Sepanjang Jumat kemarin (10/11), linimasa saya diriuhkan oleh kabar mengenai surat yang dikirimkan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga kepada asosiasi sepak bola Indonesia (PSSI).
Menpora Kirimkan Surat Permintaan Klarifikasi dan Laporan Penyelenggaraan ke PSSI Terkait Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 https://t.co/1kFaRss6og pic.twitter.com/u6oJgYsSzO
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) November 10, 2017
Dalam surat yang ditandatangani oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Imam Nahrawi tersebut, tertera beberapa poin yang diminta pihak Kemenpora agar dijelaskan secara rinci oleh PSSI. Khususnya terkait sejumlah kekisruhan yang terjadi dalam kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 dan Liga 2 dalam kurun dua pekan terakhir.
Walau PSSI merupakan sebuah lembaga yang independen karena berafiliasi secara langsung kepada induk organisasi sepak bola dunia (FIFA) dan bukan kepada pemerintah suatu negara, namun apa yang dilakukan pihak Kemenpora terbilang sangat lumrah sebab mereka adalah badan tertinggi milik negara yang membawahi segala kegiatan olahraga di tanah air.
Terlebih, masalah yang muncul dari kompetisi garapan PSSI memang tak kepalang tanggung menyebalkannya. Ada banyak sekali hal-hal kontoversial yang mesti ditelan bulat-bulat oleh para pelaku dan penikmat sepak bola di Indonesia.
Padahal, usai sanksi FIFA dicabut beberapa waktu lalu dan PSSI mendapatkan seorang pemimpin baru, mereka telah berikrar untuk menjalankan roda organisasi dan kompetisi sepak bola yang ada di Indonesia dengan lebih baik serta profesional.
Menariknya, surat permohonan klarifikasi dan laporan perihal kompetisi Liga 1 dan Liga 2 itu memunculkan sejumlah asumsi di kalangan warganet yang juga penggemar sepak bola. Beberapa kalangan menyebut ini sebagai teguran Kemenpora kepada PSSI yang sampai detik ini, terlihat begitu amatiran dalam mengurus sepak bola nasional sehingga masih banyak masalah yang naik ke permukaan.
Tak sedikit pula yang mengatakan jika PSSI terus-terusan seperti ini, Kemenpora bisa memberi sanksi baru untuk mereka.
Di sisi lain, ada juga pihak yang mengungkapkan bahwa ini adalah tindakan intervensi yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia (melalui Kemenpora) terhadap PSSI. Padahal, keadaan tersebut bisa menimbulkan sanksi baru dari FIFA karena induk organisasi sepak bola dunia tersebut memang telah melarang pemerintah suatu negara ikut campur dalam seluruh kegiatan yang dilakukan anggotanya.
Menurut saya pribadi, apa yang telah dilakukan oleh pihak Kemenpora bukanlah intervensi karena surat itu pun menerangkan bahwa mereka hanya meminta klarifikasi dan laporan terkait penyelenggaraan kompetisi garapan PSSI.
Kemenpora hanya sedang menjalankan tugasnya sebagai pengontrol segala kegiatan olahraga yang ada di wilayah Indonesia. Karena apapun yang terjadi dalam sepak bola kita, apalagi kalau itu berupa hal-hal yang buruk seperti tawuran antarsuporter atau bahkan kasus meninggalnya pemain sepak bola, akan membuat pemerintah Indonesia menerima sorotan juga.
Surat yang dikirimkan Kemenpora kepada PSSI adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap hal-hal ganjil yang terjadi dan mengganggu iklim sepak bola nasional akhir-akhir ini. Tujuannya pun saya yakini begitu sederhana, membuat PSSI sadar dan tergerak untuk melakukan perubahan agar kompetisi sepak bola yang diputar di negeri ini bisa berlangsung dengan lebih baik.
Toh, penggila sepak bola nasional tentu sangat jengah dengan semua kontroversi yang ada di dalam sepak bola kita, bukan?
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional