Nasional Bola

Hat-Trick Gudmundsson Benamkan Indonesia 4-1

Timnas Indonesia gagal mencatatkan hasil manis dalam pertandingan internasional mereka yang pertama di tahun 2018, yang menjadi penanda dibukanya kembali Stadion Utama Gelora Bung Karno. Bermain dihadapan pendukung sendiri, Indonesia harus takluk dari tamunya yang berasal utara Eropa, Islandia dengan skor telak 1-4. Albert Gudmundsson menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan tiga gol yang ia ciptakan ke gawang Andritany Ardhiyasa.

Bertanding dalam guyuran hujan dan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, tuan rumah awalnya tampil penuh semangat di babak pertama. Pemain Indonesia yang dikapteni Fachrudin Aryanto tampak tidak peduli dengan postur para pemain Islandia yang jauh lebih besar. Indonesia pun berinisiatif dalam menguasai jalannya pertandingan, dimana penguasaan bola mencapai 59% di babak pertama. Gaya permainan yang ditampilkan skuad asuhan Luis Milla kali ini pun tak begitu berbeda dengan sebelum-sebelumnya, yakni melancarkan serangan lewat sektor sayap yang diisi oleh Febri Hariyadi dan Septian David.

Meski begitu, postur tubuh serta kedisiplinan para pemain Islandia di barisan pertahanan membuat serangan Indonesia seringkali buntu. Para pemain depan Indonesia yang diisi Febri, Septian, Ilham Udin, dan Osvaldo Haay pun seringkali terburu-buru dalam mengambil keputusan. Akibatnya serangan Indonesia sering gagal membuahkan hasil.

Namun serangan lewat sayap ini akhirnya membuahkan hasil. Pada menit 29, berawal dari umpan silang Febri dari sisi kanan yang gagal ditangkap sempurna oleh Runar Runarsson, Ilham Udin berhasil memanfaatkan bola muntah tersebut dan berhasil mencatatkan gol perdananya untuk Indonesia di level senior. Indonesia unggul 1-0.

Meski begitu, Islandia bukannya tanpa perlawanan. Mengandalkan postur tinggi para pemainnya, beberapa kali Albert Gudmundsson dkk mengancam gawang Andritany, khususnya lewat serangan balik. Tercatat 8 kali percobaan mereka lakukan di babak pertama. Meski awalnya terlihat terganggu dengan turunnya hujan, lambat laun permainan Islandia semakin baik. Menjelang babak pertama usai, anak asuh Heimir Hallgrímsson akhirnya berhasil menyamakan kedudukan. Berawal dari sebuah serangan balik, Gudmundsson berhasil melepaskan tembakan yang awalnya berhasil dihalau Andritany, namun bola yang gagal ditangkap sempurna oleh Andritany akhirnya disambar kembali oleh striker PSV Eindhoven tersebut. Skor pun berubah menjadi 1-1.

Memasuki babak kedua, Indonesia masih memberikan perlawanan di 15 menit pertama. Namun permainan Islandia semakin membaik di paruh kedua ini, terutama setelah hujan semakin mereda. Sebaliknya, para pemain Indonesia justru terlihat mengalami penurunan performa, khususnya dalam hal stamina. Akibatnya berbuah fatal.

Di menit 60, berawal dari situasi sepak pojok, bola hasil sundulan Ottar Karlsson yang membentur mistar gawang justru jatuh di kaki Arnor Smarason, yang tanpa ragu-ragu melepaskan tembakan yang tak bisa dihalau oleh Andritany. Skor berubah menjadi 2-1 untuk Islandia.

Setelah unggul, Islandia justru semakin menekan Indonesia. Sedangkan Indonesia sendiri justru terlihat panik dengan pressing yang diberikan Islandia. Serangan Indonesia menjadi semakin mudah dipatahkan, bahkan sejak wilayah pertahanan sendiri. Kepanikan ini masih terlihat saat menit 65, Hansamu Yama dengan ceroboh menjatuhkan Karlsson di kotak penalti. Eksekusi penalti yang dilakukan Gudmundsson pun berhasil mengecoh Andritany, mengubah skor menjadi 3-1. 7 menit berselang, Gudmundsson pun berhasil mencatatkan hat-trick perdananya bersama Islandia setelah aksi solo run-nya dari tengah lapangan diakhiri dengan tembakan pelan yang menembus gawang Andritany.

Setelah tertinggal jauh, Luis Milla memasukkan beberapa nama seperti Gavin Kwan Adsit, Boaz Solossa, Andik Vermansyah, hingga bintang muda Egy Maulana Vikry. Permainan Indoensia pun membaik, namun tak cukup untuk memperkecil kekalahan. Skor 4-1 pun menjadi hasil akhir yang harus diterima oleh skuad Garuda.

Hasil ini tentunya menjadi bekal berharga bagi Luis Milla dan timnya untuk terus mengoreksi kekurangan yang ada dalam permainan timnas, mengingat sebagian besar pemain yang dipanggil adalah mereka yang diproyeksikan untuk mengikuti Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.

Author: Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)