Eropa Inggris

Asa dan Harapan agar Scott McTominay Tidak Bernasib seperti Tom Cleverley

Selalu saja ada secercah cahaya meskipun badai sedang menerpa. Boleh jadi itu adalah alegori yang sesuai untuk menggambarkan situasi terkini dari Manchester United. Ketika situasi tim sedang tidak kondusif karena memburuknya hubungan antara sang manajer Jose Mourinho, dengan pemain termahal mereka, Paul Pogba, Setan Merah bisa tersenyum melihat penampilan hebat gelandang muda, Scott McTominay.

Yang terbaru, di laga melawan Sevilla di Liga Champions, Jose lebih memilih untuk memainkan McTominay sejak awal pertandingan ketimbang Pogba. Gelandang asal Inggris berusia 21 tahun tersebut pun menjawab kepercayaan. Selain kiper David de Gea, McTominay adalah pemain yang tampil baik di Ramon Sanchez Pizjuan malam itu. Ia menjadi aktor lain yang membuat Sevilla kesulitan mencetak gol di pertandingan tersebut.

Baca juga: Puja-Puji David de Gea di Laga Melawan Sevilla

Asa dan harapan besar jelas diberikan kepada seorang McTominay. Ekspektasi paling besar tentu adalah agar ia bisa mencapai level permainan terbaiknya. Tetapi yang paling diharapkan adalah agar ia tidak bernasib seperti Tom Cleverley, pemain yang sebenarnya sempat berada di garis terdepan sebagai suksesor Paul Scholes dan Michael Carrick.

Masih segar dalam ingatan bagaimana Tom Cleverley sempat menarik perhatian. Pada awalnya, potensi Cleverley membuat ia dianggap akan menjadi andalan di lini tengah Inggris bersama dua nama lain, Jack Wilshere dan Jordan Henderson. Bahkan ketiga nama ini kemudian kerap dibandingkan.

Sayangnya, Cleverley kemudian gagal mencapai ekspektasi yang dibebankan kepadanya. Ia lebih banyak berurusan dengan cedera, dan  gagal mencapai permainan terbaiknya seperti yang ia tunjukan pada tahun 2011. Kini, Cleverley yang dulu sempat dianggap akan menjadi masa depan United dan Inggris, yang sempat disamakan dengan Andres Iniesta, mesti mendapati dirinya bermain untuk tim medioker seperti Watford.

Ada beberapa hal yang membuat McTominay mungkin tidak akan bernasib sama seperti Cleverley. Laga melawan Sevilla menjadi salah satu bukti besar mengapa McTominay boleh jadi akan memiliki masa depan yang cerah.

Kata kuncinya sebenarnya sudah disebutkan oleh Jose Mourinho dalam wawancara selepas laga melawan Sevilla tersebut. Jose menyebut bahwa McTominay tampil seperti pemain yang sudah berpengalaman, bermain dengan kematangan, pemahaman taktik, dan juga sadar dengan peran kerja.

Di laga melawan Sevilla tersebut pun bisa menjadi gambaran untuk melihat betapa hebatnnya seorang Scott McTominay. Ia berhasil meredam pergerakan dua motor permainan Sevilla, Ever Banega dan Steve N’Zonzi, tanpa harus benar-benar menekan atau bahkan melanggar kedua pemain ini. Keberadaan McTominay yang selalu mengikuti pergerakan kedua pemain ini membuat keduanya seakan terpojok. Memaksa dua gelandang ini mengalirkan bola dari sisi sayap.

Kemampuan seperti ini memiliki nilai yang sangat efektif karena di situasi yang sama, kebanyakan gelandang akan lebih banyak melakukan pelanggaran untuk meredam permainan lawan. Gaya bermain McTominay pada malam tersebut menunjukan kematangan yang luar biasa untuk ukuran seorang pemain muda.

Jose Mourinho memujinya setinggi langit. Bahkan Sir Alex Ferguson secara pribadi meminta penerusnya itu untuk lebih banyak memainkan McTominay. Akankah McTominay mencapai ekspektasi yang dibebankan kepadanya? Atau ia justru akan bernasib sama seperti Tom Cleverley?

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia