Nasional Bola

Piala Pertiwi, Secercah Harapan untuk Sepak Bola Perempuan Indonesia

Rasa miris ketika melihat perkembangan sepak bola Indonesia untuk kategori tim putra memang selalu ada. Tetapi semakin menyayat hati ketika melihat apa yang terjadi kepada perkembangan sepak bola perempuan atau kategori tim putri di negeri ini. Anda bisa melihat di laman resmi PSSI atau laman lain, betapa sepak bola perempuan di Indonesia belum mendapatkan perhatian yang benar-benar serius.

Bertanding pertama kali pada 2 Agustus 1977, dengan lawan kala itu adalah Taiwan, timnas sepak bola perempuan Indonesia tidak memiliki kisah kejayaan yang sama seperti timnas pria mereka. Bahkan, di level Asia Tenggara saja, para srikandi sepak bola Indonesia sering menjadi bulan-bulanan. Contoh besar adalah ketika dihantam oleh tim putri Vietnam pada tahun 2011 lalu dengan skor telak 14-0. Ini juga menjadi kekalahan terbesar tim nasional putri Indonesia sepanjang sejarah.

Pelatih tim nasional putra, Luis Milla, beranggapan bahwa Indonesia juga mesti mengembangkan sepak bola perempuan. Setali tiga uang, PSSI selaku asosiasi sepak bola Indonesia juga mulai melakukan tindakan yang lebih serius terhadap perkembangan sepak bola perempuan di Indonesia. Piala Pertiwi 2017 menjadi formula untuk menggapai hal tersebut.

Piala Pertiwi sebenarnya sudah digelar sejak tahun 2006 lalu. Namun mengalami pasang surut, dan juga ikut terhenti ketika Indonesia menerima sanksi dari FIFA pada tahun 2016 lalu. Pesertanya sempat dalam bentuk klub, kemudian berubah ke kesebelasan yang merupakan perwakilan setiap daerah seperti yang terjadi pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Piala Pertiwi edisi kali ini diikuti oleh 16 tim yang merupakan beberapa daerah di Indonesia. Mulai dari Sumatera Selatan sebagai tuan rumah, lalu ada Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Papua Barat.

Meskipun diniatkan sebagai persiapan jelang Asian Games yang digelar tahun 2018 nanti, bahkan esensi sebenarnya bisa dilihat yaitu mengecek kesiapan Palembang yang juga akan menjadi tuan rumah bersama dengan Jakarta, setidaknya pengadaan kembali Piala Pertiwi ini mesti diapresiasi. Setidaknya ini bisa dilihat sebagai perhatian yang benar-benar serius dari asosiasi sepak bola Indonesia terhadap pengembangan sepak bola perempuan.

Berikut jadwal lengkap babak penyisihan Piala Pertiwi 2017:

3 Desember:

Kalimantan Barat vs Jambi, Pukul 13.30 WIB, Std. Bumi Sriwijaya,
Sumatera Selatan vs Sulawesi Selatan, Pukul 15.30 WIB, Std. Bumi Sriwijaya.

4 Desember:

Papua Barat vs Jawa Barat, Pukul  8.00 WIB, Std. Bumi Sriwijaya
Bengkulu vs Papua, Pukul 15.30 WIB, Std. Bumi Sriwijaya
Banten vs Jawa Tengah, Pukul 15.30 WIB, Std. Jakabaring.

5 Desember:

Jambi vs Papua Barat, Pukul  8.00 WIB, Std. Bumi Sriwijaya
Sulawesi selatan vs DI Yogyakarta, Pukul 15.00 WIB, Std. Bumi Sriwijaya

6 Desember:

Jawa Barat vs Kalimantan Barat, Pukul  8.00 WIB, Std. Bumi Sriwijaya
Papua vs Bali, Pukul  15.30 WIB, Std. Bumi Sriwijaya
Bangka Belitung vs Jawa Tengah, Pukul 15.30 WIB, Std. Jakabaring

7 Desember:

Kalimantan Barat vs Papua Barat, Pukul  8.00 WIB, Std. Bumi Sriwijaya
DI Yogyakarta vs Sumatera Selatan , Pukul 15.00 WIB, Std. Jakabaring

8 Desember:

Jambi vs Jawa Barat, Pukul  8.00 WIB, Std. Bumi Sriwijaya
Bali vs Bengkulu, Pukul  15.30 WIB, Std. Bumi Sriwijaya
Jawa Tengah vs Banten, Pukul 15.00 WIB, Std. Jakabaring

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia