Nasional Bola

Menunggu Taji Gaston Castano di Persela Lamongan

Tatkala kompetisi Liga 1 musim 2017 berakhir, dua penyerang milik Persela Lamongan yakni Ivan Carlos dan Samsul Arif Munip, memutuskan untuk hengkang dari Stadion Surajaya. Ivan Carlos bergabung dengan Persija Jakarta sedangkan Samsul merapat ke Barito Putera.

Kehilangan dua penyerang utamanya tersebut bikin Persela cuma memiliki Ghifari Vaiz Aditya sebagai satu-satunya opsi penyerang yang tersedia karena Laskar Joko Tingkir juga telah mencoret Abdul Rahman Abanda seusai tampil di Piala Suramadu beberapa waktu lalu. Padahal, tim asuhan Aji Santoso bakal terjun di ajang pra-musim Piala Presiden 2018.

Sadar jika timnya membutuhkan penguatan di sektor depan, manajemen Persela pun mendatangkan penyerang Argentina yang namanya tidak asing di telinga pencinta sepak bola nasional, Gaston Castano.

Usai memperkuat beberapa klub Indonesia semisal PSS Sleman, PSIS Semarang, Persiba Balikpapan, PSMS Medan, Persegres Gresik United, dan Pelita Bandung Raya, Gaston memilih untuk berpetualang di negara Asia lain. Dirinya sempat mencicipi kompetisi Liga Thailand bareng Nakhonpathom serta Liga Hong Kong bersama Hong Kong Rangers.

Walau masih berstatus sebagai trialist, tapi kehadiran Gaston di Lamongan memberikan sedikit asa bagi Laskar Joko Tingkir. Pasalnya, pemain berumur 32 tahun ini memiliki pengalaman lengkap mengenai sepak bola Indonesia.

Manajemen Persela, termasuk sang pelatih, jelas berharap jika Gaston bisa menampilkan aksi-aksi dan ketajamannya di depan gawang. Probabilitas Gaston menerima kontrak permanen dari Persela pun bakal tergantung dari performanya di Piala Presiden 2018.

Bagi Gaston sendiri, kesempatan yang diberikan oleh manajemen Persela ini harus benar-benar dimanfaatkannya secara maksimal. Setidaknya, ia bisa membuktikan kepada publik, utamanya LA Mania yang merupakan suporter fanatik Persela, jika kemampuannya belum habis.

Keputusan Laskar Joko Tingkir untuk tidak memberi kontrak permanen secara langsung kepada Gaston didasari oleh performanya yang agak menurun saat bermain di Thailand dan Hong Kong.

Berdasarkan data yang dihimpun via Transfermarkt, ketajaman Gaston merosot drastis di sepasang klub tersebut. Ia hanya bermain di 20 partai dan mengemas 2 gol saja. Sebuah catatan yang berbanding terbalik dengan performanya selama merumput di Indonesia.

Tentu akan sangat menarik untuk melihat bagaimana kiprah Gaston di atas lapangan buat menjawab kebutuhan Persela terhadap sosok penyerang ganas di depan jala lawan tatkala bertempur di Piala Presiden 2018.

Sanggupkah ia mengembalikan tajinya begitu merumput lagi di Indonesia?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional