Nasional Bola

Indonesia Selection Kontra Islandia: Veteran Lawan Cadangan

Voting telah ditutup, dan hasil telah diumumkan. 22 pemain yang terpilih dari suara terbanyak akan bermain untuk Indonesia Selection, menghadapi Islandia pada 11 Januari esok, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Dari susunan pemain tersebut, terlihat cukup banyak nama-nama pemain veteran yang menghiasi skuat Indonesia Selection. Di posisi kiper ada I Made Wirawan, lalu di lini kedua ada Ahmad Bustomi, Ponaryo Astaman, dan Raphael Maitimo, sedangkan Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales bercokol di lini depan.

Sementara itu, lini belakang menjadi penyumbang terbanyak pemain veteran, yakni Ricardo Salampessy, Hamka Hamzah, Maman Abdurrahman, Zulkifly Syukur, dan Tony Sucipto.

Jika dicermati lebih lanjut, nama-nama yang disebutkan itu semuanya berusia di atas 30 tahun. Tony Sucipto menjadi yang termuda dalam kategori ini dengan usia 31 tahun, diikuti Bustomi (32 tahun). Sisanya, hampir menyentuh angka 35, bahkan El Loco sudah berusia kepala empat.

Mengenai fenomena pemain senior ini, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, pernah mengatakan bahwa kriteria yang ditetapkan untuk memilih pemain mana yang masuk ke daftar voting adalah popularitas dan pernah membela timnas.

Meski demikian, tetap saja terpilihnya para legenda dan calon legenda sepak bola nasional tersebut mengundang keraguan, apakah mereka masih bertaji untuk meladeni perlawanan Islandia, sang kontestan Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018?

Pasalnya, nama-nama yang tergusur dari hasil voting rata-rata masih berada di usia emas, bahkan menjadi pemain kunci di klubnya masing-masing, Contohnya Muhammad Taufiq, Terens Puhiri, Stefano Lilipaly, Lerby Eliandry, Irfan Bachdim, dan Ferdinand Sinaga.

Sementara itu, dari kubu lawan, kita tidak akan bisa menikmati aksi-aksi pemain ternama dari Islandia di kandang PSS Sleman itu nantinya, karena mayoritas pemain yang dibawa adalah lapis kedua. Tidak ada nama-nama tenar seperti Birkir Bjarnason, Alfred Finnbogason, Aron Gunnarsson, dan Gylfi Sigurdsson.

Hal itulah yang kemungkinan membuat laga persahabatan ini sepi peminat, selain juga karena harga tiket yang kurang terjangkau. Sabtu (6/1) kemarin, baru 778 tiket yang terjual dari panitia, dan belum ada seribu tiket yang terbeli di BukaLapak. Padahal, kapasitas Stadion Maguwoharjo mencapai 31.000 penonton.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.