Seperti layaknya waktu di bursa transfer, salah satu hal yang menyenangkan sekaligus membuat frustrasi adalah isu-isu tentang perpindahan pemain. Isu yang beredar ini menjadi santapan gosip yang menyenangkan bagi para pencinta sepak bola, seperti layaknya gosip tentang selebritis bagi pengikut akun Lambe Turah di Instagram.
Meskipun begitu, tak jarang gosip-gosip yang beredar tak masuk di akal sehat. Salah satu kandidat gosip transfer tak masuk akal yang terbaru adalah tentang keinginan penyerang sayap milik Arsenal, Theo Walcott, untuk pindah ke klub Serie A Italia, AC Milan. Lalu, pantaskah isu yang satu ini disebut sebagai gosip yang seperti khayalan, ataukah memang masuk akal? Mari kita bahas lebih lanjut.
Rumor ini datang pertama kali dari salah satu media ternama Italia, Corriere dello Sport. Menurut media yang satu itu, Walcott menawarkan dirinya sendiri ke AC Milan. Dari sini sebenarnya keinginan Walcott terdengar masuk akal. Memang, mantan pemain akademi Southampton ini menit bermainnya berkurang jauh akhir-akhir ini, dan ia butuh bermain untuk memberikan impresi baik terhadap Gareth Southgate demi masuk ke skuat Inggris di Piala Dunia 2018.
Wajar rasanya apabila Walcott berkeinginan untuk pindah, bahkan sampai harus menawarkan dirinya sendiri. Meskipun begitu, lebih masuk akal rasanya apabila Walcott meminta untuk pindah ke klub Inggris lainnya, seperti misalnya Everton, West Ham United, atau bahkan klub lamanya, Southampton, yang dikabarkan berminat.
Tetap bermain di Inggris tentunya menjadi pilihan yang lebih ‘aman’ bagi Walcott. AC Milan secara strata dan reputasi tentu lebih besar dari klub-klub tersebut, namun saat ini situasi Milan yang kurang baik bisa menjadi penghalang tersendiri bagi Walcott. Tak hanya itu, pemain Inggris juga memiliki masalah adaptasi apabila harus bermain di luar negaranya sendiri.
Di Italia, pemain asal Inggris yang terakhir kali merumput adalah Ravel Morrison yang bermain di Lazio, Micah Richards di Fiorentina, dan Ashley Cole di AS Roma. Tak ada satupun dari mereka yang bertahan lebih dari satu musim.
Di timnas Inggris sendiri saat ini, tak ada satupun anggotanya yang berkarier di luar Britania. Singkatnya, risiko Walcott terlalu besar apabila ia memilih Milan ketimbang bermain di negaranya tersendiri.
Tak hanya berhenti di situ, Corriere dello Sport juga menambahkan bahwa prioritas Il Rossonerri saat ini adalah gelandang tengah untuk melapisi Franck Kessie. Di sektor tersebut, selain Kessie, Milan memang tak memiliki banyak opsi yang menarik. Ricardo Montolivo dan rekrutan anyar, Lucas Biglia, sudah memasuki usia kepala tiga dan mulai kehilangan kemampuan untuk berkompetisi di level tertinggi.
Sementara, pilihannya adalah Manuel Locatelli, yang masih terlampau muda. Apabila ada sektor lain yang perlu ditingkatkan Milan, itu adalah lini belakangnya. Meski sudah mendatangkan Leonardo Bonucci, Mateo Mussachio, dan Ricardo Rodriguez di bursa transfer lalu, pertahanan Il Diavolo Rosso tetap mengkhawatirkan.
Buktinya adalah dari 19 pertandingan di Serie A, mereka sudah kebobolan 27 gol, membuat perbedaan gol mereka saat ini negatif. Untuk sektor penyerangannya, rasanya Milan tak membutuhkan nama baru saat ini, mengingat Gennaro Gattuso masih memiliki banyak opsi di sana.
Apabila benar Walcott ingin merapat ke Milan, hal tersebut akan lebih masuk akal apabila penghuni peringkat 11 klasemen Serie A tersebut telah menjual satu atau dua penyerangnya. Misalnya, Andre Silva yang dikabarkan sempat menjadi incaran Barcelona, atau Suso yang juga diisukan akan pindah, sudah terjual, maka wajar rasanya Walcott ingin pindah ke Milan.
Kendala lainnya adalah perkara gaji. Saat ini, gaji pemain berusia 28 tahun tersebut berada di angka 125 ribu euro per minggu, yang berarti lebih tinggi dari gaji terbesar di Milan saat ini yang dipegang oleh Leonardo Bonucci dengan 110 ribu euro per minggu. Mengingat bagaimana borosnya Yonghong Li di bursa transfer musim panas lalu, serta permasalahan Milan dengan Financial Fair Play (FFP), semakin aneh rasanya rumor ini.
Memang, Walcott bisa memberi dimensi lain bagi skema penyerangan Milan karena kemampuan yang ia miliki. Di skuat Milan saat ini, tak ada pemain yang bertipe pelari (speedster) seperti Walcott, dan adanya variasi tentu akan membuat tugas Gattuso menjadi lebih mudah. Meskipun begitu, menakar pada situasi yang terjadi saat ini dan peluang masa depan semua pihak yang terlibat, pantas rasanya isu ini disebut sebagai khayalan belaka.
Bagaimana menurut kalian, Tribes?
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket