Eropa Inggris

Pilihan Olivier Giroud, Kelambanan Borussia Dortmund, dan Chelsea yang Keras Kepala

Tangan Arsenal terlihat terbelenggu, belum bisa digunakan untuk menjangkau. Meski sudah berhasil mencapai kata sepakat dengan Borussia Dortmund terkait Pierre-Emerick Aubameyang, transfer ini masih belum bisa terwujud. Belenggu ini bernama sikap Chelsea, Olivier Giroud, dan lambannya Dortmund mencari pengganti Aubameyang.

Dana sekitar 55-60 juta paun sudah disepakati. Besaran gaji hingga 180 ribu paun per pekan sudah mendapat persetujuan dari Aubameyang. Namun, dua situasi yang cukup pelik menghambat Arsenal segera membungkus transfer ini. Semakin rumit, ketika transfer ini tak bergantung kepada kedua klub, Arsenal dan Dortmund saja. Ada Chelsea yang juga masih ditunggu sikap tegasnya.

Manajemen Dortmund seharusnya sudah sadar dan bergerak sejak jauh-jauh hari. Terutama ketika Aubameyang sudah memberi sinyal bahwa dirinya enggan kembali bermain untuk Dortmund. Kelambanan mencari pengganti membuat proses negosiasi Arsenal tak berjalan lancar, bahkan ketika sudah siap dengan banderol yang ditetapkan.

Dortmund sendiri mengandalkan “kemurahan hati” dari Arsenal untuk mau meminjamkan Olivier Giroud hingga akhir musim. The Gunners tak bermasalah dengan permintaan tersebut, meskipun tetap menghormati keputusan pemain asal Prancis tersebut yang tetap ingin bermain di Kota London meskipun tak lagi memperkuat Arsenal. Ketika mengetahui sikap Giroud, pihak Dortmund tak segera bergerak. Di sinilah posisi Chelsea menjadi sangat penting.

Chelsea membutuhkan target man. Ini fakta yang sudah terang-benderang. Arsenal melunak, sadar bahwa pilihan mereka memang terbatas. Pun, Giroud lebih suka bermain di Chelses ketimbang angkat kaki dari Inggris. Arsenal sadar dengan situasi dan menetapkan banderol, konon, senilai 35 juta paun.

Jika berhasil mendapatkan Giroud, Chelsea harus segera melepas Michy Batshuayi. Cocok, karena Dortmund tertarik meminjam Batshuayi hingga akhir musim. Pemain asal Belgia ini pun lebih memilih bermain untuk Dortmund lantaran mendapatkan jaminan pemain inti. Berbeda apabila ia bersedia dilibatkan dalam proses pertukaran Batshuayi dan Fernando Llorente. Batshuayi tak ingin dari menjadi cadangan Alvaro Morata, pindah menjadi cadangan Harry Kane.

Di sinilah Chelsea merasa punya posisi di atas angin. Banderol Arsenal untuk Giroud ditawar hingga 15 juta paun saja. Tentu, Arsenal menolak karena valuasi tersebut terlalu menghina kualitas Giroud. Konsekuensinya, Dortmund tak kunjung mendapatkan Batshuayi, yang diproyeksikan menjadi pengganti Aubameyang.

Karena sikap keras kepala Chelsea dan kelambanan Dortmund, terjadilah deadlock! Jalan buntu!

Supaya Aubameyang segera bisa diresmikan oleh Arsenal, maka Dortmund harus punya alternatif untuk Batshuayi. Sementara itu, apakah Chelsea mau melepas Batshuayi jika tidak mendapat pengganti ketika proses negosiasi dengan Edin Dzeko pun justru kolaps?

Saga yang pelik, dan semakin menjemukan ini punya waktu tak lebih dari 48 jam lagi sebelum jendela transfer ditutup. Siapa yang akan mengalah? Siapa yang akan menjadi musuh publik?

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen