Cerita

Carlos Tevez dan Hidup yang Penuh Liburan

Beberapa pekan yang lalu, nama Carlos Alberto Martinez Tevez kembali muncul di permukaan. Pemain yang sedang berulang tahun yang ke-34 ini membuat warga Cina marah besar karena dianggap melecehkan kontraknya di salah satu klub negara tersebut.

“Saya berada di sana (Cina) selama tujuh bulan hanya untuk berlibur,” kata Tevez seperti dikutip media-media olahraga. Tentu saja perkataan pria Argentina ini menyulut emosi warga Negeri Tirai Bambu, terutama manajemen Shanghai Shenhua, klub yang mengontraknya.

Mantan penyerang Manchester United, Manchester City, dan Juventus itu hanya bermain sebanyak 16 kali bersama Shenhua. Tevez hanya mencetak empat gol dan lima asis, catatan yang buruk apalagi jika mengingat gajinya yang terbilang sangat tinggi.

Pria kelahiran Buenos Aires ini memang terlihat tak menganggap serius masa bermainnya di Cina. Apalagi ketika ia kedapatan berlibur ke Disneyland Shanghai pada bulan Maret 2017 lalu, padahal, rekan-rekannya di Shenhua sedang menghadapi pertandingan penting melawan Changcun Yatai.

Kini, Tevez sudah kembali ke klub tempatnya memulai karier professional, Boca Juniors. Mengingat usianya tak muda lagi, banyak yang bertanya-tanya apakah kontraknya di klub ibu kota Argentina ini akan lebih banyak dihabiskannya juga untuk berlibur?

Transfer aneh yang membawanya ke Eropa

Bagi Anda yang tak familiar dengan nama Tevez, jangan salah kaprah dulu. Pemain ini dikenal cukup fenomenal ketika memperkuat Corinthians, Manchester United, Manchester City, dan Juventus.

Pria yang memiliki bekas luka bakar membentang di leher dari telinga kanan ke dadanya ini pertama kali angkat nama di Boca Juniors, sebelum pindah ke Corinthians. Bersama Javier Mascherano, Tevez pertama kali mendarat di Eropa pada tahun 2006 untuk memperkuat klub Inggris West Ham. Transfer ini sempat bermasalah karena berdasarkan hasil penyelidikan, kedua pemain tersebut dibeli oleh pihak ketiga, bukan oleh pihak klub West Ham.

Pemain yang lahir pada 5 Februari 1984 ini lalu hijrah ke klub raksasa Manchester United pada tahun 2007. Meski menjalani dua musim yang sukses bersama Setan Merah, Tevez memilih untuk menyeberang ke klub kota Manchester lain, yaitu Manchester City pada tahun 2009.

Berbagai gelar domestik dan satu trofi Liga Champions sudah dirasakan Tevez bersama dua klub kota Manchester tersebut. Namun, pokok pembicaraan utama selama bermain di City adalah perseteruannya dengan pelatih Roberto Mancini pada tahun 2011. Saat itu, Tevez menolak didaftarkan sebagai pemain cadangan pada pertandingan melawan Bayern München. Mancini lalu menghukum Tevez enam bulan tak boleh latihan dan bermain bersama skuat utama City.

Meski akhirnya kembali ke tim utama pada bulan Februari 2012, kasus tersebut sudah telanjur memberinya ‘liburan’ selama setengah musim. Bagusnya, reputasi Tevez sama sekali tak terganggu. Ini terlihat dari Juventus yang masih berminat menggunakan jasanya pada periode 2013 hingga 2015.

Dengan gayanya yang pekerja keras serta pantang menyerah untuk mau berebut bola, Tevez menjadi pemain terbaik versi suporter Juventus pada musim 2013/2014. Reputasinya sebagai penyerang tajam di usia kepala tiga terus terjaga di Italia, juga ketika ia sempat kembali ke Argentina untuk memperkuat Boca Juniors. Barulah reputasinya kembali memburuk setelah tampil ogah-ogahan di Liga Cina.

Pemain yang tampil di Piala Dunia 2010 bersama Argentina ini rupanya punya banyak cara menikmati hidup. Tevez pernah tampil dalam sebuah band bersama saudaranya, Diego. Lagu hits mereka berjudul “Lose Your Control” cukup terkenal di Argentina.

Mungkin Tevez sebenarnya bukan pemain bengal. Ia hanya selalu mencari cara untuk membuat hidupnya berwarna.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.