Cerita

Southampton yang Mampu Juarai Liga Primer Inggris Andai Mempertahankan Sebelas Pemain Ini

Southampton selama ini dikenal sebagai klub papan tengah Liga Primer Inggris. Sesekali memang mereka sempat menampilkan penampilan yang luar biasa, dan tak jarang mereka mampu mengalahkan tim raksasa seperti Chelsea dan Arsenal. Namun, mereka tak mampu tampil konsisten dan posisi mereka di klasemen pun di situ-situ saja.

Alasan lainnya mengapa Soton tak mampu naik kelas adalah mereka tak mampu mempertahankan pemain-pemain terbaiknya. The Saints memang tak mampu bersaing secara finansial, dan seringkali harus merelakan pemain-pemain terbaiknya pergi, bahkan di usia yang begitu muda. Padahal, jika mereka mampu mempertahankan pemain-pemain ini, bukan tak mungkin kini Soton bersaing di papan atas Liga Inggris.

Kalau begitu, langsung saja, berikut ini adalah kesebelasan eks pemain Southampton. Oh ya, coba hitung ada berapa pemain Liverpool di daftar ini, ya.

Kiper: Artur Boruc

Kiper asal Polandia ini kini memang sudah uzur, sudah berusia 37 tahun, namun ia terhitung sebagai kiper yang masih cukup solid. Kini, Boruc tergabung bersama Bournemouth, namun sejak kedatangan Asmir Begovic, kiper yang andal dalam menyetop tendangan penalti itu kini hanya menjadi pilihan kedua.

Bek kiri: Luke Shaw

Bek belia yang satu ini sempat menjadi sensasi setelah mencuat di musim 2013/2014. Shaw yang kala itu masih berusia 18 tahun berhasil menembus tim utama Soton dan di akhir musim didapuk sebagai bek kiri terbaik Liga Primer Inggris. Setelah itu, ia direkrut Manchester United dengan biaya mencapai 30 juta paun. Sayang, cedera menghambat kariernya, namun mengingat usianya yang masih 22 tahun, Shaw memiliki waktu banyak untuk menjadi yang terbaik.

Bek tengah: Toby Alderweireld

Alderweireld memiliki reputasi sebagai salah satu ball-playing defender terbaik di dunia saat ini, namun tanpa Southampton, keadaan bisa berbanding terbalik bagi pria Belgia yang satu ini. Alderweireld direkrut oleh Atletico Madrid dari Ajax Amsterdam, namun ia tak mengalami masa yang indah bersama klub asuhan Diego Simeone tersebut. Alhasil, ia dipinjam oleh The Saints di musim 2014/2015 dan memberikan penampilan gemilang. Di musim berikutnya, ia diakuisisi Tottenham Hotspur, dan sisanya adalah sejarah.

Bek tengah: Virgil van Dijk

Southampton mampu menciptakan kejutan setelah merekrut van Dijk dari Celtic FC di tahun 2015 lalu. Pasalnya, bek tengah asal Belanda ini menjadi incaran beberapa tim besar di Inggris, seperti misalnya Arsenal. Keputusan Soton untuk membeli van Dijk kala itu terbukti apik setelah sang pemain mencatatkan penampilan yang memuaskan, dan pada akhirnya memberi untung banyak bagi Soton setelah direkrut dengan harga mahal oleh Liverpool.

Bek kanan: Nathaniel Clyne

Berangkat dari Crystal Palace, Clyne mampu menjelma menjadi bek sayap kaliber timnas Inggris bersama Southampton. Tiga tahun bersama The Saints, bek kanan yang juga mampu bermain di kiri ini tampil bagus secara konsisten. Alhasil, ia pun kemudian direkrut Liverpool di tahun 2015 lalu.

Gelandang bertahan: Victor Wanyama

Soton menciptakan sejarah kala merekrut Wanyama. Kali itu, Wanyama tercatat sebagai pemain asal Kenya pertama yang bermain bagi klub Liga Primer Inggris. Meskipun begitu, Wanyama tidak canggung, dan ia berhasil menapaki karier sebagai gelandang bertahan papan atas. Ia pun direkrut oleh Tottenham Hotspur di tahun 2016 lalu.

Gelandang tengah: Adam Lallana

Lallana adalah produk asli akademi Southampton. Performanya terus meningkat sebagai gelandang tengah yang kreatif dan serbabisa, hingga ia akhirnya didapuk sebagai kapten di tahun 2012. Namun, seperti biasanya, Liverpool menaruh minat dan ia pun hengkang ke Merseyside di tahun 2014 lalu.

Gelandang tengah: Alex Oxlade-Chamberlain

Chamberlain juga merupakan jebolan akademi Southampton, namun ia pindah di usia belasan tahun ke Arsenal. Di Arsenal, ia digadang-gadang sebagai penerus Theo Walcott, namun karena performanya yang tidak konsisten, ia seringkali duduk di bangku cadangan. Baru di awal musim lalu, Chamberlain memutuskan untuk pindah dari Arsenal. Tak lain dan tak bukan adalah Liverpool yang menjadi pelabuhan barunya.

Sayap kiri: Sadio Mane

Satu lagi bukti kejelian tim pemandu bakat Southampton. Mane direkrut dari tim yang relatif kurang populer, Red Bull Salzburg, di tahun 2014 lalu oleh Soton. Ia langsung tancap gas di Inggris, dan berhasil meneror lini belakang lawan lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya yang apik. Liverpool melihat ada pemain hebat lagi di feeder club-nya, langsung memboyong pria asal Senegal ini dengan biaya 34 juta paun tahun 2016 lalu.

Sayap kanan: Gareth Bale

Selain tim pemandu bakat, staf kepelatihan akademi Southampton pun perlu diberikan kredit yang tinggi. Salah satu pemain yang mereka hasilkan adalah Gareth Bale, pria yang sempat menjadi pesepak bola termahal di dunia. Bale memang hanya bertahan satu musim di tim utama Soton karena ia kemudian hijrah ke Tottenham Hotspur, namun akademi Soton tentu memiliki peran besar dalam perjalanan karier pemain asal Wales ini.

Penyerang: Theo Walcott

Satu lagi bukti kehebatan akademi Southampton. Walcott menjadi salah satu pesepak bola muda terbaik Inggris di medio 2000-an lalu. Bukti dari betapa bagusnya Walcott adalah kerelaan Arsene Wenger (yang terkenal pelit) untuk mengeluarkan uang mencapai 12 juta paun untuknya yang kala itu masih berusia 17 tahun. Bertahan selama 11 tahun di Arsenal, Walcott akhirnya pindah ke Everton di bursa transfer Januari lalu.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket