Cerita

Betapa Cantiknya Para Mantan Chelsea di Pangkuan Klub Lain

Dalam pergaulan anak muda, ada mitos yang mengatakan bahwa seorang mantan kekasih yang telah menjalin hubungan baru dengan orang lain, ia akan memiliki paras yang lebih rupawan, baik wanita maupun pria. Ya memang hal itu tidak selalu menjadi kenyataan, tapi ada beberapa yang benar-benar mengalaminya, termasuk Chelsea yang bukan Islan ini.

Parahnya lagi, para mantan Chelsea ini tidak hanya bersolek ria di klub lain, tapi juga memamerkan kemesraan dengan klub barunya tepat di hadapan The Blues. Bak luka bakar yang disiram air dingin, kelakuan para pemain ini sangat menohok di depan mata kepala Chelsea, atau menghujam jantung kalau kata Tompi.

Kiper: Petr Čech

Selama 11 tahun lamanya ia setia mengabdi pada Chelsea, dan meraih berbagai gelar mulai dari kancah domestik hingga internasional. Namun, usia yang terus bertambah membuatnya harus angkat kaki dari Stamford Bridge, dan Arsenal yang kemudian menjadi tujuan berikutnya. Bersama The Gunners, Čech sempat menyakiti hati Chelsea pada September 2016 dengan kemenangan 3-0 di di Emirates Stadium.

Bek kiri: Filipe Luís

Mungkin memang bukan jodohnya. Filipe yang tampil sangat kokoh di Atlético Madrid pada 2010-2014 justru tampil mengecewakan saat berseragam Chelsea pada musim 2014/2015. Ia pun akhirnya kembali ke Atlético musim depannya, dan berhasil kembali ke performa terbaiknya. Sejauh ini di musim 2017/2018 ia telah tampil 23 kali di seluruh ajang dan mendapat nilai 7,41 dari WhoScored, tertinggi kedua di Atlético.

Bek tengah: John Terry

Produk asli akademi yang menjadi legenda Chelsea. Bersama The Blues, Terry tak hanya menjadi kapten tapi juga sosok yang disegani di luar lapangan, terlepas dari beragam kelakuan kontroversialnya. Namun nasibnya sama seperti Čech yang harus hengkang karena faktor usia, dan Aston Villa menjadi tujuannya. 21 laga telah dijalaninya bersama The Villans musim ini, dan menempati peringkat 3 klasemen Divisi Championship.

Bek tengah: Nathan Aké

Chelsea menyadari bakat besar Aké, tapi karena ketatnya persaingan di posisinya, ia pun harus rela dijual ke Bournemouth seharga 20 juta paun. Meski demikian, The Blues melakukan langkah cerdik dengan mencantumkan klausul pembelian kembali di nota penjualan Aké. Dua gol telah dicetak Aké bersama The Cherries musim ini, dan membantu mereka menempati peringkat 10 klasemen sementara Liga Primer Inggris.

Bek kanan: Branislav Ivanović

Bukan siapa-siapa saat datang, tapi ia kemudian mendapatkan segalanya saat beranjak matang. Ivanović yang sejatinya berposisi di bek tengah, lebih sering bermain sebagai bek kanan di Chelsea, dan kemudian namanya meroket di posisi itu. Setelah 9 musim berseragam The Blues, Ivanović kemudian hengkang ke Zenit St. Petersburg pada musim lalu, dan turut membantu Zenitchiki finis di posisi ketiga Liga Rusia 2016/2017.

Sayap kanan: Mohamed Salah

“Apa salah dan dosaku Chelsea? Bakat besarku kau buang-buang.” Mungkin itu yang ia ucapkan dalam hati saat Chelsea menyia-nyiakan talentanya. setelah diboyong dari FC Basel seharga 14,85 juta paun pada Januari 2014. Tak berkembang di Chelsea, Salah lalu dipinjamkan ke Fiorentina, yang menuntunnya untuk bergabung dengan AS Roma lalu Liverpool, dan menjadi top skor kedua sementara di liga domestik di bawah Harry Kane.

Gelandang tengah: Kevin De Bruyne

Bakat besar lain yang terlunta-lunta di Chelsea, dan langsung tampil ganas setelah terbebas dari kurungan Stamford Bridge. Bersama Wolfsburg, De Bruyne berkontribusi memberikan trofi DFB-Pokal 2014/2015, dan sejauh ini di Manchester City sudah 34 gol dan 56 asis yang diukirnya dari 128 laga. Tak hanya itu, musim ini De Bruyne juga berkesempatan besar mengangkat trofi Liga Primer Inggris pertamanya.

Gelandang tengah: Nemanja Matić

Entah apes atau blunder, Chelsea menjual Matić dan menggantinya dengan Tiémoué Bakayoko yang justru menjadi salah satu biang masalah mereka musim ini. Di Manchester United, Matić beradaptasi dengan cepat dan langsung menjadi pilar di skema susunan Jose Mourinho. The Red Devils pun dibawanya berdiri lebih tinggi dari The Blues di klasemen sementara Liga Primer Inggris.

Sayap kiri: Juan Mata

Juan Mata melukiskan jalan cerita yang menarik di Liga Primer Inggris. “Dibuang” Chelsea ke Manchester United pada masa kepelatihan Jose Mourinho di pertengahan musim 2013/2014, ia kini justru menjadi pemain kunci di bawah arahan Mourinho yang membesut The Red Devils. Musim ini sudah 3 gol dan 6 asis yang ditorehkannya, dan membantu United melaju ke babak 16 besar Liga Champions.

Penyerang: Diego Costa

Si preman yang menancapkan kenangan manis tak terlupakan di Chelsea. Costa termasuk anggota skuat yang menjuarai Liga Primer Inggris 2014/2015 dan 2016/2017, juga Piala Liga 2014/2015. Akan tetapi, perseteruannya dengan Antonio Conte membuka jalan keluar baginya dari Stamford Bridge, dan ia lalu kembali ke Atlético Madrid per Januari 2018 dengan nilai transfer 66 juta euro.

Penyerang: Romelu Lukaku

Didatangkan dengan label The Next Didier Drogba, Lukaku justru jadi pembelian sia-sia di Chelsea. Hampir tak ada prestasi membanggakan yang diraihnya kecuali Piala FA 2011/2012. Lukaku kemudian baru benar-benar tajam setelah dipoles Everton, kemudian musim ini menjadi pembelian termahal Manchester United dengan banderol 75 juta paun, sekaligus jadi pemain termahal keempat di bursa transfer 2017/2018.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.