Eropa Europa League

Hasil Undian 32 Besar Liga Europa: Sajian Sejumlah Laga Menarik yang Siap untuk Ditonton

Setelah undian 16 besar Liga Champions Eropa usai Senin (11/12) pukul 18.30 WIB, lalu pengundian babak 32 besar kompetisi kasta kedua Eropa yaitu Liga Europa dimulai. Dan, ke-32 tim yang berlaga (24 tim dari juara dan runnerup grup serta delapan tim peringkat tiga grup Liga Champions Eropa) sudah menemukan lawan masing-masing.

Ada dua pot unggulan yang terdiri dari para juara grup dan empat peringkat tiga terbaik di fase grup Liga Champions Eropa. Dua pot selanjutnya berisi para juara dua grup serta keempat sisa peringkat tiga grup kompetisi kasta tertinggi Benua Biru tersebut.

Di Liga Europa musim ini, memang ada klub-klub yang biasanya langganan tampil di Liga Champions Eropa seperti Arsenal dan AC Milan. Tetapi, persaingan semakin seru dengan kehadiran tim ”buangan” Liga Champions Eropa yang punya reputasi tak kalah mengilap. Sebut saja Borussia Dortmund, Atletico Madrid, dan Napoli.

Nah, bagaimana nasib para tim-tim besar di kompetisi pelipur lara ini?

Atletico Madrid vs FC Copenhagen

Agak janggal menyaksikan tim asuhan Diego Simeone terdampar ke Liga Europa. Maklum saja, Atleti pernah dua kali jadi finalis Liga Champions Eropa dan mencapai empat besar di empat musim terakhir. Lawan Los Rojiblancos adalah wakil Denmark, FC Copenhagen. Keduanya pernah bertemu di fase grup Piala UEFA (sebelum ganti nama menjadi Liga Europa) musim 2007/2008. Atleti mengalahkan tim Denmark tersebut dengan skor 2-0.

Borussia Dortmund vs Atalanta

Dortmund mengalami penurunan performa musim ini, baik di Bundesliga maupun di Liga Champions Eropa. Tentunya mereka tidak mau malu di Liga Europa. Namun, lawan yang dihadapi juga tak mudah, yaitu tim Serie A Atalanta. Anak-anak asuhan Gian Piero Gasperini musim lalu bisa menggeser duo Milan dari posisi empat besar Serie A. La Dea lolos ke babak 32 besar Liga Europa musim ini dengan catatan impresif tak terkalahkan di fase grup. Mereka mengalahkan Everton dan memaksa Olympique Lyon menjadi peringkat kedua di grup.

Napoli vs RB Leipzig

Kedua tim ini sama-sama terluka karena tersisih dari Liga Champions. Ini pertemuan perdana mereka di ajang resmi. Bagi debutan seperti Leipzig, mereka bisa jadi akan tampil tanpa beban. Toh, mereka di luar dugaan bisa menyingkirkan tim kuat AS Monaco (semifinalis musim 2016/2017) untuk memperebutkan tiket hiburan di peringkat ketiga demi lolos ke Liga Europa.

Sporting CP vs FC Astana

Bukan masalah reputasi klub yang menjadi sorotan, namun jarak tempuh kedua tim. Terbayang bahwa dari Portugal ke Kazakhstan, jarak yang ditempuh adalah 6.173 kilometer jauhnya? Ini sama seperti yang dialami Benfica yang satu grup dengan Astana di fase grup Liga Champions musim 2015/2016.

Celtic FC vs Zenit St.Petersburg

Juara Skotlandia akan menghadapi tim tangguh Rusia yang dilatih Roberto Mancini, Zenit St. Petersburg. Zenit tampil nyaris sempurna dengan torehan lima kali menang dan sekali seri di fase grup.

Arsenal vs Ostersund

Lawan The Gunners adalah debutan dari Swedia. Akan sangat memalukan jika tim asuhan Arsene Wenger sampai gagal menang (atau sulit menang) mengingat tim ini baru didirikan 30 hari usai Arsene Wenger menandatangani kontrak pertamanya bersama Arsenal di tahun 1996 lalu.

AC Milan vs Ludogorets

Milan tengah mencoba bangkit setelah dipecatnya pelatih Vincenzo Montella yang digantikan oleh Gennaro Gattuso. Sekalipun lawan Rossoneri di kompetisi kasta kedua ini bisa dikatakan dua tingkat di bawah mereka, namun menilik performa angin-angingan Milan sejauh ini, potensi kejutan masih bisa mengintai.

Author: Yasmeen Rasidi (@melatee251)