Hanya finis di peringkat 11 dengan jumlah gol dan kemasukan yang sama banyak, yakni 50, adalah rapor merah bagi Sriwijaya FC, sang pemilik dua gelar Liga Indonesia. Menyambut musim baru, persiapan pun langsung digeber, dengan mendaratkan nama-nama tenar baik di atas lapangan maupun di kursi kepelatihan.
Lini tengah dan sektor sayap yang musim lalu kurang menggigit, mendapat perhatian khusus. Dimulai dari bergabungnya Esteban Vizcarra, manuver transfer Laskar Wong Kito terus berlanjut, dengan datangnya Makan Konate, Adam Alis, Irsyad Maulana, dan Yogi Rahadian.
Berlabuhnya Konate di Palembang tidak hanya menjadi berita besar bagi Sriwijaya FC sendiri, tapi juga sepak bola nasional secara keseluruhan. Masih segar di ingatan kita bagaimana pemain asal Mali ini sangat dominan di lini tengah Persib ketika menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014.
Dengan peran box-to-box dan juga fasih sebagai playmaker nomor 10 yang kerap ia emban, Konate bisa membuat lini tengah Sriwijaya FC semakin bertenaga, karena kemungkinan besar akan dimainkan bersama Adam Alis. Eks pemain Arema FC ini juga dikenal memiliki visi bermain yang bagus, dan sangat rajin bergerak membuka ruang.
Sementara itu, Irsyad Maulana diyakini akan menjadi tandem yang pas bagi Vizcarra di sisi seberang. Kecepatan, dribel, serta tendangan jarak jauh pemuda asal Payakumbuh ini bisa menjadi senjata andalan saat Sriwijaya FC mengalami kebuntuan membongkar pertahanan lawan. Musim lalu, Irsyad mencetak 5 gol dan 7 asis di Semen Padang.
Lini belakang juga tidak luput dari perhatian Sriwijaya FC. Agung Prasetyo yang tampil cukup mengesankan di Semen Padang musim lalu diboyong, yang kemungkinan akan berpasangan dengan Yanto Basna di jantung pertahanan. Sriwijaya FC pun menjadi satu dari sedikit kesebelasan di Tanah Air yang memercayakan dua bek tengahnya diisi pemain lokal.
Proyek jangka panjang
Tak hanya fokus di tim senior, kesebelasan berseragam kuning ini juga menaruh perhatian pada tulang punggung masa depan mereka. Ada empat pemain U-23 yang dipinang Sriwijaya FC, yaitu Yogi Rahadian, Zulfiandi, Syahrian Abimanyu, dan Samuel Christianson.
Yogi dan Zulfiandi saat ini berusia 22 tahun, dan kemungkinan keduanya akan menjadi pelapis di sektor tengah. Nama pertama untuk sektor sayap, dan nama kedua di area gelandang. Yogi musim lalu tampil cukup baik di Mitra Kukar dalam 27 laga, sedangkan Zulfiandi, walau minim kesempatan bermain di Bhayangkara FC musim lalu, tetap memiliki potensi sebagai pemain bagus di masa depan.
Kemudian, Syahrian dan Samuel merupakan pilar Timnas U-19 masa kini, yang sempat diperebutkan banyak klub. Keduanya sama-sama pernah bermain di Eropa, tepatnya di akademi Valencia, dan diharapkan dapat menggunakan pengalamannya untuk mengembangkan karier di Indonesia.
Dipimpin Rahmad Darmawan dan Francis Wewengkang
Mewahnya skuat Sriwijaya FC musim depan tak hanya tampak di atas lapangan, tapi juga di kursi kepelatihan yang diduduki Rahmad Darmawan, beserta Francis Wewengkang sebagai asisten pelatih.
Kembalinya coach RD ke Sriwijaya FC turut “dibantu” dengan terdegradasinya T-Team yang dilatihnya di Liga Malaysia. Serupa dengan nasib Makan Konate yang hengkang karena timnya, Felda United, didemosi ke divisi dua tapi dengan alasan berbeda.
Rahmad Darmawan sebelumnya pernah memberikan gelar Liga Indonesia 2007/2008, dan tiga trofi Piala Indonesia pada Sriwijaya FC. Musim depan, ia akan dibantu oleh Francis Wewengkang yang pernah menjadi asistennya di Persija pada 2009 dan 2014, dan kini telah mengantongi lisensi A AFC.
Datangkan pemain terbaik Piala AFC 2017
Belanja besar-besaran Sriwijaya FC juga menyangkut pembelian pemain terbaik Piala AFC 2017, Manuchekhr Dzhalilov. Pria 27 tahun asal FC Istiklol ini kabarnya akan datang di Palembang pekan depan, bersama pemain asing baru lainnya, Mahamadou Ndiaye.
Musim lalu, Dzhalilov membawa FC Istiklol lolos ke final Piala AFC, tapi harus merelakan gelar juara direngkuh Al-Quwa Al-Jawiya setelah takluk 0-1. Dalam 10 penampilannya di Piala AFC, ia berhasil menyarangkan 7 gol, yang terdiri dari satu hattrick dan dua brace.
Gebrakan transfer yang dilakukan Sriwijaya FC ini mengingatkan kita pada apa yang dilakukan AC Milan dan Everton di awal musim ini. Menarik untuk dinanti apakah Laskar Wong Kito akan bernasib sama dengan kedua klub pesakitan itu, atau justru sebaliknya.
Berikut perkiraan starting line-up Sriwijaya FC musim depan, dengan skuat sementara ini:
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.