Eropa Spanyol

Gerard Deulofeu Memang Tidak Akan Pernah Siap untuk Barcelona

Jelang berakhirnya bursa transfer musim dingin 2018, Gerard Deulofeu resmi mendarat di Watford. Pemain sayap Barcelona ini kembali ke Inggris dengan status pinjaman. Termasuk ketika ia dipinjamkan ke Milan ketika masih berseragam Everton, ini menjadi keempat kalinya Deulofeu bergabung ke sebuah klub dengan status pinjaman.

Pelatih baru Watford, Javi Gracia, memang membutuhkan tenaga baru untuk mengangkat prestasi skuat asuhannya. Watford yang sempat tampil menjanjikan di awal musim, justru penampilannya semakin merosot hingga pekan ke-24 ini. Sektor sayap kanan menjadi salah satu masalah tim berjuluk The Hornets ini. Sejauh ini mereka sering memaksakan gelandang serang Roberto Pereyra untuk bermain di sana dan Watford memang membutuhkan tenaga dari Deulofeu.

Sebaliknya, mendaratnya Deulofeu ke Watford dengan status pinjaman justru semakin menegaskan beberapa hal. Salah satunya adalah bahwa alumnus La Masia ini memang tidak pernah siap bermain untuk tim utama Barcelona. Atau dengan kata lain, Deulofeu memang bukan suksesor Lionel Messi yang saat ini dicari oleh Barcelona.

Deulofeu adalah putra daerah Catalan. Ia masuk ke La Masia pada usia sembilan tahun, dan terus tampil mengesankan. Kemampuan hebatnya sudah tersohor sejak ia masih belia. Fakta bahwa ia tampil untuk tim utama Barcelona pada usia 17 tahun semakin membuat banyak pihak percaya bahwa Deulofeu akan menjadi pemain besar untuk tim kebanggaan rakyat Catalan tersebut suatu hari nanti.

Pihak Barcelona meminjamkannya ke kesebelasan lain agar Deulofeu bisa lebih matang. Percobaan pertama terjadi pada 2013 ketika ia dipinjamkan ke Everton. Di Goodison Park, Deulofeu adalah pahlawan. Untuk pemain bahkan belum berusia 20 tahun, harus diakui saat itu Deulefou tampil luar biasa. Pada musim tersebut Deulofeu berhasil tampil di 25 pertandingan dan mencetak tiga gol. Semusim berselang ia dipinjamkan Sevilla, lalu kembali ke Everton secara permanen.

Dipermanenkan oleh Everton pada musim 2015/2016, Deulofeu lagi-lagi tampil hebat. Ia bermain di total di 33 pertandingan di semua kompetisi, dan menyarangkan empat gol. Semusim selanjutnya, AC Milan berniat untuk memboyongnya, tetapi Everton enggan melepasnya kecuali dengan banderol yang mahal. Jalan tengah kemudian diambil dengan Milan mengangkut Deulofeu dengan status pinjaman. Masa singkatnya di Italia dijalani dengan sangat baik. Empat gol berhasil dicetak dari 17 pertandingan di Serie A.

Barcelona kemudian mengambil kembali Deulofeu dengan harapan sang pemain sudah jauh lebih matang dari sebelumnya. Apalagi mereka juga sudah ditinggal Neymar yang hengkang ke Paris Saint-Germain. Namun sayangnya Deulofeu kembali gagal memenuhi ekspektasi. Level permainannya tidak sanggup menyamai para pemain Barcelona yang lain. Karena Deulefou yang gagal mekar inilah yang kemudian memaksa Barcelona menghabiskan banyak uang untuk mendatangkan Ousmanne Dembele dan Philippe Coutinho.

Boleh jadi memang Deulefou tidak akan pernah siap bermain untuk tim sebesar Barcelona. Tetapi mereka sepertinya masih menyimpan harapan besar kepada Deulofeu. Terbukti dengan bagaimana mereka hanya meminjamkannya bukan menjualnya secara permanen. Barcelona sebenarnya masih percaya Deulofeu akan menjadi pemain besar bagi mereka suatu hari nanti.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia