Cerita

Enam Pelatih yang Direkrut dengan Biaya Kompensasi Tertinggi

Memiliki seorang pelatih yang jago meramu strategi sehingga dapat mempersembahakan trofi adalah keinginan banyak klub sepak bola yang ada di penjuru Bumi.

Akan tetapi, mendapatkan seorang pelatih top jelas bukan perkara mudah. Apalagi kalau kesebelasan Anda ‘cuma’ tim papan tengah atau bawah yang biasanya tak memiliki nilai tawar tinggi di hadapan para pelatih tersebut.

Setidaknya, ada dua alasan yang menyebabkan hal semacam itu dapat terjadi. Pertama, rivalitas dengan klub lain untuk mengamankan jasa sang pelatih. Kedua, tentu berkaitan dengan seberapa besar nominal gaji yang bisa suatu klub tawarkan kepada sang pelatih.

Namun, didorong oleh keinginan manajemen untuk memboyong pelatih dengan nama besar, sejumlah klub tidak ragu untuk menggelontorkan dana dalam jumlah masif sebagai kompensasi guna mendatangkan pelatih anyar nan kondang demi ambisi mencaplok gelar juara.

Umumnya, hal ini terjadi akibat sang pelatih masih punya ikatan kerja dengan klub sebelumnya alias belum berstatus tunakarya. Pada kesempatan kali ini, Football Tribe Indonesia merangkum enam pelatih yang direkrut oleh klub barunya via kompensasi tinggi.

Berikut daftarnya:

Manuel Pellegrini

Pada tahun 2009 silam, lelaki berkebangsaan Cile ini sepakat untuk menangani kesebelasan top dari Spanyol, Real Madrid. Namun sebelum resmi mendatangkan Pellegrini, Los Blancos kudu mengirimkan cek sebesar 3,4 juta paun guna memutus kontrak sang pelatih dengan klub yang ia besut sebelumnya, Villarreal. Sialnya, keputusan Madrid menjadikan ia sebagai pelatih berakhir sendu karena tak ada gelar yang sukses diberikan Pellegrini.

Alan Pardew

Rasanya mengherankan melihat sosok Pardew ada di daftar ini, tapi faktanya memang demikian. Medio 2015 yang lalu, pria berusia 56 tahun yang sekarang melatih West Bromwich Albion tersebut ‘ditebus’ oleh Crystal Palace via kocek senilai 3,5 juta paun dari Newcastle United. The Eagles harus melakukan itu sebab Pardew masih punya kontrak selama setengah musim dengan The Magpies.

Brendan Rodgers

Performa apik Swansea City ketika dibesut Rodgers membuat atensi sejumlah klub papan atas Eropa mengarah kepada pria asal Irlandia Utara ini. Liverpool yang baru saja ditinggal Kenny Dalglish pada Mei 2012, lantas mendapuknya sebagai manajer anyar. Namun untuk memboyong Rodgers ke Stadion Anfield, The Reds wajib ‘menghadiahkan’ kompensasi yang nilainya cukup tinggi yakni 5 juta paun kepada The Swans.

Mark Hughes

Akhir rezim Thaksin Shinawatra bareng Manchester City diwarnai oleh penunjukan Hughes sebagai nakhoda anyar menggantikan Sven-Goran Eriksson yang dipecat. Uang sebesar 5 juta paun, sebuah rekor di masanya, jadi kompensasi yang mesti dibayarkan The Citizens kepada klub yang Hughes asuh sebelumnya, Blackburn Rovers. Ironisnya, ia cuma bertahan satu setengah musim saja di Stadion Etihad.

Jose Mourinho

Jangan terkaget-kaget bila nama Real Madrid kembali muncul pada daftar ini. Pasalnya, duit senilai 6,8 juta paun harus disetorkan oleh tim kebanggaan Madridistas tersebut guna merekrut Mourinho dari Internazionale Milano pada tahun 2010 silam. Akan tetapi, pria berkewarganegaraan Portugal ini tak sanggup menduplikasi prestasi yang ia capai bersama I Nerazzurri saat membesut Los Blancos selama tiga musim.

Andre Villas-Boas

Kesuksesan membawa FC Porto meraih gelar treble (Liga Primera Portugal, Piala Portugal dan Liga Europa) di musim 2010/2011, melambungkan nama Villas-Boas. Klub asal Inggris, Chelsea, yang baru saja membebastugaskan Carlo Ancelotti dari kursi pelatih lantas mendapuknya sebagai suksesor. Dengan kompensasi senilai 13,3 juta paun, The Blues akhirnya berhasil menggiring Villas-Boas ke Stadion Stamford Bridge pada Juni 2011. Celakanya, ia hanya bertahan selama separuh musim usai dipecat The Blues.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional