Eropa Inggris

Pep Guardiola dan Misinya Membuat Leroy Sané Jadi Lionel Messi 2.0

11 gol dan 12 asis dari 30 penampilan di seluruh ajang sejauh ini bersama Manchester City adalah raihan terbaik Leroy Sané sepanjang kariernya. Kepada media Jerman, Welt am Sonntag, pemain berusia 22 tahun ini mengaku Pep Guardiola berjasa besar dalam meningkatkan kualitas permainannya, sekaligus ada misi untuk menjadikannya seperti Lionel Messi.

“Dia (Guardiola) mengubah permainanku secara keseluruhan. Di Jerman, aku hanya fokus untuk melakukan dribel, tapi sekarang Guardiola melatihku dengan sangat detail. Bagaimana caraku bergerak, ruang mana yang harus aku masuki, dan bagaimana caraku bertahan. Semuanya membantuku untuk membuka ruang bagi rekan-rekanku, dan membuatku memiliki ruang yang lebih nyaman di lapangan. Guardiola telah membawaku ke tingkat yang lebih tinggi.”

Lebih lanjut, Sané juga menceritakan sedikit tentang rutinitas latihannya. “Terkadang pelatih mendatangiku dan menunjukkan video kesalahanku. Guardiola selalu ingin semua pemainnya jadi lebih baik. Dia sering menunjukkan kemampuan para pemain yang dulu dilatihnya. Contohnya, dia menyuruhku untuk mengamati bagaimana (Lionel) Messi bertindak dalam situasi satu lawan satu, dan bagaimana dia bergerak.”

Sané pun terlihat sangat senang dengan peningkatan performa yang dialaminya, dan semakin antusias untuk menyantap menu-menu latihan berikutnya. Namun, ia tetap merasa perlu banyak belajar karena belum sedikitpun menyentuh level yang telah dicapai Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Eden Hazard, atau Mesut Özil juga Edinson Cavani.

Melihat perkembangan yang ditunjukkannya saat ini, tampaknya Sané memang berada di klub yang tepat, dan tidak salah telah menolak tawaran Bayern München. Saat itu, di bursa transfer awal musim 2016/2017, Bayern juga berminat merekrut Sané, tapi sang pemain lebih memilih mendarat di Manchester City dengan harga 37 juta paun.

Musim pertama Sané di Liga Primer Inggris tidak dijalani dengan mudah. Hanya 5 gol dan 3 asis yang dibuatnya dari 26 penampilan di liga domestik, tetapi pencapaiannya di Liga Champions lebih baik dengan koleksi 2 gol dan 2 asis dari 4 kali tampil.

Kini di musim keduanya, Sané berkembang pesat. Turut membawa Manchester City duduk nyaman di puncak klasemen Liga Primer Inggris dengan selisih poin telak dari peringkat kedua, bahkan berpotensi meraih quaddruple karena masih melaju di Piala FA, Piala Carabao, dan Liga Champions.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.