Kedatangan Eusebio Di Francesco musim ini diwarnai dengan naiknya antusiasme di sekitar pendukung AS Roma. Kolabirasinya dengan Monchi begitu dinantikan. Namun, hasil buruk selama bulan minggu terakhir membuat posisi mantan pelatih Sassuolo tersebut terancam. Pemecatan mulai menghantui Di Francesco.
Tensi semakin tinggi, kursi kepelatihan semakin panas. Terutama ketika Roma ditekuk oleh Atalanta di rumah sendiri dengan skor 1-2. Performa yang buruk, tak bisa membantu Roma mengalahkan Atalanta yang bermain dengan 10 pemain selama 45 menit. Sebuah kekalahan yang dianggap memalukan.
Rentetan penyakit performa buruk mulai menghinggapi Roma setelah mereka berhasil mengalahkan Lazio dengan skor 2-1 pada tanggal 18 November 2017. Dari 10 pertandingan terakhir, Roma hanya mengumpulkan 12 poin. Salah satu indikasi penurunan performa adalah Roma hanya mampu mencetak sembilan gol dari 10 pertandingan itu.
Hasil buruk membuat Roma terlempar dari empat besar dan untuk sementara duduk si zona Liga Europa. Performa ini membuat nama Di Francesco mulai santer, dicerca sedemikian rupa oleh banyak pendukung Roma. Para suporter ini ingin manajemen Roma segera mempertimbangkan kemungkinan melepas Di Francesco di bulan Januari ini.
Situasi ini tentu penuh dilema bagi Roma. Para suporter tak boleh lupa dengan performa tim kesayangan mereka di Liga Champions. Dengan skema 3-4-3, di Francesco berhasil membawa Roma melewati grup neraka, mempecundangi Chelsea dan Atletico Madrid. Sebuah pencapaian yang seharusnya sulit dilupakan, bahkan ketika Roma tengah terpuruk.
Untuk menggantikan Di Francesco, satu nama yang menjadi favorit adalah Carlo Ancelotti. Mantan pelatih AC Milan dan Chelsea ini tengah menganggur setelah dipecat manajemen Bayern München tahun lalu. Ancelotti dijagokan menjadi pelatih timnas Italia, sebelum akhirnya gagal dan memilih untuk haitus untuk sementara waktu.
Ancelotti punya rekam jejak yang begitu terang di Serie A Italia, dengan membawa Milan menguasi Italia dan Eropa. Jika memang Di Francesco akan kehilangan pekerjaannya, Ancelotti bisa menjadi pengganti yang ideal. Yang menjadi masalah adalah manajemen Roma mampu membujuk Ancelotti untuk segera bekerja menangangi klub lagi setelah dipecat Bayern?
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen