Uncategorized

Victor Valdes, Dipuja di Spanyol tapi Terabaikan di Inggris

Meski baru mengumumkan pengunduran dirinya dari lapangan hijau pada akhir tahun 2017 lalu, Victor Valdes telah resmi menutup karier sebagai pemain sepak bola sejak musim panas 2017. Demi menyambut ulang tahun ke-36 penjaga gawang legendaris Barcelona ini, mari kita lihat kembali perjalanannya di Barcelona, Manchester United, Standard Liege, hingga Middlesbrough.

Sebelum Lionel Messi atau Andres Iniesta bergabung dengan tim utama Bluagrana, Valdes dipercaya membela skuat utama klub Catalonia ini oleh pelatih eksentrik, Louis van Gaal. Meski sempat melalui tahun-tahun sulit di awal, Valdes akhirnya menikmati kesuksesan yang dibawa Frank Rijkaard, sampai akhirnya empat tahun masa keemasan Josep Guardiola bergelimang trofi.

Selama di Camp Nou, Valdes adalah kapten ketiga Barcelona setelah Carles Puyol dan Xavi Hernandez. Selain menikmati tahun-tahun kejayaan bersama Blaugrana, pria kelahiran Hospitalet de Llobregat ini juga dianugerahi trofeo Ricardo Zamora sebanyak lima kali. Penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan terhadap penjaga gawang terbaik di La Liga.

Maka, tak salah jika dibilang pemilik nama lengkap Victor Valdes Arribas ini adalah salah satu kiper terbaik di Spanyol sepanjang sejarah. Ia juga menjadi model penjaga gawang modern yang lihai menyapu bola dan membangun serangan dari belakang.

Cukup miris karena karier internasionalnya hanya terbatas sebagai deputi Iker Casillas di tim nasional Spanyol. Pria kelahiran 14 Januari 1982 ini memang terbilang cukup sial karena usianya terpaut tak jauh dari pangeran Real Madrid dan idola tim nasional Spanyol, yaitu Iker Casillas.

Meski demikian, nama Valdes selalu harum di Catalonia. Ia menjadi penjaga gawang asli wilayah Catalonia kedua yang bereputasi dunia setelah Antoni Ramallets di dekade 1950-an. Di luar semua kekurangannya berupa blunder-blunder yang dilakukannya pada beberapa pertandingan penting, Valdes menjadi jawaban atas kebutuhan penjaga gawang tangguh Barcelona.

Enam gelar juara Liga Spanyol, dua Copa del Rey, tiga trofi Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub adalah koleksi mentereng Valdes di Barcelona. Meski demikian, ia membuat para penggemarnya mengerutkan kening mengapa ia tak menutup karier di klub masa kecilnya tersebut.

Valdes memiliki hasrat terpendam untuk mencicipi persaingan Liga Inggris. Kepindahannya ke Manchester United pada tahun 2015 terlihat seperti jawaban tepat atas keinginannya itu, apalagi ia bereuni dengan pelatih yang mengorbitkannya, van Gaal. Namun, masa-masa di Manchester malah menjadi periode terburuk dalam kariernya.

Kepindahan ke Inggris itu menjadi noda dalam tujuh belas tahun karier profesionalnya. Ia lalu memperbaiki nasib ketika dipinjamkan ke Standard Liege, sebelum mencoba bangkit bersama Middlesbrough. Di klub yang disebutkan terakhir, kehebatannya memang sempat kembali menjadi pusat perhatian. Beberapa penampilan gemilangnya pada musim 2016/2017 membuat berbagai pihak yakin Valdes akan segera bangkit.

Sayang, Middlesbrough malah terdegradasi dari Liga Primer Inggris. di akhir musim itulah, Valdes memutuskan untuk mengakhiri kariernya. Meski harus menutup kisah di klub medioker, ia tampaknya puas telah menjajal persaingan di Inggris.

Feliz cumpleaños, Victor Valdes!

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.