Usai sudah perjuangan Unai Emery dan Paris Saint-Germain (PSG) di ajang Liga Champions. Kesempatan mereka untuk lolos ke babak selanjutnya memang tipis. Di pertemuan pertama mereka di Stadion Santiago Bernabeu, PSG takluk 3-1 dari Real Madrid meski berhasil unggul terlebih dahulu. Cedera yang dialami Neymar saat berhadapan dengan Marseille membuat pemain Brasil itu absen di pertemuan kedua di Parc des Princes. Meski sempat optimis bahwa mereka bisa menang melawan Madrid tanpa Neymar, nyatanya pasukan Emery harus tunduk sekali lagi oleh Los Blancos di hadapan para pendukungnya sendiri.
Selain alasan Neymar yang absen, kegagalan PSG dalam berhadapan dengan Madrid bisa jadi disebabkan oleh buruknya rekor pertemuan Emery dengan tim Ibukota tersebut. Sepanjang kariernya, mantan pelatih Sevilla ini sudah berhadapan dengan Madrid sebanyak 22 pertandingan, termasuk laga pagi ini. Dari 22 pertandingan tersebut, Emery hanya mampu menang sebanyak lima kali dan seri satu kali. Sisanya, yaitu 16 pertandingan, berakhir dengan kekalahan.
Kekalahan pertama Emery atas Madrid dimulai saat dirinya masih melatih Almeria. Saat itu, mereka kalah 3-1 di kandang Madrid. Namun, di musim yang sama, pria asal Spanyol ini mampu membawa timnya menang 2-0. Kemenangan tersebut berlanjut saat dirinya melatih Valencia di musim 2008-09. Di ajang Supercopa, Valencia berhasil menang 3-2 atas Los Merengues. Sayangnya di pertemuan kedua mereka di ajang yang sama, Emery harus kembali menerima kekalahan.
Kemenangan terakhir Emery atas Madrid terjadi di tahun 2015, saat masih melatih Sevilla. Menghadapi Madrid yang saat itu dilatih oleh Rafael Benitez, Emery sukses menaklukkan musuh terberatnya itu di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan. Setelah itu, dia hanya bertemu sekali dengan Madrid sebelum akhirnya pindah ke Perancis dan tidak bertemu lagi sampai di tahun ini.
Selain Madrid, Emery juga memiliki rekor buruk dengan tim Ibukota lainnya, Atletico Madrid, dan juga Barcelona. Dengan Atletico, Emery hanya mampu menang tiga kali dari 23 pertandingan, sementara dengan Barcelona, dia mampu menang dua kali dari 25 pertandingan. Dan harus diingat bahwa dia menyia-nyiakan keunggulan 4-0 saat berhadapan dengan Barca di Liga Champions musim lalu.
Mau dengan skuat secukupnya ataupun dengan skuat yang berlimpah pemain bintang, nampaknya Emery masih belum bisa keluar dari lingkaran korban keganasan Madrid.
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola