Turun Minum Fantasy Premier League

Teropong FPL: Opsi Kapten Gameweek 20

Sebelum kita membahas opsi kapten untuk Gameweek (GW) 20, mari kita bahas dulu opsi-opsi kapten pekan lalu. GW 19 bukan merupakan pekan yang indah untuk rubrik Opsi Kapten. Ketiga kandidat yang direkomendasikan, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, dan Richarlison de Andrade, gagal menyumbangkan poin.

De Bruyne, meski gagal mencetak gol ataupun asis, masih bisa dibilang konsisten karena baru tiga kali gagal dalam sembilan penampilan terakhirnya. Ini menandakan bahwa gelandang Belgia tersebut masih menarik untuk dipercaya oleh 1,4 juta lebih pemiliknya.

Begitu pun dengan Lukaku. Meski ini menjadi kegagalan kelimanya untuk mencetak gol dalam tujuh pertandingan terakhir, penampilan Lukaku sebagai kreator serangan Manchester United di pertandingan kemarin cukup baik. Dua asis bisa diperoleh penyerang berusia 24 tahun tersebut jika saja pemain-pemain yang mendapatkan peluang darinya mampu menyelesaikannya dengan baik.

Sementara Richarlison, yang menjadi kandidat kapten pembeda, menunjukkan penampilan paling buruk. Lima tembakan memang berhasil dilepaskannya saat kontra Brighton & Hove Albion, tapi hanya satu yang mampu tepat sasaran. Ketidakefektifannya tersebut pun membuat Watford hanya meraih satu poin dalam enam pertandingan terakhir.

Lalu bagaimana dengan pekan besok? Berikut beberapa kandidat kapten untuk GW 20 yang bisa manajer pertimbangkan:

 

Kane hanya menderita cedera ringan

Harry Kane (lawan Southampton, kandang)

Pro: Trigol yang dicetaknya di akhir pekan lalu membuat Kane layak disebut sebagai kandidat utama kapten di tengah pekan ini. Menghadapi Southampton, Kane akan diuntungkan dengan buruknya catatan tandang lawannya tersebut. Armada Mauricio Pellegrino itu tidak pernah menang dan selalu mengalami kebobolan dalam enam pertandingan tandang terakhir.

Lebih dari itu, ambisi untuk melewati rekor Alan Shearer bisa menjadi semangat tersendiri bagi penyerang Inggris itu. Kane kini telah menyamai torehan 36 gol dalam setahun yang dibuat oleh legenda Inggris tersebut pada 22 tahun lalu.

Kontra: Bertanding di Wembley Stadium mungkin sedikit memberikan ketidakberuntungan kepada Kane. Dirinya hanya mampu mencetak poin di tiga dari sembilan penampilan kandangnya sejauh ini.

 

Salah dan Liverpool

Mohamed Salah (lawan Swansea City, kandang)

Pro: Salah menjadi pesaing kuat Kane dalam kandidat kapten pekan ini. Gelandang Mesir itu mampu tampil konsisten ketika bermain di kandang dengan mencetak gol ataupun asis di enam dari delapan penampilan terakhir.

Sama seperti Kane, lawan yang akan dihadapi Salah juga sedang berada dalam tren negatif. Selain belum memiliki manajer tetap usai pemecatan Paul Clement, Swansea datang ke Anfield dengan catatan tandang yang buruk, yaitu selalu mengalami kekalahan dan tidak pernah mencatatkan clean sheet dalam enam pertandingan tandang terakhir.

Kontra: Meski sedang dalam tren buruk, pertahanan The Swans ketika bermain tandang kontra tim-tim anggota enam besar cukup solid. Mereka hanya kebobolan sebanyak tiga gol saat bertandang ke Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Chelsea.

Selain itu, perlu diwaspadai bahwa Liverpool selalu bermain imbang dalam tiga pertandingan kandang terakhir. The Reds meraih dua kali hasil skor 1-1 dan satu kali hasil skor 0-0 di periode tersebut.

 

gol Morata

Alvaro Morata (lawan Brighton & Hove Albion, kandang)

Pro: Dengan kondisi fisik yang lebih fit karena tidak bermain di GW 19, Morata menarik untuk dipilih sebagai kapten pembeda di tengah pekan ini. Terakhir, bermain penuh di kandang pada GW 15, Morata sukses mencetak satu gol dan memperoleh dua bonus poin.

Menjamu Brighton di GW 20, Morata dan kolega lebih diunggulkan karena lawannya tersebut tidak memiliki catatan bagus saat lawan tim-tim enam besar musim lalu. Menghadapi Manchester City, Arsenal, MU, Liverpool, dan Spurs, The Seagulls selalu menelan kekalahan dan kebobolan sebanyak 12 kali.

Kontra: Catatan penampilan kandang Morata tidak semenarik catatan tandangnya. Meski perolehan poin kandang dan tandangnya sama, yaitu 43 poin, konsistensi Morata lebih rendah ketika bermain di Stamford Bridge. Dirinya baru mencetak poin di empat dari sembilan kali penampilan kandang.

Data diolah dari: Situsweb FPL dan WhoScored

Author: Aldo Sahala (@aldosahala)