Kolom Eropa

Komparasi Nasib Tim Pria dan Wanita di Bundesliga

Halo! Sepertinya Anda sudah membaca artikel saya tentang Frauen-Bundesliga. Tertarik mengupas lebih jauh tentang sepak bola wanita di Jerman? Apakah Anda segan mendukung klub yang asing di telinga dan ingin mencari belahan jiwa klub Bundesliga favorit Anda? Apakah kedatangan Anda kepada saya hanya didorong rasa penasaran?

Apapun jawaban Anda, saya akan membagi tim perempuan suatu klub berdasarkan perbandingannya dengan tim laki-laki klub tersebut. Untuk mempermudah, saya bagi dalam empat bagian untuk menjelaskan komparasinya yaitu senasib, berkebalikan, dibubarkan, dan yang paling mengenaskan: tak pernah memiliki tim wanita.

Senasib

Bayern Munchen

Bayern Munchen

Mari kita buka artikel ini dengan klub Jerman yang paling digemari di dunia! Seperti tim asuhan Carlo Ancelotti, tim asuhan Thomas Woerle adalah juara bertahan Bundesliga. Pelatih berusia 35 tahun ini sukses mempersembahkan trofi AFBL kepada klubnya dua musim berturut-turut.

Meskipun FCB ‘hanya’ berada di posisi ke-3 minggu pertandingan ini, performa mereka di kompetisi lain patut diacungi jempol. Dalam perdelapanfinal Piala DFB, die Roten membantai tim amatir Arminia Ibbenbueren dengan delapan gol tanpa balas. Di Liga Champions pun begitu. Bayern berhasil mencukur Hibernian LFC 6-0 dan 4-1 sebelum mengalahkan Rossiyanka dengan skor agregat 8-0.

FC Koeln1. FC Koeln

Klub yang dijuluki ‘si Kambing Jantan’ ini tak hanya menyeruduk di RheinEnergieStadion, tetapi juga di Sudstadion. Setelah tiga belas minggu pertandingan, Koeln duduk manis di posisi ketiga 2. Bundesliga Sud, siap untuk kembali ke Frauen-Bundesliga setelah degradasi musim lalu. Uniknya, Effzeh belum pernah seri sekalipun selama musim 2016/2017.

SC Freiburg

SC Freiburg

Oh, Freiburg! Musim lalu, SCF-Frauen meraih posisi tertinggi (peringkat ke-4) dan rata-rata penonton terbanyak (928 penonton per pertandingan) sepanjang sejarahnya. Walaupun gol yang dicetak Freiburg tidak terlalu banyak, tim yang dilatih Jens Scheuer sejak 2015 ini berhasil finis sejajar dengan kesebelasan top seperti Bayern, Wolfsburg, dan FFC Frankfurt.

Musim ini, target Breisgau Brazilianers bukan lagi melawan bahaya degradasi, tapi mengincar Eropa. Champions League, here we come! (Janganlah berhenti berharap, apapun bisa terjadi dalam sepak bola!)

Eintracht Frankfurt

Eintracht Frankfurt

Jangan tertipu dengan divisinya yang rendah, karena kesebelasan yang satu ini memuncaki klasemen divisi IV, Hessenliga, hampir setiap matchday. Bagaikan seekor elang yang gagah, Eintracht menerkam kesebelasan-kesebelasan di bawahnya dengan ganas. Absteiger ini hanya punya satu tujuan: kembali ke Regionalliga musim depan dan mengejar kakak lelakinya ke Bundesliga!

RB Leipzig

Ini dia tim yang brengsek itu. Bukannya membeli lisensi klub amatir dan menggelontorkan uang untuk mengembangkannya, Kratingdaeng FC membeli seluruh tim wanita dan perempuan FFV Leipzig dari 2. Bundesliga Nord untuk bermain di tingkat ke-6 sepak bola Jerman, Landesliga Sachsen.

Tentu saja, dengan pemain yang berpengalaman sebagai profesional, RBL mendominasi divisi ini. Pertandingan terakhir mereka? Menang 6-0. Selama 15 matchday, Leipzig hanya sekali seri dan tak pernah kalah. Selisih golnya juga gokil: +64. Serius. Tim yang bermarkas di Sportanlage Gontardweg ini berhasil mencetak 70 gol dan hanya kebobolan sebanyak 6 kali. Sebagai perbandingan, klub yang bersarang di bawah si banteng merah, Bischofswerdaer FV, adalah +19 (41:22). Berani taruhan, target RBL pastilah sang Meisterschale, tapi mereka harus naik lima divisi dulu! Hahaha!

Bayer 04 Leverkusen

Bayer 04 Leverkusen

Kasihan benar klub ini. Tak seperti tim putranya yang penuh drama (ingat Calhanoglu? 2002?), die Werkself-Frauen tidak pernah melakukan apapun yang lengket di ingatan, kecuali bermain dengan sangat buruk tanpa degradasi (dan gugur di perdelapanfinal Piala DFB). Tapi tenang saja, bung, Bayer 04 nggak 100% payah. Pada tahun 2015, Leverkusen memenangkan DFB-Hallenpokal pada musim terakhir turnamen indoor ini.

FC Ingolstadt 04

FC Ingolstadt 04

Jika ini adalah musim 2015/2016, klub yang juga dikenal sebagai die Schanzer ini pastilah senang dikategorikan di sini. Sayangnya, dewi fortuna yang bukan bernama belakang ‘Duesseldorf’, sedang tidak berpihak pada kedua Ingolstadt, baik tim pria atau wanitanya. Iya, tim perempuan FCI tak sedekat tim laki-lakinya dengan juru kunci, tetapi peringkat 9 dari 12 adalah posisi yang sangat berbahaya, karena semakin banyak klub yang degradasi dari 2. Bundesliga, semakin sedikit tempat yang tersedia untuk tim papan bawah Regionalliga.

Previous
Page 1 / 4