Turun Minum Fantasy Premier League

Teropong FPL: Sebelas Pemain Baru Paling Berpotensi dari Jendela Transfer Januari

Dengan jendela transfer sekarang telah ditutup, Teropong FPL mencoba menganalisis potensi Fantasy Premier League (FPL) pemain-pemain baru yang hadir di bulan Januari kemarin. Dari total 40 pemain baru yang telah terdaftar, sekiranya ada sebelas di antaranya yang paling menarik perhatian untuk dilirik ataupun dibeli oleh para manajer FPL karena potensi yang dimilikinya.

Siapa saja mereka? Berikut adalah rangkumannya:

Pierre-Emerick Aubameyang (penyerang, £10.5)

Soal kualitas, potensi Aubameyang tidak perlu diragukan jika melihat rekor penampilannya bersama Borussia Dortmund. Total 141 gol berhasil diciptakannya dalam 213 kali penampilan dengan klub Jerman tersebut, dengan 21 di antaranya terjadi di paruh pertama musim ini.

Menariknya, peran penendang penalti utama Arsenal yang kini dipegang oleh Alexandre Lacazette bisa langsung beralih ke tangannya. Ini karena selama di Dortmund, Aubameyang sering ditunjuk sebagai eksekutor utama penalti, dengan berhasil mencetak 13 gol dari 18 kali kesempatan.

Selebihnya, jadwal tanding yang bersahabat bisa menjadi nilai tambah untuk penyerang asal Gabon tersebut. Arsenal hanya akan bertemu dengan tiga tim enam besar musim lalu hingga akhir musim.

Henrikh Mkhitaryan (gelandang, £7.6)

Reuni dengan Aubameyang yang merupakan mantan rekan bermainnya di Dortmund, berpotensi mengembalikan sinar Mkhitaryan yang sempat redup. Saat masih bermain bersama, keduanya cukup sering bergantian melayani untuk mencetak gol. Total 19 gol tercipta dari hasil kerja sama kedua pemain tersebut.

Meski demikian, yang perlu diperhatikan oleh manajer yang berniat memiliki Mkhitaryan adalah menit bermainnya ke depannya. Untuk saat ini, kita belum tahu apakah Mkhitaryan mampu mengikuti jejak Ozil dan Sánchez yang sebelumnya terbilang aman dari rotasi yang dilakukan Arsene Wenger. Apalagi, The Gunners  kini yang memiliki cukup banyak stok pemain menyerang dan masih berpartisipasi di banyak kompetisi.

Olivier Giroud (penyerang, £8.2)

Selama memperkuat Arsenal, penyerang Prancis ini merupakan pilihan yang berisiko di FPL karena sulit mendapatkan kesempatan sebagai starter di bawah asuhan Arsene Wenger. Padahal, selama lima musim tersebut, Giroud selalu berhasil mencetak tiga digit poin.

Namun, semua itu mungkin bisa berubah dengan kepindahannya ke Chelsea. Dengan menurunnya performa Alvaro Morata akhir-akhir ini, peluang Giroud untuk bermain secara reguler di setiap pekannya kini mungkin terbuka lebih lebar.

Theo Walcott (gelandang, £7.2)

Didatangkan dari Arsenal dengan biaya transfer 22,5 juta paun, Walcott langsung tancap gas dengan selalu berkontribusi dalam gol-gol yang dicetak Everton di dua pertandingan terakhir. Alhasil, label investasi jangka panjang di FPL pun langsung menempel padanya karena selain sedang on form, Everton memiliki jadwal tanding yang ringan hingga akhir musim. Tercatat, sampai GW 38, Walcott dan kolega hanya akan menghadapi tiga tim yang tergolong sulit, yaitu Arsenal, Manchester City, dan Liverpool.

Virgil van Dijk (bek, £5.5)

Meski dianggap menjadi biang kebobolan Liverpool saat dipasang sebagai starter, van Dijk tetap menarik untuk dipilih oleh manajer FPL. Dirinya lebih aman dari risiko rotasi daripada bek-bek sayap Liverpool yang memang memiliki harga lebih murah.

Selain itu, sama seperti Walcott, ia juga menawarkan jadwal bersahabat setelah menghadapi Tottenham Hotspur di GW 26. Dari GW 27 hingga akhir musim, van Dijk dan kolega hanya akan bertemu dua anggota enam besar musim ini, yaitu Manchester United dan Chelsea.

Aymeric Laporte (bek, £5.5)

Tanpa basa-basi, bek asal Prancis ini langsung dimainkan oleh Josep Guardiola saat melawan West Bromwich Albion tengah pekan lalu atau berselang dua hari setelah namanya diumumkan secara resmi oleh pihak klub. Hasilnya pun instan, Manchester City akhirnya kembali mencetak clean sheet setelah di tiga pertandingan sebelumnya selalu mengalami kebobolan.

Dengan debut yang manis tersebut, Laporte sepertinya memiliki peluang cukup besar untuk menggeser posisi John Stones atau Vincent Kompany di posisi jantung pertahanan The Citizens. Apalagi, untuk nama yang disebutkan pertama, dirinya seakan menjadi jimat buruk bagi lini pertahanan City sejak sembuh dari cedera. Dari enam penampilan terakhir di semua ajang, City selalu mengalami kebobolan ketika Stones tampil sebagai starter.

Alexis Sánchez (gelandang, £11.7)

Potensi Sánchez di FPL sepertinya sudah tidak perlu kita jelaskan panjang lebar lagi. Di tiga musim terakhir, ia selalu berhasil mencetak tiga digit poin di tiga musim terakhir dan masuk dalam tim impian di akhir musim untuk dua kali kesempatan.

Namun, untuk para peminatnya, Anda mungkin tidak perlu terburu-buru untuk membelinya. Di lima pertandingan ke depan, Manchester United akan dihadapkan pada dua pertandingan sulit, yaitu bertandang ke Chelsea dan Liverpool. Selain itu, Anda juga bisa memantau penampilannya terlebih dulu selama beberapa pekan untuk melihat seberapa besar dampak taktik defensif Jose Mourinho terhadap potensi menyerang gelandang asal Cile tersebut.

Islam Slimani (penyerang, £6.6)

Meski hanya bermain sebanyak 240 menit dan mencetak satu gol untuk Leicester City di paruh pertama musim ini, keputusan Newcastle United untuk meminjam Slimani hingga akhir musim bisa dikatakan sebagai pilihan yang tepat.

Penyerang Aljazair tersebut memiliki rekor gol yang cukup baik ketika dimainkan minimal selama 60 menit. Tercatat, dari 13 kali kesempatan saat bermain lebih dari 60 menit, Slimani mampu mencetak enam gol dan empat asis untuk Leicester.

Sayangnya, baik Newcastle atau manajer FPL yang meminatinya, belum bisa menggunakan jasa Slimani untuk waktu dekat ini. Dirinya mengalami cedera paha yang membuatnya harus menepi dari lapangan selama dua hingga tiga pekan.

Moritz Bauer (bek, £4.5)

Secara kemampuan bertahan, Bauer mungkin tergolong pemain yang biasa saja. Jumlah duelnya hanya unggul dari Erik Pieters dan kalah dari Ryan Shawcross dan Kurt Zouma dalam tiga pertandingan terakhir. Namun soal membantu serangan, dirinya mampu tampil impresif dengan menjadi pemain Stoke City kedua yang paling banyak menciptakan peluang di tiga pertandingan terakhir, setelah Xherdan Shaqiri.

Selain itu, kehadiran Paul Lambert juga turut meningkatkan potensi FPL yang dimiliknya. Di dua pertandingan perdana Lambert melatih, Stoke selalu mampu mencatatkan clean sheet dan Bauer dimainkan selama 90 menit penuh. Catatan-catatan tersebut pun membuat Bauer memiliki paket yang cukup lengkap sebagai pemain murah dan berkualitas.

Lucas Moura (gelandang, £8.0)

Setelah Serge Aurier hadir di bursa transfer musim panas lalu, kini Spurs kembali mendatangkan pemain Paris Saint-Germain lain, yaitu Lucas Moura. Jika melihat rekam jejak penampilannya selama di PSG, Lucas bisa dikatakan sebagai versi lengkap dari Son Heung-Min. Mengapa lengkap? Ini karena Lucas tidak hanya mampu membuat peluang mencetak gol untuk dirinya sendiri seperti Son, tetapi juga untuk rekan setimnya.

Berdasarkan penampilan di musim lalu, catatan 66 tembakan yang dilepaskan Lucas memang lebih rendah dari 80 tembakan yang dibuat Son. Namun, dari segi konversi, Lucas lebih unggul dengan mampu menyelesaikan 12 di antaranya menjadi gol, berbanding 14 gol milik Son.

Begitu pun soal kreativitas. Catatan 1,4 umpan silang per pertandingan dan 49 umpan kunci yang dibuat gelandang Brasil itu jauh mengungguli angka 0,2 umpan silang dan 37 umpan kunci yang dibuat sang gelandang Korea Selatan.

Dengan harga yang tergolong ramah bujet untuk kualitasnya, Lucas bisa menjadi pilihan yang sangat menarik untuk dipilih di sisa musim ini. Akan tetapi, semua itu tentunya dengan catatan bahwa ia mampu membuktikan dirinya sebagai pilihan utama Mauricio Pochettino.

Daniel Sturridge (penyerang, £7.9)

Kedatangan Sturridge berpotensi meningkatkan daya gedor West Brom yang baru melesakkan 19 gol di 25 pertandingan musim ini. Saat dirinya reguler menjadi starter, yaitu dari musim 2012/2013 hingga 2015/2016, Sturridge mampu masuk dalam daftar tiga penyerang teratas dengan rasio gol per menit terbaik dalam tiga musim.

Sementara di FPL, meski minim menit bermain di tiga setengah musim terakhir, penyerang Inggris itu juga memiliki rasio poin per menit yang bagus, yaitu mencetak 1 poin setiap 14,9 menit. Sebuah catatan yang lebih baik jika dibandingkan penyerang Manchester United, Romelu Lukaku, yang "hanya" mampu mencetak 1 poin setiap 17,7 menit untuk kurun waktu yang sama.

Kabar baiknya lagi bagi peminatnya, jadwal bersahabat kini menghampiri West Bromwich Albion. Mereka hanya akan menghadapi satu tim enam besar musim ini, yaitu Chelsea di GW 27, hingga awal April.

Author: Aldo Sahala (@aldosahala)