Piala Dunia 2018 Dunia

Grup B Piala Dunia 2018: Duel Iberia, Kekokohan Lini Belakang Maroko, dan Ancaman Kecil dari Iran

Undian untuk menentukan pembagian grup Piala Dunia 2018 menghasilkan salah satu duel yang akan ditunggu-tunggu para penggemar sepak bola, yaitu Portugal melawan Spanyol. Undian yang dilaksanakan di Istana Kremlin, di kota Moskow, menempatkan kedua negara di grup B bersama Maroko dan Iran.

Keputusan dari undian ini diumumkan bersamaan dengan hari libur nasional Portugal, yaitu 1 Desember. Hari libur ini merupakan peringatan rakyat Portugal memisahkan diri dari Spanyol yang terjadi pada tahun 1640. Maka, hasil undian terasa cukup puitis karena dua negara Semenanjung Iberia yang berbagi sejarah panjang ini akan kembali bertemu di Rusia 2018.

Terakhir kali Spanyol bertemu Portugal di penyisihan grup adalah pada ajang Piala Eropa 2004. Laga terakhir kedua negara di suatu turnamen resmi juga terjadi di Piala Eropa 2012. Di Piala Dunia, Spanyol juga pernah menyisihkan tetangganya itu di Piala Dunia 2010, ketika La Furia Roja melangkah ke final dan akhirnya menjadi juara.

Fokus di grup ini tentu saja tertuju kepada Cristiano Ronaldo. Sebagai pemain Real Madrid, ia akan berhadapan dengan beberapa rekan setimnya yang membela tim nasional Spanyol pada 15 Juni 2018, salah satunya kapten Spanyol, Sergio Ramos. Beberapa hari ini, berita di Spanyol maleporkan adanya keretakan hubungan di antara keduanya, sehingga menjadi bumbu tersendiri pertemuan kedua negara.

Sejarah pertemuan kedua tim lebih berpihak kepada Spanyol, dengan rekor memenangi 18 pertandingan dan 12 hasil imbang. Portugal hanya sanggup menang 6 kali sejak pertemuan pertama keduanya pada tahun 1921. Kemenangan terakhir Portugal terjadi pada tahun 2010 lalu, ketika menghajar Spanyol 4-0. Meski demikian, laga itu hanya berstatus laga uji coba.

Portugal yang merupakan juara bertahan Piala Eropa dan Spanyol sebagai juara Piala Dunia 2010, tentu saja menjadi dua unggulan untuk lolos dari Grup B. Namun, jangan lupakan dua peserta lain yang masing-masing sedang dalam performa terbaik mereka: Maroko dan Iran.

Maroko mencatat rekor tak kebobolan satu gol pun dalam kualifikasi Piala Dunia zona Afrika. Pelatih Maroko, Herve Renard, mengakui bahwa peluang timnya cukup berat, tapi tetap optimis akan bisa mengimbangi Spanyol dan Portugal.

“Mau tidak mau, kami harus menghadapi dua raksasa ini (Spanyol dan Portugal). Meski tampaknya sulit, kami akan melakukan segalanya untuk lolos ke babak 16 besar,” kata Renard seusai sesi undian.

Iran juga mencatatkan 12 pertandingan tanpa kebobolan di babak kualifikasi Piala Asia. Satu hal menarik dari negara timur tengah ini adalah pelatihnya yang berasal dari Portugal, Carlos Queiroz. Nama ini tentunya tak asing bagi Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, karena Queiroz pernah menangani mereka di Piala Dunia 2010. Pelatih berusia 64 tahun ini juga tak asing dengan sepak bola Spanyol karena pernah menjadi pelatih kepala Real Madrid pada musim 2003/2004.

Di atas kertas, Spanyol dan Portugal paling berpeluang lolos dari grup B. Namun, siapa yang akan keluar menjadi juara grup sepertinya akan sukar diprediksi. Sementara itu, Maroko bisa menjadi kuda hitam jika mampu tampil mengejutkan dengan mengalahkan salah satu dari keduanya. Sedangkan Iran kemungkinan besar akan kesulitan dan sudah bagus jika terhindar dari posisi juru kunci.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.