FC Porto harus menelan kekalahan 0-5 di kandang sendiri atas Liverpool. Kekalahan memalukan ini seolah menegaskan bahwa beberapa tahun terakhir, klub-klub Portugal hanya menjadi penggembira di Liga Champions. Sejak Porto keluar sebagai juara pada musim 2002/2003, praktis para wakil dari negara kampiun Piala Eropa 2016 itu tak berbicara banyak.
Berikut ini daftar pencapaian mereka dalam enam musim terakhir:
2017/2018: Benfica (penyisihan grup), FC Porto (perdelapan-final), Sporting Lisbon (penyisihan grup)
Tumbangnya Porto dengan skor 0-5 atas Liverpool di pertandingan pertama babak perdelapan-final bisa dibilang sudah menutup kans wakil Portugal menembus babak selanjutnya. Meski masih ada pertandingan kedua, hampir mustahil bagi Porto membalikkan ketertinggalan lima gol. Padahal, mereka adalah satu-satunya harapan Portugal setelah tersingkirnya Benfica yang jadi juru kunci grup dan Sporting Lisbon yang hanya mampu finis di peringkat tiga grup.
2016/2017: Benfica (perempat-final), FC Porto (perempat-final), Sporting Lisbon (penyisihan grup)
Sporting Lisbon hanya sanggup menjadi juru kunci di grup neraka yang dihuni Borussia Dortmund dan Real Madrid. Namun, Porto dan Benfica sanggup lolos hingga perempat-final. Sayang, Benfica mengikuti jejak tim sekotanya yang disingkirkan Dortmund setelah kalah agregat 1-4. Porto sendiri dihajar Juventus dengan agregat 0-3. Musim ini adalah pencapaian terbaik klub-klub Portugal di Liga Champions.
2015/2016: Benfica (perempat-final), FC Porto (penyisihan grup), Sporting Lisbon (tidak lolos)
Porto hanya sanggup finis di posisi tiga penyisihan grup akibat kalah saing dengan Chelsea dan Dynamo Kiev. Torehan terbaik diraih Benfica yang sanggup ke perempat-final, meski harus gugur di tangan Bayern München dengan agregar skor tipis 2-3. Sedangkan Sporting Lisbon sudah lebih dulu tersingkir di awal musim akibat takluk dari Dynamo Moskow di babak kualifikasi.
2014/2015: Benfica (penyisihan grup), FC Porto (perempat-final), Sporting Lisbon (penyisihan grup)
Benfica sebagai jawara Portugal malah finis sebagai juru kunci di grup yang sebenarnya tergolong mudah. O Aguias kalah bersaing dari AS Monaco dan Bayer Leverkusen. Klub Lisbon lainnya, Sporting, sedikit lebih baik dengan finis di peringkat tiga grup, kalah bersaing dari Chelsea dan Schalke. Prestasi terbaik ditorehkan Porto yang sanggup mencapai perempat-final setelah melewati Basel di babak enam belas besar. Mereka bahkan nyaris menembus semifinal setelah menang 3-1 di kandang sendiri atas Bayern. Sayang, mereka harus puas terhenti di perempat-final setelah takluk dengan skor telak 1-6 di kandang Bayern.
2013/2014: Benfica (penyisihan grup), FC Porto (penyisihan grup), Pacos de Ferreira (tidak lolos)
Klub-klub Portugal gagal memaksimalkan kota Lisbon sebagai pelaksana final Liga Champions. Pendatang baru, Pacos de Ferreira, gagal lolos dari babak kualifikasi. Porto hanya sanggup finis sebagai peringkat 3 grup setelah kalah bersaing dari Zenit dan Atletico Madrid. Nasib paling tragis dialami Benfica yang terhenti di penyisihan grup meski mengumpulkan poin sama dengan Olympiakos. Tragisnya, mereka melangkah ke final Liga Europa musim itu tapi takluk di tangan Sevilla melalui adu penalti.
2012/2013: Benfica (penyisihan grup), FC Porto (perdelapan-final), Braga (tidak lolos)
Porto yang sudah percaya diri akan melangkah ke perempat-final justru disingkirkan tim debutan Malaga di babak 16 besar. Para wakil Portugal harus puas dengan hasil maksimal tersebut di musim kompetisi ini, karena dua wakil lainnya tak berbicara banyak. Benfica tersingkir di penyisihan grup, sedangkan Braga harus lebih dulu tersingkir di babak kualifikasi.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.