Gagal mencetak satupun gol dari tiga laga yang telah dilakoninya di awal musim Liga Super Malaysia, membuat masa depan Ferdinand Sinaga di Kelantan FA dispekulasikan. Dalam sebuah konferensi pers, Bibi Ramjani Ilias Khan selaku pemilik klub mengatakan bahwa ia tak segan mencoret pemain jika kontribusinya sangat minim.
Karier Ferdinand Sinaga di Kelantan FA memang berjalan tidak mulus. Dari tiga pertandingan yang telah dijalaninya ia bermain buruk, bahkan sempat terlibat pertikaian di pekan pertama ketika kalah 1-2 di kandang Melaka United. Tak hanya itu, Ferdinand juga sempat menggagalkan peluang emas Bruno Lopes, setelah bola hasil sundulan eks pemain Persija itu di depan gawang Melaka United mengenai kakinya.
Mandulnya Ferdinand juga membuat performa Kelantan FA jeblok. Kesebelasan berjuluk The Red Warriors itu terbenam di dasar klasemen, hasil dari sekali imbang dan dua kali kalah. Defisit golnya juga cukup besar, hanya memasukkan dua dan kebobolan enam.
Performa tersebut menurun jauh dari pencapaian musim lalu, di mana Kelantan FA sempat bertengger di peringkat kelima pada pekan ketiga, walau pada akhirnya turun perlahan dan di akhir musim finis di posisi 10 dari 12 tim. Akan tetapi, Kelantan lolos dari degradasi karena “jatah” itu dilimpahkan ke T-Team akibat persoalan non-teknis.
Untuk meningkatkan produktivitas gol, Kelantan FA kemudian memulangkan kembali Mohammed Ghaddar, top skor Liga Super Malaysia 2017 yang musim lalu sempat mencetak 18 gol di Kelantan FA sebelum diboyong Johor Darul Ta’zim. Ia didatangkan untuk mengisi sisa slot pemain asing usai didepaknya Morgaro Gomis akibat cedera panjang.
Dengan dipulangkannya penyerang asal Lebanon berusia 34 tahun itu, maka sekarang Kelantan FA memiliki tiga penyerang asing, yaitu Bruno Lopes, Ferdinand Sinaga, dan Ghaddar. Maka tak heran jika kemungkinan tercoretnya Ferdinand Sinaga di Kelantan FA akan semakin besar jika ia tak kunjung bermain apik, karena The Red Warriors saat ini terhitung surplus penyerang.
Kelantan FA sendiri termasuk klub yang menerapkan aturan ketat. Mereka tak segan memberi hukuman berat untuk pemain yang tidak disiplin seperti tidur larut malam, bangun terlambat, telat datang latihan, atau memakai seragam berbeda saat latihan.
“Kami tidak mau membawa budaya yang tidak baik ke dalam tim. Apabila mereka mengulangi kesalahan pada minggu yang sama, kami akan menggandakan nilai denda, termasuk pemotongan gaji,” ungkap manajer Kelantan FA, Mohd Yahya Jamada Ali.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.