Menghabiskan dua tahun karier di Liga Super India bersama FC Goa pada 2015 dan 2016 kemarin, bek asal Brasil, Lucimar Ferreira da Silva alias Lucio yang sempat menganggur selama hampir satu tahun, akhirnya menemukan klub baru untuk melanjutkan karier sepak bolanya.
Tim dari kompetisi Campeonato Brasiliense (setara divisi empat), Gama, merupakan entitas yang sukses mengamankan tanda tangan pria berpostur 188 sentimeter itu. Hal ini sendiri mereka umumkan secara langsung via akun Twitter resmi klub.
O zagueiro Lúcio assina contrato com o Gama. Leia mais: https://t.co/jeyd8tTiH9
Marque o Gama como seu time de coração na Timemania. pic.twitter.com/dHwganjwCM
— Gama (@SEGama) December 7, 2017
Bergabungnya Lucio tentu membuat suporter fanatik Gama merasa sangat bahagia. Setidaknya, klub mereka kini memiliki seorang pemain yang pernah jadi salah satu bintang sepak bola dunia walau kariernya sudah berada di fase akhir. Siapa tahu, keberadaan Lucio bisa membuat Gama bisa meraih prestasi yang lebih baik di musim mendatang.
Menariknya, pihak klub tidak melansir durasi kontrak Lucio. Namun dari sejumlah rumor yang berhembus, Lucio bersedia main untuk Gama lantaran ada pihak ketiga (dalam hal ini sponsor) yang sukses membujuknya serta menggelontorkan dana untuk membayar gajinya.
Sejak meninggalkan Brasil pada tahun 2000 yang lalu, nama Lucio semakin meroket di telinga penikmat sepak bola dunia usai tampil apik bersama klub Bundesliga, Bayer Leverkusen. Termasuk membawa klub yang bermarkas di Stadion BayArena itu lolos ke final Liga Champions 2002 sebelum ditumbangkan Real Madrid dengan skor 1-2.
Performa menawannya itu pula yang kemudian memikat atensi rival Leverkusen di Bundesliga, Bayern München, untuk merekrutnya pada musim panas 2004. Bersama Die Bayern, prestasi Lucio pun semakin mengilap dengan meraih sejumlah titel, baik juara liga, Piala Jerman maupun Piala Super Jerman.
Petualangan Lucio di Eropa lantas berlanjut ke tanah Italia saat dirinya bergabung dengan Internazionale Milano pada bulan Juli 2009. Selama tiga musim berseragam biru-hitam, Lucio berkontribusi atas dua gelar Piala Italia serta masing-masing satu Scudetto, Piala Super Italia, Liga Champions Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Sehabis membela Inter, Lucio memantik sedikit kontroversi dengan memilih Juventus yang notabene rival I Nerazzurri di Serie A, sebagai pelabuhan baru. Sialnya, karier dari lelaki yang usianya hampir menyentuh kepala empat ini bersama I Bianconeri tak semulus di Inter. Lucio hanya menetap di Stadion Allianz selama enam bulan sebelum akhirnya mudik ke Brasil guna mengenakan seragam Sao Paulo dan Palmeiras, hingga kemudian menerima tawaran berkiprah di India.
Selamat menikmati petualangan barumu di Gama, Lucio!
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional