Setiap orang yang ingin merintis menjadi pesepak bola profesional tentu bermimpi main di tim utama, baik di level timnas maupun klub. Tetapi semua itu tidak ada yang instan. Butuh proses, kerja keras, dan kesabaran karena persaingan semakin ketat.
Kisah Jesse Lingard adalah contoh betapa kerasnya persaingan menembus tim utama, sekalipun dia sendiri didikan akademi klub tempatnya bermain saat ini (Manchester United). Sebelum namanya tenar setahun dua tahun belakangan ini, pemain yang hari ini tepat berusia 25 tahun merasakan beratnya perjuangan mendapat tempat di starting eleven Setan Merah.
Kariernya bahkan telat bersinar dibanding juniornya, Marcus Rashford, sekalipun mereka sama-sama mulai tampil saat United dilatih Louis van Gaal. Tetapi jelas kemampuan Rashford yang tahun ini berusia 20 tahun lebih menonjol.
Lima atau enam tahun lalu, nama Lingard hanya beredar di uji tanding dan kompetisi usia muda saja. Kemampuannya juga tidak bagus-bagus amat. Tidak ada yang istimewa dari pemain yang lahir di Warrington ini.
Tetapi, nama Lingard akhirnya dikenal berkat sejumlah gol indah yang ditorehkannya. Musim 2015/2016, misalnya. Torehan golnya memang hanya enam (empat di Liga dan dua di Piala Liga). Namun, kemampuan mencetak gol dengan cara yang luar biasa ini membuat pendukung akhirnya menghargainya dan mengaguminya.
Dan Lingard beberapa kali mencetak gol di pertandingan penting. Sebut saja di final Piala FA 2015/2016 saat mengalahkan Crystal Palace lewat perpanjangan waktu. Tampil sebagai cadangan (menggantikan Juan Mata) dan Setan Merah bermain dengan 10 orang, Lingard berhasil membawa timnya meraih trofi pertama setelah era Sir Alex Ferguson.
Di final Piala Liga musim 2016/2017, Lingard juga mencetak salah satu gol saat United yang sudah dilatih Jose Mourinho mengalahkan Southampton dengan skor 3-1. Dia sendiri merasa ada perkembangan selama dua musim berada di Old Trafford, tetapi sebagai pemain tetaplah dia tidak merasa puas.
Dalam wawancaranya, dia ingin fokus bisa terus bermain secara reguler musim 2017/2018. Dan kita melihat beberapa gol indahnya musim ini seperti solo run saat melawan Watford.
Baca juga: Jesse Lingard: Spesialis Pencetak Gol Indah Milik Manchester United
Lingard juga mempunyai hati emas. Musim lalu, dia menghampiri salah seorang suporter difabel berkursi roda saat Setan Merah bertamu ke markas Sunderland di Stadium of Light. Dia memberikan jersey yang ditandatanganinya kepada sang suporter tersebut saat dia sudah digantikan di tiga menit jelang laga usai.
Sebelumnya, dia bahkan memberikan jersey yang sudah dibubuhi tanda tangannya kepada suporter cilik yang gagal mendapat jersey karena ayahnya salah beli dan tidak bisa menukarnya di toko yang bersangkutan. Lingard mendatangi rumah sang anak dan memberikan jersey tersebut secara khusus.
Dengan aksi positifnya ini, plus penampilannya yang menunjukkan peningkatan bersama Manchester United, wajar ketika suporter Setan Merah berharap lebih pada pemain ini. Semoga semuanya bisa berjalan sesuai rencana.
Happy birthday, Lingard!
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee251)