tak hanya pemain kelas medioker, namun sederetan pemain ternama pun pernah terjerat masalah ini. Berikut ini adalah beberapa kasus yang cukup menyita perhatian publik:

Marco Borriello

Pemain yang kini membela SPAL 2013 ini terjerat kasus doping saat berseragam AC Milan di musim 2006/2007. Saat itu, ia gagal dalam tes doping setelah terbukti menggunakan prednisolone dan prednisone. Borriello mengaku dua zat tersebut dipakainya karena ia terkena penyakit menular seksual dari pacarnya saat itu. Akibatnya, ia mendapatkan hukuman larangan bermain selama 2 bulan.

Darijo Srna

Yang ini cukup mengejutkan. Jika kita tak melihat kiprah Srna di Liga Champions musim ini bersama Shakhtar Donetsk, hal itu disebabkan kapten The Miners ini sedang menjalani hukuman 17 bulan setelah di dalam tubuhnya terdapat dehydroepiandrosterone, zat yang dapat meningkatkan performa fisiknya. Ia baru dibolehkan tampil kembali pada bulan Agustus 2018 mendatang.

Samir Nasri

Kasus yang cukup konyol. Pemain berusia 30 tahun ini sedang dihukum 6 bulan larangan tampil karena meminum cairan penguat tubuh bernama Immunity IV Drip sewaktu masih membela Sevilla pada 2017 lalu. Cairan yang mengandung komponen micronutrient itu dikonsumsi melebihi dosis wajar oleh Nasri. Sedihnya lagi, ia ikut membantu mempromosikan produk tersebut.

Mamadou Sakho

Bek Crystal Palace ini terjerat kasus doping saat membela Liverpool pada April 2016 lalu. Sakho terbukti mengkonsumsi obat pembakar lemak dan sempat dilarang bermain selama 30 hari untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun akhirnya komite disiplin UEFA menutup kasus tersebut setelah obat yang dikonsumsinya terbukti tak mengandung zat terlarang.

Edgar Davids

Kita beralih ke mantan pemain. Gelandang berjuluk Pitbull ini pernah terjerat kasus doping saat membela Juventus pada 2001 lalu karena terbukti menggunakan nandrolone anabolic steroid. Setelah gagal pada tes keduanya, Davids sempat dijatuhi hukuman 2 tahun larangan bermain. Namun ia cukup beruntung karena pada akhirnya hukuman tersebut dikurangi menjadi 4 bulan saja.

Rio Ferdinand

Salah satu kasus paling aneh sepanjang sejarah sepak bola. Ferdinand secara kontroversial terkena hukuman 8 bulan larangan tampil pada 2004 silam karena ‘lupa’ mengikuti uji tes doping usai menjalani latihan bersama skuat Manchester United pada September 2003. Sehari setelahnya, ia menjalani tes doping dan lolos. Bahkan ia bersedia menjalani tes folikel rambut, namun FA menolaknya. Akibatnya, Ferdinand batal membela Inggris di Piala Eropa 2004.

Adrian Mutu

Seolah tak kapok dengan hukuman yang diterimanya setelah mengkonsumsi kokain pada 2004 lalu saat berseragam Chelsea, Mutu kembali terjerat kasus doping saat memperkuat Fiorentina pada Januari 2010. Hasil tes Mutu saat itu menunjukkan terdapat zat sibutramine (sejenis obat diet) dalam tubuhnya, dan sebenarnya obat tersebut milik ibunya. Ia akhirnya dijatuhi hukuman 6 bulan larangan bermain dan kabarnya gajinya dipangkas Fiorentina selama masa hukuman.

Author: Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)
Penggemar Juventus yang merasa dirinya adalah Filippo Inzaghi saat bermain bola