Daya luminasi lampu tentunya menjadi hal yang esensial dari satu stadion sepak bola. Hal ini juga menjadi satu indikator dari layak atau tidaknya satu stadion untuk menggelar pertandingan bertaraf nasional atau bahkan internasional. Wajar memang, karena penerangan memang sangat penting, terlebih apabila pertandingan dilangsungkan di malam hari.
Salah satu stadion di Indonesia yang masih belum memenuhi standar daya luminasi lampu adalah Stadion Teladan. Stadion yang terletak di Kota Medan ini direncanakan akan digunakan sebagai kandang dari PSMS Medan untuk Liga 1 Indonesia yang akan datang.
Pasca-verifikasi yang telah dilakukan oleh PT. LIB, daya luminasi lampu di Stadion Teladan saat ini berada di angka 500 luks, sementara, standar minimal berada di angka 800 luks. Maka dari itu, manajemen PSMS bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan akan segera menambahkan lampu yang ada agar memenuhi standar minimal.
“Dari beberapa sudut yang mereka tinjau dan ukur, ternyata masih kurang 300 luks. Yang ada masih 500 luks, dan harus ditambah hingga 800 luks. Apalagi mau ditambah lagi LED di sektor Barat dan Timur,” ujar sekretaris PSMS, Julius Raja, dikutip dari Goal.
Meskipun begitu, kekurangan dari Stadion Teladan hanyalah menyoal daya luminasi lampunya saja. Menurut verifikator PT. LIB, Surya Binanga, Stadion Teladan sudah layak pakai, namun masih dengan catatan.
“Dua kali kunjungan kami ke Teladan, terjadi perkembangan yang cukup baik, dari apa yang kami sarankan ke manajemen PSMS lewat Pemkot Medan. Kami mengapresiasi Pemkot yang telah membantu penambahan-penambahan yang ada. Menurut kami, sudah layak, namun dengan catatan di lampunya,” tukas Surya.
Sayangnya, persoalan lampu ini menjadi satu kontroversi tersendiri. Pasalnya, bulan Januari lalu, PT. LIB juga mempermasalahkan hal yang sama kepada Stadion Gelora Bung Tomo, yang akan menjadi kandang Persebaya Surabaya. Kala itu, tim verifikator PT. LIB menyebut bahwa daya luminasi lampu Stadion GBT yang berada di angka 1197 luks berada di bawah standar AFC, yang mematok di angka 1200 luks. Hal ini tentu memunculkan kecurigaan tentang adanya standar ganda.
Namun, Stadion GBT dinyatakan oleh PT. LIB sudah layak untuk menggelar pertandingan Liga 1 2018 nantinya. Walaupun begitu, mereka diminta untuk tetap memperbaiki kualitas lampu agar bisa menggelar pertandingan level internasional di malam hari.
Satu yang perlu diketahui adalah, standar daya luminasi lampu untuk Liga 1 adalah 800 luks, sementara standar dari AFC adalah 1200 luks. PT. LIB mungkin alpa ketika melakukan verifikasi dan melayangkan teguran. Namun, perlakuan berbeda dari PT. LIB terhadap dua stadion ini tentunya harus mereka sadari. Adanya perbedaan standar yang ditetapkan tentunya akan membawa kecurigaan dan prasangka, dan hal seperti ini harus mereka hindari menjelang musim yang baru, demi Liga 1 yang katanya profesional dan bermartabat.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket