Semua pemain Juventus berkumpul di sebuah ruangan terbuka, tak ada pengecualian. Tidak hanya pemain, namun juga pelatih dan semua staf kepelatihan. Mulai dari jas, jersey tandang, hingga ke seragam kebanggaan mereka yaitu hitam-putih.
Mereka berkumpul menjadi satu untuk melangsungkan sebuah tradisi sebelum berlangsungnya musim yang tak lain dan tak bukan adalah foto skuat. Muka lama dan muka baru semua menjadi satu, menjadi sebuah keluarga yang bernama Juventus. Itulah adegan awal dari seri dokumenter orisinal Netflix, “First Team: Juventus.”
Seri dokumenter ini menceritakan perjalanan Juventus, mulai dari awal dan mungkin hingga akhir musim 2017/2018. Tak hanya soal pertandingan, seri ini juga memperlihatkan sisi pribadi dari beberapa pemain dan juga sang pelatih, Massimiliano Allegri. Pada kesempatan kali ini, penulis akan menuliskan ulasan mengenai seri dokumenter ini.
Tradisi Juventus
Seperti yang para penggemar dan penikmat sepak bola ketahui, Juve adalah salah satu tim tersukses di Italia dan juga salah satu tim besar di Eropa. Dalam tubuh mereka, mengalir deras darah sang juara. Terbukti dengan enam titel Serie A dan juga tiga gelar juara Coppa Italia yang mereka raih secara berturut-turut. Menang adalah tradisi mereka dan dalam seri dokumenter ini, kalian akan merasakan betapa kentalnya tradisi tersebut tertanam dalam diri semua pemain dan juga orang-orang yang bergelut di dalamnya.
Dimulai dari sebuah pertemuan pemain dengan sang Presiden Juve, Andrea Agnelli, yang mengingatkan mereka tentang tradisi yang dimiliki klub. Lalu, pemilihan beberapa pertandingan yang menurut penulis sangat tepat untuk menunjukkan mentalitas juara Nyonya Tua. Di antaranya saat mereka tertinggal satu gol dari Sporting di ajang Liga Champions dan tertinggal satu gol pula dari Benevento.
Terinspirasi? Tentunya, namun terdapat tantangan yang mengiringi tradisi kuat tersebut dan hal itu tertuang dalam seri dokumenter ini. Ekspektasi tinggi adalah tantangan tersebut. Setiap musim, I Bianconeri dihadapkan terhadap ekspektasi tinggi untuk menang di akhir musim. Bagaimana cara Juve mengatasi tantangan tersebut dikemas dalam baik dalam seri dokumenter ini. Kalian bisa melihat persiapan mereka menghadapi beberapa pertandingan, termasuk saat mereka berlatih dengan tim amatir sebelum bertemu dengan Lazio.
Pemain yang juga manusia
Seperti yang dikatakan di awal, seri dokumenter ini tidak hanya membicarakan tentang sepak bola saja, tetapi juga sisi individu dari beberapa pemain. Di sela-sela video, disisipkan cuplikan tentang bagaimana pemain menghabiskan waktunya di luar lapangan.
Di seri dokumenter ini, kalian bisa tahu bagaimana gelandang tengah kreatif yang dimiliki Juve, Miralem Pjanic, menghabiskan waktunya bersama anaknya. Begitu juga dengan Pangeran Turin, Claudio Marchisio, yang menghabiskan waktunya dengan minum kopi sambil menonton televisi atau membaca buku. Lalu ada juga adegan di mana para pemain Juve merayakan Natal bersama dengan para penggawa akademi yang dimiliki oleh klub.
Selingan-selingan tersebut tidak hanya mengendurkan kekakuan sebuah seri dokumenter yang membahas tentang sepak bola, tapi juga akan membuat kalian tersenyum sendiri melihat keseharian mereka menjadi seorang manusia, bukan pesepak bola.
Liga Champions adalah tujuan Juventus musim ini
Ya, memenangkan Liga Champions adalah tujuan utama Juve dan hal tersebut sangat ditekankan dalam seri dokumenter ini. Dua laga final mereka akhiri dengan hasil yang mengecewakan. Kalah dari Barcelona kemudian gagal lagi di musim lalu saat menghadapi Real Madrid di Cardiff. Tentu, gelar Liga Champions lebih diburu oleh para pemain Juve musim ini dibandingkan dengan gelar lain. Juve memang sudah lama sekali tidak memenangi ajang tersebut.
Dalam suatu adegan ketika Juan Cuadrado dan Mattia De Sciglio diwawancara usai menghadiri acara pembukaan toko olahraga adidas, terdapat satu jawaban yang memastikan hal tersebut. Ketika De Sciglio ditanya lebih menginginkan menang Liga Champions atau Piala Dunia, bek asal Italia itu lebih memilih jawaban yang pertama.
Tontonan menarik untuk semua orang
Singkatnya, meski seri dokumenter ini sepenuhnya tentang Juventus, penulis yakin bahwa seri ini juga dapat dinikmati oleh semua orang meskipun bukan penggemar tim asal Turin itu. Ada beberapa hal lain yang bisa kalian temukan lebih ketika menontonnya.
Yang sangat disayangkan adalah hanya beberapa pemain yang baru mengeluarkan unek-uneknya. Sebut saja Gianluigi Buffon, Marchisio, Gonzalo Higuain, Pjanic, Giorgio Chiellini, Sami Khedira, Daniele Rugani, dan Federico Bernadeschi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena baru ada tiga episode yang dikeluarkan oleh Netflix dari total enam episode yang rencananya akan tayang.
Jika kalian punya waktu senggang dan ingin tahu bagaimana Juve menjalani musim 2017/2018, kalian bisa menonton seri dokumenter ini. Tentunya, saat ini seri dokumenter “First Team: Juventus” baru mencakup setengah musim terbaru. Tiga episode selanjutnya bisa jadi menceritkan tentang paruh musim selanjutnya dan untuk akhir cerita, sepertinya akan bergantung apakah Juve sukses di Liga Champions atau tidak.
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola