Sungguh sulit membayangkan sepak bola modern tanpa media sosial. Keduanya sudah berkelindan menjadi satu kesatuan. Para suporter menggunakan Twitter untuk mengekspresikan pendapat terkait tim yang mereka dukung. Ada juga yang menggunakan Instagram dan Facebook untuk menggunggah foto ketika berkunjung ke stadion.
Dengan cara yang kurang lebih sama, klub-klub dari Jerman menggunakan berbagai ragam platform media sosial untuk menggungah berita atau untuk kepentingan pemasaran. Klub-klub tersebut menggunakan media sosial untuk membuat pengumuman dan menyajikan kabar terbaru.
Banyak klub yang juga menggunakan media sosial untuk membangun hubungan yang lebih intim dengan para suporter. Pemanfaatan ini, khususnya, sangat penting untuk menjangkau para suporter yang tinggal di luar Jerman dan kemungkinannya sangat kecil untuk bisa datang ke stadion. Twitter adalah alat yang penting dalam usaha mencapai tujuan tersebut.
Klub-klub dari Jerman ini menggunakan berbagai rupa komunikasi untuk menjalin hubungan dengan para audiens mereka. Bahasa Inggris meruapakan medium bahasa yang penting dalam usaha ini. Sebagai catatan, terutama untuk akun resmi utama yang menggunakan Bahasa Jerman, kebanyakan klub Bundesliga membuat akun terpisah untuk yang menggunakan Bahasa Inggris.
Akun-akun resmi ini menggunakan cara-cara yang unik untuk membuat akun Twitter mereka menjadi lebih dekat dengan audiens, dan tentu saja menghibur. Berikut lima cara yang mereka gunakan supaya lebih menghibur dan dekat dengan suporter:
Banter
Apa menariknya Twitter tanpa sedikit banter?
Klub-klub Bundesliga sangat paham manfaat banter. Cukup sering mereka membuat bahan candaan kapan saja kesempatan datang.
Sikat!
That face you make when you drop 3 away points at the BayArena https://t.co/sn02ZSPMyX
— Bayer 04 Leverkusen (@bayer04_en) January 4, 2018
Kreatif
Kicauan yang diunggah, biasanya ditemani foto, GIF, atau video yang selalu kreatif, dan menggambarkan pesan yang ingin disampaikan secara efektif.
Pembaca paham dengan maksud foto ini?
HAPPY NEUER!!!!!!!!! 🎉 pic.twitter.com/Kmlx1vCgwf
— 🇺🇸 FC Bayern US 🇨🇦 (@FCBayernUS) January 1, 2018
Responsif
Mungkin inilah yang membedakan klub-klub Bundesliga dengan klub-klub dari liga lain. Klub-klub Bundesliga sangat responsif dengan kicauan dari para suporter. Apakah hanya menjawab pertanyaan dari suporter, atau hanya sekadar ingin bercanda, klub-klub ini tak malu untuk berinteraksi secara langsung dengan para followers.
Pembaca bisa bayangkan betapa bahagianya saya ketika mendapatkan pesan ini, kan!
.@brookbvb Not anytime soon – but that surely is great news! Greetings to Ethiopia and to all of our fans in Africa!
— Borussia Dortmund (@BVB) August 26, 2015
Trivia
Kicauan yang diunggah pastinya juga memuat informasi penting. Informasi yang diunggah bisa berupa peristiwa masa lampau, atau hal baru yang para suporter belum tahu terkait pemain tertentu.
"I like the club and its ambition" – We spoke to @marko_pjaca20 during his busy first day at Schalke about why he joined on loan, his favourite position and more 👉https://t.co/Jlx1b8PyEy #s04 pic.twitter.com/NDgLyljx1K
— FC Schalke 04 (@s04_en) January 5, 2018
Kabar terbaru
Memang tak mungkin mentransmisikan sebuah pertandingan yang tengah berjalan lewat media sosial. Oleh sebab itu, klub-klub Bundesliga mengabarkan perkembangan terbaru dengan cara yang sungguh menghibur.
Misalnya ketika seorang suporter mengeksresikan kekesalannya karena tim yang didukung tengah tertinggal. Akun resmi klub meresponsnya, memberi gambaran yang jelas tentang ekspresi suporter yang tengah menyaksikan pertandingan.
Again. Nothing to see here. (69') #RBLBSC #hahohe 1-3 pic.twitter.com/CjW7XwrJDV
— Hertha BSC (EN) (@HerthaBSC_EN) December 17, 2017
Untuk pertandingan persahabatan sendiri bisa dinikmati lewat kanal YouTube atau Facebook.
💛⚽️ Live auf Facebook (🇬🇧🇺🇸), YouTube (🇬🇧🇺🇸/🇩🇪) und https://t.co/mYWSzO7SLX (🇩🇪) #bvbf95 pic.twitter.com/UDsFtrdrcS
— Borussia Dortmund (@BVB) January 6, 2018
Untuk mendapatkan informasi yang lebih mandalam, Bundesliga Fanatic mewawancarai orang-orang di belakang media sosial resmi dari Borussia Dortmund dan Borussia Mönchengladbach.
Borussia Dortmund
Peter Flor, editor dari New Media, memberikan pendapatkanya berkaitan dengan pentingnya media sosial bagi klub dan suporter.
“Kami tidak melihat media sosial sebagai entitas tunggal, namun sebagai sebuah bagian integral dari strategi komunikasi dan pemasaran kami. Media sosial adalah tentang suporter, interaksi, dan kedekatan. Media sosial tidak bekerja satu arah. Filosofi utama kami adalah dan akan selalu, mendengarkan suara suporter dan menjalin hubungan dengan mereka. Dengan semakin berkembangnya media sosial, kami belajar bahwa sangat mungkin menjalin hubungan dengan jutaan suporter di seluruh dunia, yang akan sangat kesulitan untuk datang ke stadion.”
Terkait respons dari kinerja akun resmi Dortmund:
“Kami cukup beruntung bahwa suporter nampaknya suka dengan kinerja kami di Twitter kami cukup percaya diri untuk mengklaim bahwa kami menemukan cara dan bahasa yang unik untuk digunakan di Twitter sejak kali pertama kami membuat akun resmi tersebut. Tentu, cara berkomunikasi menjadi berbeda ketika kami menggunakan Facebook, Instagram, atau media sosial lainnya.”
David Görges (Kepala dari New Media), berbicara tentang pentingnya menggunakan bahasa yang berbeda untuk menjangkau lebih banyak suporter di negara lain:
“Pada dasarnya, kami percaya bahwa suporter ingin berinteraksi dengan akun dengan bahasa ibu di dunia digital yang mana kami sediakan lewat akun media sosial utama. Kanal dengan bahasa ibu terkadang digunakan secara berkala, bukan sebagai akun pengganti, dan perkembangan alat penerjemah sungguh membantu pendekatan ini,” ungkap David Görges.
“Kami juga tak pernah melakukan geoblock (pembatasan akses konten berdasarkan lokasi-red) di semua konten editorial kami yang menggunakan bahasa ibu. Jika seorang suporter ingin mendapatkan lebih banyak konten lokal, kami akan selalu menyediakannya. Namun, kami juga percaya bahwa kami sudah mencapai tahap di mana konten dan kanal internasional yang lebih baik bisa membantu kami menciptakan narasi baru.”
“Oleh sebab itu, kami berencana merilis kanal Twitter internasional. Saat ini, kami sudah mengelola situsweb, aplikasi, dan toko online dengan enam bahasa yang berbeda. Kami menawarkan para suporter di Cina dan Jepang, sebuah media sosial khusus dan kami sendiri menargetkan membuat konten internasional di kanal utama.”
“Kami ingin mengaja dunia digital kami sebersih mungkin dan jika tengah dibandingkan dengan akun klub Eropa lainnya, kami percaya hal ini akan menjadi keunggulan kompetitif dalam hal kontrol dan membuat narasi pemasaran yang kuat.”
Borussia Mönchengladbach
Berikut wawancara dengan Andreas Cüppers, Head of Digital di Gladbach.
Pertanyaan:
Apakah akun Twitter klub-klub Bundesliga lebih interaktif dengan suporter dibandingkan dengan klub-klub lain di Eropa? Keuntungan apa yang didapat? Dapatkah Anda mengelaborasi pernyataan bahwa media sosial bisa menyatukan fans dan klub?
Andreas:
“Lewat Twitter (atau media sosia mana saja) kami bisa menjalin komunikasi dengan suporter di seluruh dunia, dengan murah, mudah, dan bisa dilakukan kapan saja. Itulah keuntungan terbesar dari media sosial dan membantu kami mengembangkan, sekaligus membangun komunikasi dengan basis suporter,”
“Dengan media sosial, Kami bisa mengembangkan citra diri dan membantu menghubungkan klub dengan penggemarnya. Idealnya, lewat media sosial, kami bisa merangkul suporter baru, menjadikan mereka seperti suporter sesungguhnya, dan suatu hari nanti bisa menyambut mereka di stadion, museum, atau toko resmi kami. Komunikasi yang dilakukan lewat Twitter membantu kami mengejar tujuan itu.”
Pertanyaan:
Kicauan mana yang mendapatkan paling banyak mendapat retweet atau yang mendapatkan respons yang paling bagus?
Andreas:
“Kicauan tentang “A German Team” yang diunggah ketika kami berlaga di Liga Champions di kandang Celtic FC.”
Pertanyaan:
Umpan balik seperti apa yang Anda dapatkan terkait kerja akun resmi Mönchengladbach?
Andreas:
“Di Jerman, kami tidak mendapatkan umpan balik yang cukup tinggi, karena kami menjalankan akun secara konvensional. Tidak banyak kicauan yang di luar kewajaran. Namun di luar negeri, kami mendapatkan respons positif karena kami lebih banyak bercanda ketika berkomunikasi. Kicauan seperti itu yang lebih disukai.”
Pertanyaan:
Bagaimana cara Anda menentukan, secara umum, kicauan yang akan diunggah? Apakah ada semacam rapat dengan sebuah tim atau seseorang yang akan menentukan?
Andreas:
“Kami mendiskusikan program harian setiap hari di pagi hari lalu membuat semacam jadwal. Tapi banyak yang terjadi secara spontan, jadi kami harus bekerja lebih cepat. Kami punya manajer media sosial untuk menentukan kicauan dan dibantu sebuah alat jika ia ingin memeriksa lagi sebelum akhirnya diunggah.”
Pertanyaan:
Menurut Anda, apakah akun resmi klub sudah berhasil mencapai tujuannya? Apa rencana Anda untuk masa depan?
Andreas:
“Kami puas dengan kinerja akun resmi kami. Kami sangat menghargai umpan balik yang kami terima dan akan terus bekerja mengembangkan kanal resmi kami. Misalnya, kami berencana untuk mulai berkomunikasi menggunakan Bahasa Prancis dalam waktu dekat ini.
Akun resmi klub apa yang menjadi favorit kalian?
Author: Brook Genene
Brook tinggal di Etiopia dan sudah mulai mengikuti Bundesliga sejak muda. Pemain favoritnya adalah Thomas Rosicky, sebuah alasan yang menjadikannya fans Dortmund!, dan Marcelinho dari Hertha Berlin. Ia suka menonton, membaca, menulis, dan membicarakan tentang sepak bola dengan ketertarikan khusus kepada pemain-pemain muda yang mulai bersinar. Follow Brook di @brookge.
Penerjemah: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)