Tidak ada kejutan besar yang terjadi pada babak kelima Piala FA. Sebagian besar klub-klub Liga Inggris yang berstatus sebagai unggulan berhasil melaju dengan mulus ke babak selanjutnya. Sebagai dampaknya di Liga Inggris (dan FPL), klub-klub yang lolos tersebut akan dihadapkan pada jadwal kosong (blank) di Gameweek (GW) 31 karena mereka harus berpartisipasi di babak perempat-final Piala FA pada pekan yang sama. Sebagai pengganti, jadwal pertandingan mereka kemungkinan besar akan dialihkan pada GW 34, yang berpotensi menjadikan GW 34 adalah double gameweek (DGW) kedua musim ini.
Lebih jauh, GW 35 dan 37 juga berpeluang terjadi blank dan double gameweek, terutama untuk mereka yang berhasil terus melaju ke babak semifinal Piala FA. Total ada delapan tim yang sudah dipastikan akan berpartisipasi di GW 35 yang berpotensi blank, yaitu Everton, Newcastle United, Arsenal, West Ham United, Stoke City, Burnley, Watford, dan Crystal Palace. Namun, jumlah ini masih bisa bertambah dan baru bisa kita ketahui secara jelas setelah babak semifinal Piala FA selesai atau setelah GW 31.
Terlepas dari laga ulang yang harus dijalani Swansea City dan Tottenham Hotspur, kita kini telah mengetahui pertandingan-pertandingan mana saja yang akan ditunda ataupun tetap dilaksanakan di GW 31. Tercatat ada empat laga yang telah dipastikan akan berlangsung di GW 31, yaitu:
- Huddersfield Town lawan Crystal Palace
- Bournemouth lawan West Bromwich Albion
- Liverpool lawan Watford
- Stoke City lawan Everton
Dari empat pertandingan tersebut, hanya ada kemungkinan bertambah satu pertandingan, yaitu Spurs lawan Newcastle United, jika Spurs kalah dari Rochdale di laga ulang Piala FA. Sementara jika Swansea kalah, mereka tetap tidak akan bermain di GW 31 karena lawan mereka, Southampton, lolos ke babak selanjutnya.
Dengan hanya tersedia empat hingga lima pertandingan dan menyisakan empat pekan lagi hingga GW 31, maka perencanaan yang matang perlu dilakukan oleh manajer-manajer FPL. Oleh karena itu, melalui artikel ini, kami akan membahas beberapa strategi yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk mengantisipasi blank gameweek 31 berdasarkan chip–chip (Wildcard dan Free Hit) yang masih manajer miliki:
Tidak memiliki Free Hit dan Wildcard
Untuk kalangan manajer ini, Anda bisa memprioritaskan free transfer di empat pekan ke depan untuk klub-klub yang bermain di GW 31 sehingga dapat menurunkan full squad atau 11 pemain di GW 31. Selama tiga pekan ke depan, pemain-pemain Chelsea, Manchester United, dan Manchester City bisa menjadi prioritas utama untuk dijual karena memiliki jadwal yang tergolong sulit di periode tersebut dan tidak bermain di GW 31.
Sebagai pengganti, pemain-pemain dari Bournemouth, Liverpool, Stoke, dan Everton bisa menjadi sasaran utama. Selain bermain di GW 31, mereka juga menawarkan performa klub dan jadwal tanding yang cukup bagus.
Pemain Palace seperti Christian Benteke dan Luka Milivojevic sebenarnya menarik pula untuk dipilih karena performanya. Namun, di tiga pekan ke depan, mereka harus menghadapi jadwal sulit, yaitu lawan Spurs, Manchester United, dan Chelsea.
Begitupun dengan pemain Huddersfield Town, West Brom, dan Watford, Anda perlu melakukan pertimbangan lebih saksama sebelum membelinya. Meski secara jadwal mereka cukup bagus, performa klub mereka masih angin-anginan akhir-akhir ini.
Meski demikian, strategi ini bukan berarti tanpa kelemahan. Jika kondisi tim Anda sebelum GW 28 hanya memiliki kurang dari enam pemain yang bermain di GW 31, maka Anda tetap akan kesulitan untuk menurunkan 11 pemain di GW 31 karena hanya tersisa empat jatah free transfer untuk mengubah pemain. Akibatnya, poin minus atau membeli pemain di luar jatah free transfer kemungkinan tak terelakkan bila Anda ingin memperoleh full squad di GW 31.
Selain itu, setelah GW 31, beberapa klub yang bermain di blank gameweek 31 juga memiliki jadwal yang kurang bersahabat. Everton dan Stoke merupakan beberapa di antaranya. Di GW 32 dan 33, The Toffees akan melawan Manchester City dan Liverpool, sementara The Potters akan melawan Arsenal dan Spurs. Hal ini bisa menjadi masalah, terutama bagi yang sudah tidak memiliki Wildcard.
Wildcard masih ada, tapi Free Hit sudah dipakai
Sama seperti manajer yang tidak memiliki kedua chip, taktik yang sama juga berlaku untuk manajer yang hanya memiliki Wildcard. Anda sebaiknya menggunakan jatah transfer yang ada hingga GW 31 untuk hanya membeli pemain-pemain yang bermain di GW 31.
Menggunakan Wildcard sebelum GW 31 atau di jendela transfer GW 31 tidak begitu disarankan. Mengapa? Karena ada potensi kekuatan tim yang Anda miliki berkurang setelah GW 31.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa klub yang justru memiliki jadwal sulit setelah GW 31, yaitu Everton dan Stoke. Selain itu, bila menggunakan Wildcard pada periode tersebut, manajer kemungkinan akan sangat terfokus untuk membeli pemain-pemain dari blank gameweek dan menjual pemain-pemain yang sebenarnya berpotensi mendapatkan jadwal double gameweek di pekan-pekan ke depan. Ini membuat Wildcard yang telah digunakan terkesan sia-sia atau hanya untuk jangka pendek.
Wildcard yang dimiliki akan lebih baik digunakan di jendela transfer GW 32 atau 33 untuk mempersiapkan double gameweek yang kemungkinan terjadi pada GW 34 dan 37. GW 32 dianggap sebagai salah satu periode yang paling baik untuk menggunakan Wildcard karena adanya jeda internasional. Jeda waktu selama dua pekan tersebut bisa memberikan kesempatan lebih lama untuk para manajer untuk meracik strategi dan memainkan harga pasar pemain.
Berbeda dengan GW 32, GW 33 memang memiliki jeda lebih pendek, yaitu satu pekan. Namun, dengan jarak yang lebih pendek dengan double gameweek 34, taktik menggunakan Wildcard di GW 33 bisa menjadi keuntungan tersendiri karena Anda bisa mendapatkan informasi tentang performa pemain, klub, atau cedera yang lebih baru dibandingkan yang menggunakan Wildcard di GW 32.
Meskipun demikian, untuk yang tidak memiliki Free Hit, Anda mungkin akan sedikit kesulitan di GW 35. Sama seperti GW 31, GW 35 berpotensi terjadi blank untuk klub-klub Liga Inggris yang menang di babak perempat final Piala FA.
Jika Anda terlalu fokus menggunakan Wildcard di jendela transfer GW 31 atau GW 32 untuk memenuhi tim Anda dengan pemain-pemain yang bermain di double gameweek 34, maka Anda bisa kerepotan jika ternyata banyak pemain yang telah Anda beli tidak bisa bermain di blank gameweek 35. Oleh karena, mencari komposisi tim yang optimal dengan pemain yang bermain di double gameweek 34 dan 37, serta bermain di blank gameweek 35 menjadi fokus yang perlu diperhatikan oleh manajer yang sudah tidak memiliki Free Hit, tapi masih menyimpan Wildcard.
Free Hit masih ada, tapi Wildcard sudah dipakai
Untuk manajer dengan kondisi seperti ini, menggunakan Free Hit di GW 31 mungkin bisa menjadi salah satu strategi yang menarik untuk dipilih. Berbeda dengan manajer yang sudah tidak memiliki Free Hit, Anda bisa lebih fleksibel dalam memilih pemain di tiga pekan ke depan karena nantinya Anda bisa membuat tim khusus untuk GW 31 dengan Free Hit.
Ini artinya Anda tidak perlu khawatir untuk membeli pemain-pemain yang memiliki jadwal bagus di GW 28 hingga 30, tetapi tidak bermain di GW 31, seperti pemain-pemain Spurs, Leicester City, Burnley, dan Swansea; ataupun mempertahankan pemain-pemain yang sedang on fire saat ini seperti Sergio Aguero, Kevin De Bruyne, atau Eden Hazard.
Namun, strategi ini juga memiliki kekurangan tersendiri. Dengan hangusnya Free Hit di GW 31, maka Anda bisa mengalami kesulitan seperti yang dialami oleh manajer yang kita bahas sebelumnya di poin kedua (Wildcard masih ada, tapi Free Hit sudah dipakai).
Anda akan dihadapkan pada keputusan untuk menyeimbangkan komposisi tim untuk keperluan di double gameweek 34 dan 37, serta blank gameweek 35. Ini menjadi ketidakuntungan karena bisa menurunkan potensi penggunaan Bench Boost jika Anda berencana menggunakan Bench Boost di GW 34 atau 37.
Masih memiliki Wildcard dan Free Hit
Untuk manajer yang masih memiliki kedua chip ini, ada dua strategi yang bisa dipertimbangkan, yaitu menggunakan Free Hit di GW 31 atau menyimpannya untuk GW 35. Masing-masing strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Keleluasan memilih pemain di empat GW ke depan, termasuk GW 31, menjadi kelebihan dari penggunaan Free Hit di GW 31. Anda tetap bisa memiliki, misalnya trisula Sergio Aguero, Harry Kane, dan Roberto Firmino (atau Jamie Vardy) di tim Anda, baik sebelum ataupun setelah GW 31. Lebih dari itu, Anda tidak perlu mengeluarkan poin minus untuk menurunkan 15 pemain penuh di GW 31.
Namun, kekurangannya adalah Anda mungkin akan sulit untuk bisa memaksimalkan double gameweek yang terjadi di GW 34 dan GW 37 ataupun memitigasi blank gameweek 35. Pasalnya, jika Anda memilih terlalu banyak pemain yang bermain di double gameweek 34, maka Anda bisa kewalahan kalau banyak dari pemain tersebut yang tidak bermain di GW 35.
Sebaliknya, jika Anda mencoba membuat komposisi tim yang seimbang antara pemain yang bermain di double gameweek 34 dan bermain di blank gameweek 35, maka potensi Anda untuk memaksimalkan double gameweek 34 akan menurun, terutama yang berencana menggunakan Bench Boost di GW 34. Ini karena Anda tidak bisa menurunkan secara penuh 15 pemain di pekan tersebut.
Mengalihkan penggunaan Bench Boost di double gameweek 37 mungkin bisa menjadi salah satu solusi. Namun, sekali lagi, ini artinya Anda tidak bisa mengeluarkan seluruh potensi tim Anda untuk kedua double gameweek.
Perlu diperhatikan pula bahwa GW 37 berpeluang banyak terjadi rotasi pemain. Klub yang sudah dipastikan juara atau lolos ke kompetisi Eropa sebelum GW 37 bisa saja menurunkan pemain-pemain lapis kedua mereka untuk memberikan menit bermain. Ini sama halnya dengan klub-klub yang mungkin masih berpartisipasi di ajang Liga Champions atau Liga Europa, dengan tujuan untuk menghindari pemain utama mereka kelelahan atau cedera.
Sementara, untuk manajer yang berniat menyimpan Free Hit untuk GW 35, Anda berarti harus menggunakan free transfer yang dimiliki di empat pekan ke depan secara bijak. Anda diarahkan untuk berfokus pada membeli pemain-pemain dari klub yang bermain di GW 31 seperti Bournemouth, Liverpool, Stoke, dan Everton.
Hal tersebut menjadi kekurangan tersendiri dari strategi ini karena Anda tidak bisa membeli pemain-pemain Spurs, Leicester, Burnley, dan Swansea yang memiliki jadwal bagus di GW 28 hingga 30. Berikut jadwal keempat tim tersebut di tiga pekan ke depan:
- Spurs lawan Palace, Huddersfield, dan Bournemouth
- Leicester lawan Stoke, Bournemouth, dan West Brom
- Burnley lawan Southampton, Everton, dan West Ham
- Swansea lawan Brighton & Hove Albion, West Ham, dan Huddersfield
Selain itu, jika sebelum GW 28 Anda hanya memiliki kurang dari enam pemain yang bermain di GW 31, maka Anda mungkin akan kesulitan untuk memperoleh 11 pemain di GW 31 karena hanya ada empat jatah free transfer yang tersedia hingga pekan tersebut. Maksimal Anda hanya akan bisa menurunkan sembilan hingga sepuluh pemain di GW 31 jika tidak ingin mendapatkan poin minus karena overtransfer atau transfer melebihi jatah yang diberikan.
Namun, strategi ini menawarkan kelebihan yang tidak dimiliki oleh strategi menggunakan Free Hit di GW 31, yaitu bisa memitigasi blank gameweek 35 tanpa harus mengorbankan potensi memaksimalkan double gameweek 34 dan 37.
Anda bisa menggunakan Wildcard di jendela transfer GW 32 atau 33 untuk memasukkan 15 pemain yang bermain di double gameweek 34 dan 37, dan mengaktifkan Bench Boost di GW 34. Setelahnya, Anda tidak perlu khawatir jika banyak pemain Anda yang tidak bermain di blank gameweek 35 karena Anda cukup menekan tombol Free Hit.
Author: Aldo Sahala (@aldosahala)