Turun Minum Serba-Serbi

Kisah Para Saudara Kandung di Sepak Bola yang Nasibnya Bertolak Belakang

Dalam satu keluarga, tak jarang terjadi bahwa dua atau lebih saudara kandung menapaki jalan karier yang sama. Sang kakak menjadi inspirasi bagi adik-adiknya, yang kemudian mengikuti jejaknya, atau justru sebaliknya. Hal ini juga lumrah terjadi dalam sepak bola. Sudah banyak kita temui pesepak bola yang memiliki hubungan sedarah. Banyak juga dari mereka yang sama-sama memiliki karier yang brilian.

Contohnya, Neville bersaudara, Gary dan Phil, yang sempat menjadi tulang punggung Manchester United, Franco dan Beppe Baresi yang sama-sama menjadi jendral pertahanan di dua klub Milan, Kolo dan Yaya Toure yang berhasil mengharumkan Pantai Gading, Gabriel dan Diego Milito, Thiago dan Rafinha Alcantara, dan tentunya masih banyak lagi.

Namun, tak sedikit juga nasib saudara kandung yang sama-sama menjadi pesepak bola sangat bertolak belakang, yang mungkin salah satu faktornya adalah tekanan karena nama besar sang saudara yang lebih sukses. Berikut ini adalah kisah saudara kandung pesepak bola yang berbeda nasib:

 

Kredit: Liverpool Echo

Wayne & John Rooney

Seberapapun besarnya kontroversi yang menyelimutinya, tak dapat dipungkiri bahwa Wayne Rooney adalah sosok legenda bagi publik Inggris. Ia tercatat sebagai top skor salah satu klub terbesar di sana, Manchester United dan juga timnas Inggris. Memasuki pengujung kariernya, kini ia kembali membela kembali klub yang membesarkan namanya, Everton, dan masih menjadi tulang punggung di usia 32 tahun.

Sayangnya, nasib John Rooney, sang adik, jauh berbeda dengannya. John memulai karier sepak bolanya bersama Everton, sama dengan kakaknya, namun hanya itu saja kesamaan yang mereka miliki. John kemudian dilepas oleh The Toffees tanpa mengecap satu pertandingan senior pun.

Ia bergabung bersama klub kasta kelima Liga Inggris, Macclesfield Town, sebelum akhirnya merantau ke Amerika Serikat dan bermain bersama New York Red Bulls dan Orlando City. Selepas berpetualang di Negeri Paman Sam, ia akhirnya kembali ke Inggris di tahun 2012, dan sempat berkarier bersama beberapa klub gurem, seperti Barnsley, Bury,dan Wrexham. Kini, berusia 26 tahun, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini tergabung bersama klub Guiseley.

 

Kredit: Referi

Luis & Paolo Suarez

Luis Suarez adalah salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini, dan tak berlebihan untuk menyebutnya sebagai salah satu juru gedor yang terbaik sepanjang masa. Raihannya sebagai pesepak bola, baik dalam level klub maupun internasional, bisa menjadi bukti. Ia juga mampu tampil cemerlang baik di Liga Inggris maupun Spanyol.

Namun siapa sangka, bahwa Luis juga memiliki saudara kandung yang menjadi pesepak bola? Paolo Suarez adalah kakak dari pemain Uruguay yang sempat terlibat kasus rasisme ini. Mungkin, Luis terinspirasi oleh kiprah Paolo sewaktu kecil dulu, namun ketika dewasa, nama Paolo tenggelam dalam bayang-bayang sang adik.

Paolo muda adalah penyerang yang cukup menjanjikan. Ia sempat membela timnas Uruguay U-20 sebanyak 15 kali dan mencetak lima gol, namun ia tak mampu memaksimalkan talenta yang ia miliki. Sepanjang kariernya, ia tak pernah keluar dari Amerika Selatan, dan di kini di usia 37 tahun, ia membela klub Isidro Metapan di El Salvador. Kariernya mungkin tak cemerlang, namun Paolo patut berbangga bahwa ia mampu menginspirasi Luis hingga menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

 

Kredit: Daily Mirror

John & Paul Terry

Captain, leader, legend, begitulah sosok John Terry akan selalu dikenang oleh pendukung Chelsea. Lebih dari 20 tahun ia membela The Blues, Terry menjadi bagian integral dari kebangkitan Chelsea menjadi klub yang ditakuti di Liga Primer Inggris. Perannya sebagai kapten mampu menyatukan banyaknya pemain bintang yang didatangkan oleh Roman Abramovich.

Tak hanya itu, jabatan sebagai kapten timnas Inggris pun pernah ia lakoni. Apa yang telah John capai berbalik 180 derajat dengan sang kakak yang hanya terpaut satu tahun usianya, Paul Terry. Paul adalah seorang pemain tengah semenjana yang berkarier di klub-klub kasta bawah Liga Inggris. Pencapaiannya yang terbaik adalah menjuarai League Two bersama Yeovil Town.

Ironisnya, Paul pernah melakukan dosa yang persis sama dengan adiknya, yaitu berselingkuh dengan pasangan dari rekan setimnya sendiri. Kala Paul membela klub Rushden & Diamonds, ia menjalin hubungan terlarang dengan pasangan dari Dale Roberts, rekannya di klub. Parahnya, Roberts sampai mencabut nyawanya begitu tahu kekasihnya berselingkuh dengan temannya sendiri. Sangat disayangkan karena hanya hal negatif ini persamaan yang dimiliki Paul dan John Terry.

 

Kredit: Manchester Evening

Ryan & Rhodri Giggs

Hubungan antara dua saudara ini barangkali yang paling miris, namun juga sensasional. Sedari kecil, hubungan Ryan Giggs dan adiknya, Rhodri Giggs, tak pernah baik. Dilansir dari FourFourTwo, Rhodri kecil mendukung Liverpool hanya karena ingin membuat sebal kakaknya yang sudah tergabung bersama akademi Manchester United (MU).

Jejak karier mereka sebagai pesepak bola pun sangat berbeda jauh. Ryan adalah seorang legenda bagi timnas Wales dan MU, sedangkan Rhodri, entah mungkin ingin membuat jengkel kakaknya lagi, bergabung dengan klub FC United of Manchester, sebuah klub buatan pendukung The Red Devils yang jengah dengan kepemilikan keluarga Glazer terhadap MU.

Rhodri pun bermain dengan serabutan, hingga belakangan terkuak bahwa ia menjadi gelandangan karena perjalanan sepak bolanya tak berlangsung mulus. Meskipun begitu, Ryan sempat mengaku bahwa ketika masih kecil, Rhodri adalah pemain sepak bola yang lebih baik darinya. Puncak dari keretakan dua pesepak bola ini adalah ketika Ryan ketahuan berselingkuh dengan istri Rhodri! Hubungan terlarang tersebut berakibat pada perpisahan Rhodri dengan Natasha, sang istri di tahun 2013, dan kabarnya Ryan tak berkomunikasi lagi dengan adiknya tersebut, hingga di tahun 2015 lalu, Ryan secara personal meminta maaf kepada Rhodri.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket