Laga mahadahsyat El Clasico pertama di La Liga 2017/2018 sebentar lagi akan berlangsung. Selain menjadi ajang adu gengsi, kita juga akan dimanjakan oleh para pemain berkualitas tinggi dari Real Madrid dan Barcelona. Kami mencoba memilih kombinasi sebelas pemain terbaik kedua kubu dan hasilnya adalah satu tim luar biasa.
Anda setuju dengan pilihan kami?
Penjaga gawang: Iker Casillas
Posisi kiper memang masih bisa diperdebatkan, dengan berbagai nama tangguh antara pemain legendaris Antoni Ramallets, hingga pendatang baru Marc-Andre ter Stegen. Namun, satu nama yang tak boleh terlupakan tentu saja Iker Casillas.
Casillas bukan hanya sekadar nama di bawah nomor punggung ‘1’. Ia telah menjadi ikon bagi publik Madrid dan seluruh Spanyol. Tiga gelar Liga Champions serta satu Piala Dunia dan dua Piala Eropa menjadikannya panutan sampai kepergiannya ke FC Porto dua tahun lalu. Ketangguhannya menahan gempuran lawan serta jiwa kepemimpinannya yang disegani membuat ‘Santo Iker’ akan tetap menjadi legenda sejati.
Belakang: Carles Puyol, Sergio Ramos, Fernando Hierro, dan Roberto Carlos
Tiga kapten dan tiga bek tengah mengisi formasi lini belakang. Namun, kami terpaksa menempatkan Carles Puyol di posisi bek kanan, toh sektor tersebut merupakan posisi natural kapten legendaris Barcelona ini sebelum digeser ke tengah. Dengan pensiunnya peraih tiga trofi Liga Champions ini, El Clasico kehilangan sosok yang selalu bersemangat tapi senantiasa mendinginkan kepala rekan-rekannya.
Di sektor bek tengah, nama Fernando Hierro harus menjadi palang pintu. Pada masa bermainnya, yaitu dekade 1990-an, Hierro sangat disegani berkat kepemimpinannya, kekuatan dalam duel udara, dan kepintarannya membaca permainan. Kapten hebat Real Madrid ini memenangkan tiga gelar Liga Champions bersama klub tersebut dan mencetak lebih dari 100 gol sepanjang kariernya.
Keproduktifan mencetak gol ini diikuti pasangannya di belakang, yaitu Sergio Ramos. Meski tak jarang mendapat hukuman dari wasit akibat keagresifannya, Ramos juga pemimpin hebat, pencetak gol andal, dan tentu saja sosok fenomenal dalam kesuksesan Real Madrid empat tahun terakhir.
Nama pengisi sektor bek kiri mungkin akan membuat girang para pencinta sepak bola di dekade 1990-an dan pecandu gim sepak bola. Roberto Carlos adalah bek fenomenal dengan kecepatan lari luar biasa. Ia juga pemilik tembakan cannonball yang piawai mengeksekusi bola-bola mati.
Tengah: Zinedine Zidane, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta
Semasa bermain, Josep Guardiola pernah mengatakan kepada Xavi Hernández bahwa dia (Xavi) akan memaksa dirinya untuk pensiun. Setelah terbukti benar, beberapa tahun kemudian, Guardiola yang telah beralih menjadi pelatih kembali mengatakan bahwa Andres Iniesta akan memaksa mereka berdua pensiun. Itu bukti kehebatan Xavi dan Iniesta (Xaviesta) di lini tengah di bawah asuhan Guardiola sebagai pelatih.
‘Xaviesta’ adalah duet tak terpisahkan yang menginspirasi masa-masa sukses Barcelona dari tahun 2009 hingga 2015 dengan tiga trofi Liga Champions. Maka, siapa lagi yang pantas mendampingi mereka di lini tengah selain seorang maestro lain, Zinedine Zidane.
Zidane tentu saja kita kenal sebagai salah satu playmaker terhebat sepanjang sejarah. Bergabung dengan Real Madrid setelah menghadirkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 untuk tim nasional Prancis, Zizou menularkan kesuksesan itu kepada El Real, baik ketika bermain maupun kali ini sebagai pelatih.
Depan: Lionel Messi, Ronaldinho, dan Cristiano Ronaldo
Dua nama yang tak boleh dilewatkan untuk mengisi lini depan tentu saja duet fenomena abad ke-21, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Masing-masing sudah pernah menghancurkan kubu lawan di panggung El Clasico, serta memegang rekor impresif bagi klub maupun diri mereka masing-masing.
Messi telah mempersembahkan lebih dari 500 gol untuk Barcelona sejak musim pertamanya. Pemain Argentina ini memenangkan delapan gelar La Liga serta empat Liga Champions. Rekor Ronaldo tak kalah mentereng, dengan resmi menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Real Madrid. Ia juga menjadi pemain pertama yang mencapai catatan 100 gol di Liga Champions.
Kira-kira siapa satu nama lagi yang mampu menyamai catatan impresif kedua fenomena di atas? Tak lain dan tak bukan adalah pemain genius yang pernah memperoleh standing ovation dari pendukung kedua belah pihak, yaitu Ronaldinho. Pada masa jayanya, tak ada yang bisa menandingi Ronaldinho dari segi skill individu. Dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajahnya ketika bermain, Ronaldinho menularkan indahnya sepak bola kepada kita sebagai penonton.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.