Musim lalu, Arsenal harus mengucapkan selamat tinggal kepada Liga Champions Eropa setelah tim asal London tersebut akhirnya gagal meraih posisi empat besar untuk pertama kalinya sejak sekian lamanya mereka menjadi langganan kompetisi tersebut. Mereka harus menerima kenyataan dengan lapang dada bahwa mereka harus berlaga di Liga Europa di musim ini.
Tentunya, Arsene Wenger tidak mau terus-terusan timnya bertanding di liga malam Jumat. Hal ini dia tunjukkan dengan membeli seorang penyerang, yaitu Alexandre Lacazette, yang dibelinya dengan harga mahal dari Lyon.
Sayangnya, seperti Arsenal di musim-musim sebelumnya, langkah mereka tidaklah mulus. Pertandingan pertama mereka melawan Leicester City dimenangkan dengan susah payah. Di duua pertandingan selanjutnya, mereka harus kalah dari Stoke City dan dipermalukan oleh Liverpool di Anfield.
Liga Europa menjadi jalur lain untuk Arsenal kembali ke Liga Champions. Meski sempat dikejutkan ketika melawan FC Köln, lawan pertama mereka di babak penyisihan grup, mencetak gol terlebih dahulu, Meriam London berhasil bangkit dan sukses mengumpulkan tiga poin. Di sisa lima pertandingan, Wenger mulai menggunakan pemain lapis keduanya. Keputusan ini sedikit berisiko. Arsenal hanya menang tipis dan seri dari Red Star Belgrade dan kalah dari Köln yang menghuni posisi terbawah Bundesliga. Mereka berhasil menjadi juara grup setelah menang dua kali atas BATE Borisov.
Musim 2017/2018 sudah bergulir setengah jalan. The Gunners saat ini berada di posisi keenam klasemen sementara Liga Inggris dengan poin 45. Sementara itu, di Liga Europa, mereka sukses lolos dari babak penyisihan dan sedang menjalani babak 32 besar menghadapi wakil dari Swedia, Ostersund. Mereka sudah menjalani laga pertama mereka yang di gelar di kandang Ostersund, dan Arsenal keluar sebagai pemenangnya dengan skor meyakinkan 3-0. Jumat pagi ini, mereka akan menjalani putaran kedua yang akan berlangsung di Emirates Stadium. Lalu, jalur mana yang lebih memungkinkan untuk bisa kembali ke Liga Champions musim depan?
Salah satu mantan pemain mereka, Robert Pires, menyarankan Wenger untuk lebih memfokuskan diri ke Liga Europa. Pires bercermin pada apa yang terjadi oleh Manchester United musim lalu. United memang gagal masuk ke empat besar, namun karena mengalihkan fokus ke Liga Europa, mereka kembali lagi ke Liga Champions musim ini karena berhasil menjuarai liga malam Jumat. Melihat posisi Arsenal sekarang di Liga Primer, Pires pesimis mereka bisa masuk ke empat besar.
Berbeda dengan Pires, Wenger menyatakan tetap yakin timnya bisa kembali ke Liga Champions musim depan lewat jalur Liga Primer. Menurut dia, masih terlalu dini untuk mengalihkan fokus ke Liga Europa. MU sendiri, kata dia, mengalihkan fokus mereka menjelang akhir musim, setelah mereka berhasil memastikan diri lolos ke semifinal.
Lalu, mana dari dua orang itu yang paling logis?
Kita lihat dari perkataan Wenger dulu. Saat ini, mereka tertinggal delapan poin dari Chelsea yang berada di posisi keempat, dengan menyisakan 11 pertandingan lagi. Di antara lawan-lawannya nanti, Arsenal masih harus berhadapan dengan dua lawan besar, Machester City dan MU.
Mereka mungkin bisa mendapat poin penuh ketika berhadapan dengan Brighton, Newcastle dan Huddersfield, namun mereka harus berhati-hati ketika melawan tim seperti Leicester, Southampton, dan Burnley yang kerap merepotkan mereka.
Kekalahan dari Tottenham Hotspur dan Swansea City membuktikan bahwa apa saja bisa terjadi kepada Arsenal. Meski mendapat hasil yang bagus, The Gunners juga harus memerhatikan hasil dari rival-rival di atas mereka. Liverpool dan Spurs masih harus menghadapi dua tim dari top six. MU dan Chelsea yang lumayan berat. Mereka masih harus berhadapan dengan empat klub top six, termasuk pimpinan klasemen sementara, City.
Lalu, kita menelisik pernyataan Pires. Satu kaki Arsenal sudah berada di babak 16 besar. Beberapa lawan berat yang mungkin akan dihadapi Arsenal adalah Atletico Madrid, RB Leipzig yang sudah mengatasi Napoli di putaran pertama, Lyon, Lazio, Borussia Dortmund, dan AC Milan. Salah satu kerugian yang Arsenal punya di Liga Europa adalah mereka tidak bisa memainkan Pierre-Emerick Aubameyang, yang dibeli setelah kehilangan Alexis Sanchez.
Manakah yang lebih logis? Penulis lebih memilih saran dari Pires, yaitu jalur Liga Europa. Melihat penampilan yang tidak konsisten di Liga Primer, Arsenal akan sulit untuk menembus posisi empat besar. Membagi fokus juga bukan saran yang baik. Jika mereka keteteran di liga lalu pada akhirnya tersingkir dari Liga Europa, maka mereka harus kembali bermain di liga malam Jumat musim depannya.
Itupun jika mereka berhasil duduk di posisi lima atau enam. Ketidakhadiran Aubameyang memang sedikit merugikan Arsenal. Danny Welbeck bisa menjadi opsi, meski tidak sepadan, dan mereka juga masih ada Lacazette, jika penyerang asal Prancis pulih dari operasi lututnya
Bagaimana menurut kalian, para penggemar Arsenal?
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola