Berita Eropa

Romelu Lukaku Minta Liga Primer Inggris Adakan Laga All Stars, Indonesia Dulu Sempat Punya Perang Bintang

Menikmati libur tiga hari yang diberikan oleh manajer Jose Mourinho, penyerang Manchester United, Romelu Lukaku, memilih untuk pergi ke New York. Dalam kesempatan tersebut, Lukaku meluangkan waktu untuk menyaksikan pertandingan NBA antara Brooklyn Nets berhadapan dengan Chicago Bulls. Di sela-sela pertandingan tersebut, juru gedor asal Belgia ini mengutarakan sebuah ide yang boleh jadi menarik.

Twit melalui akun Twitter @RomeluLukaku9, ia memunculkan ide yaitu seandainya Liga Primer Inggris mengadakan pertandingan All Stars serupa dengan yang ada di NBA. Seperti yang diketahui bahwa laga All Stars ini merupakan pertandingan antara dua tim yang berisi pemain-penampil terbaik dari setiap klub pada musim tersebut.

https://twitter.com/RomeluLukaku9/status/968220624354234368

Sebenarnya, bentuk pertandingan All Stars ini memang populer di Amerika Serikat. Tidak hanya di NBA yang menaungi bola basket, di olahraga lain seperti American Football juga mengadakan pertandingan All Stars ini untuk memeriahkan musim kompetisi.

Khusus untuk MLS yang menaungi cabang olahraga sepak bola, biasanya pertandingan untuk All Stars lebih banyak dilakukan dengan mengumpulkan para penampil terbaik di kompetisi MLS musim tersebut. Menggabungkannya dalam sebuah tim dengan nama MLS Selections dan akan bertanding berhadapan dengan juara kompetisi pada musim itu. Atau dalam kasus lain, MLS Selections ini akan bertanding berhadapan dengan tim Eropa yang sedang melakukan tur musim panas mereka ke Amerika Serikat.

Lukaku mungkin tidak tahu, tapi publik sepak bola Indonesia sudah sangat akrab dengan pertanidngan eksibisi yang mempertemukan para pemain terbaik di sebuah musim kompetisi. Formatnya hampir serupa dengan laga All Stars NBA. Publik sepak bola Indonesia lebih mengenalnya sebagai pertandingan “Perang Bintang”.

Hingga tahun 2010, format Perang Bintang ini hampir serupa dengan yang terjadi di All Stars Game NBA. Perang Bintang kala itu mempertemukan para penampil terbaik dari Wilayah Timur maupun Wilayah Barat, serupa dengan laga All Stars NBA yang mempertemukan East Conference dan West Conference. Sempat dicoba fitur unik pada tahun 2006 di mana para pemain yang masuk ke Perang Bintang dipilih melalui poling melalui pesan singkat dari gawai (SMS).

Setelahnya, format pertandingan eksibisi ini hampir serupa dengan yang dilakukan di MLS. Bagaimana tim All Stars yang berisi para penampil terbaik di musim tersebut, berhadapan dengan tim juara liga pada musim yang sama. Sayangnya setelah tahun 2013, tidak ada lagi laga eksibisi yang sebenarnya sangat bagus untuk sisi kepentingan bisnis dan juga memanjakan para suporter ini.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia