Parma harus menelan pil pahit saat menanggung utang dan sempat membuat posisi Parma seharusnya lolos ke kompetisi Eropa malah batal karena UEFA menggagalkannya. Semua itu terjadi di musim 2013/2014 dan saat itu posisi Parma digantikan oleh Torino.
Akhirnya, Parma lahir kembali di tahun 2015 dengan nama yang sama, Parma juga mendapatkan hak untuk mengklaim semua gelar yang didapat sebelumnya. Hal ini membuat I Gialloblu harus bermain dari kasta terendah, Serie D.
Dengan sokongan pemain senior bernama Alessandro Lucarelli, Parma hanya bertahan semusim di Serie D dan promosi ke Lega Pro (dulu Serie C) dengan status sebagai juara tanpa pernah tersentuh kekalahan. Catatan yang luar biasa.
Kini, Parma sedang bermain di Serie B dan berjuang menapaki jalan menuju ke kasta tertinggi, Serie A. Terbaru, mereka sukses mengalahkan tuan rumah Pescara dengan skor telak, 4-1. Kemenangan yang menjaga asa Parma untuk bisa lolos ke Serie A.
Regulasi di Serie B sendiri, ada tiga tim yang akan promosi ke Serie A. Dua tim teratas lolos otomatis dan satu jatah tiket akan diperebutkan oleh enam tim di babak play-off, yakni tim dari peringkat ketiga hingga delapan. Babak play-off tidak digelar jika selisih poin peringkat ketiga dengan peringkat keempat di atas 14 poin.
Saat ini, Parma duduk di posisi ketujuh dengan 44 poin dari 29 laga, tertinggal 9 angka dari Frosinone, sang pemuncak klasemen. Namun, Parma masih menyimpan satu laga sisa. Masih ada 13 laga tersisa bagi Parma untuk bisa lolos ke Serie A otomatis sebagai juara atau runner–up.
Jika terus berada di jalur kemenangan, tidak mungkin musim depan Parma akan kembali bermain di Serie A. Serie A akan kembali seru karena salah satu kekuatan lama mereka telah kembali.
Author: Alief Maulana (@aliefmaulana_)
Ultras Gresik yang sedang belajar menulis di serigalagiras.wordpress.com