Apes betul nasib Samir Nasri. Setelah diputus kontrak oleh Antalyaspor dan kini tidak memiliki klub, mantan gelandang Arsenal dan Manchester City itu harus menelan kenyataan pahit, dihukum larangan bermain selama 6 bulan karena tersangkut kasus doping. Sialnya, doping itu ternyata berasal dari obat yang ia bantu promosikan di media sosial.
Menurut hasil pemeriksaan, kasus doping Nasri dimulai dari cairan penguat serupa doping yang dikonsumsinya dalam bentuk air mineral. Cairan itu sendiri didapat Nasri dari pengobatan yang ia lakukan di sebuah klinik di Los Angeles bernama Drip Doctors, pada Desember 2016 lalu.
Saat itu, Nasri sedang menjalani masa peminjaman di Sevilla dan tengah berlibur di Amerika Serikat. Singkat cerita, ia kemudian mendapat ramuan khusus dari Drip Doctors bernama Immunity IV Drip untuk mengembalikan kebugarannya. Momen itu kemudian diabadikan Jamila Sozahdah, co-founder layanan kesehatan privat itu, dengan berfoto bareng Nasri dan mengunggahnya di media sosial.
Akan tetapi, cairan yang dikonsumsi Nasri tersebut di kemudian hari terungkap sebagai obat-obatan yang dikonsumsi melebih batas wajar. Menurut World Anti-Doping Agency (WADA), batas penggunaan obat penguat untuk atlet aktif adalah 50 mililiter per enam jam, sedangkan yang dikonsumsi Nasri sebanyak 500 mililiter yang berupa air putih mengandung komponen micronutrient.
Sevilla, selaku klub Nasri saat itu, sudah mendapat informasi tersebut dan pada Februari 2017 meminta UEFA melakukan pembebasan penggunaan terapeutik yang bersifat retroaktif untuk Nasri. Namun, permintaan tersebut ditolak dan kasus doping Nasri kemudian dilimpahkan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Kemudian pada 6 Maret 2017 penyelidikan tentang kasus doping Nasri digelar, dan hasilnya secara resmi diumumkan pada Selasa kemarin malam (27/2).
“Badan Pengaturan Etika, dan Kedisplinan (CEDB) UEFA memutuskan bahwa merujuk pada pelanggaran pemain Samir Nasri pada peraturan anti-doping UEFA, maka dengan ini pemain Samir Nasri dinyatakan bersalah karena menggunakan obar-obatan terlarang yang tercantum dalam Pasal M2 ayat 2 dari Daftar WADA tentang Produk Terlarang.”
“Oleh karena itu, CEDB menjatuhkan hukuman larangan bermain 6 bulan bagi Nasri, karena telah melanggar peraturan doping di UEFA dan dunia olahraga. Keputusan ini diambil pada 22 Februari dan boleh dilakukan banding.”
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.