Bagi pemain bertahan asal Argentina, Javier Mascherano, kariernya di Barcelona adalah sebuah perjalanan yang menakjubkan. Mampu menjuarai semua trofi yang tersedia, mulai dari La Liga, Liga Champions, hingga Piala Dunia Antarklub, dan tentunya bermain bersama pemain-pemain terbaik di dunia seperti Xavi Hernandez, Carles Puyol, Neymar, dan Lionel Messi. Namun, baru-baru ini, Mascherano mengatakan bahwa waktunya bersama Blaugrana telah sampai pada ujungnya.
Kabar ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, mengingat usia El Jefecito saat ini sudah menginjak 33 tahun, usia senja bagi pesepak bola. Perannya di lini belakang Barcelona sebagai partner Gerard Pique pun telah tergeser oleh bek yang lebih muda, Samuel Umtiti. Pemain yang keras namun cerdas ini memang masih menyisakan kontrak hingga tahun 2019, namun kurangnya menit bermain yang diberikan Ernesto Valverde kepadanya menjadi sinyal bahwa Mascherano tak lebih dari sekadar pelapis di skuat saat ini.
“Saya rasa waktu saya bersama Barcelona akan mendekati akhir. Hal ini masuk akal karena setelah sekian lama saya berada di sini, saat ini sudah tak banyak yang mampu saya berikan bagi klub ini. Saya telah meraih banyak hal bersama klub ini dan hal itu tentu tak akan saya lupakan,” ujar Masche dikutip dari Bleacherreport.
“Saya adalah orang yang dapat menyadari kapan karier saya di satu klub harus berakhir. Saya ingin mengakhiri karier saya dengan Barcelona di waktu yang tepat, namun tentunya hal itu tidak murni keputusan saya sendiri.”
Bergabung bersama Los Cules sejak tujuh tahun lalu, Mascherano memang sempat menjadi kepingan penting skuat Barca. Pada awalnya, ia bermain di posisi aslinya sebagai gelandang bertahan, namun seiring dengan berkembangnya Sergio Busquets dan menuanya Puyol, Mascherano ditarik lebih ke belakang untuk menjadi bek tengah. Keputusan tersebut terbukti ampuh karena Mascherano merasa nyaman di posisi barunya tersebut.
Meskipun begitu, mantan pemain West Ham United ini juga mengakui bahwa ia tidak ingin mengakhiri kariernya di Barcelona seperti ia mengakhiri kerja samanya bersama Liverpool. Sebelum hijrah ke Catalonia, Masche sempat menjadi bagian integral dari skuat The Reds, namun di tahun 2010, ia akhirnya direkrut Barca, meskipun ia harus hengkang dengan cara yang tidak mengenakkan. Ia sempat terlibat konflik dengan Roy Hodgson yang kala itu menjabat sebagai manajer Liverpool, yang melabeli Mascherano sebagai pemain egois karena meminta pindah.
“Saya ingin mengakhirinya dengan tepat karena ketika saya meninggalkan Liverpool, waktunya tidak tepat bagi saya dan klub, dan saya tak menyukai hal itu. Saya tak ingin mengingat kembali Liverpool atau pun membayangkan kembali ke sana karena masih ada sesuatu yang mengganjal bagi saya di sana. Tentunya saya tak ingin hal ini terjadi lagi bagi saya dan Barcelona.”
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket