Finis di posisi 13 menjadi aib bagi Persib Bandung musim lalu, dan di masa rehat pergantian musim, pembenahan langsung dicanangkan secara dini. Mantan pelatih Johor Darul Ta’zim (JDT), Roberto Carlos Mario Gomez, didatangkan dengan nilai kontrak yang pastinya sangat tinggi.
Belum diketahui berapa honor yang didapat Mario Gomez di Persib, tapi melihat rekam jejaknya selama ini, nilainya mungkin bisa berkisar 2-3 kali lipat dari pelatih lokal, bahkan lebih. Bagaimana tidak, sejak di Argentina hingga Malaysia, ia hampir selalu mempersembahkan gelar juara bagi timnya.
Dimulai dari tahun 2004, Gomez menjuarai Liga Clausura bersama Gimnasia La Plata, dan pada 2006 finis di peringkat 4 pada ajang yang sama dengan klub yang sama. Ia juga pernah menjadi tangan kanan Hector Cuper di Real Mallorca, Valencia, dan Internazionale Milano.
Pada tahun 2014 ia mulai menjamah Asia dengan menukangi South China di Liga Hong Kong, dan namanya kian tersohor setelah meraih sukses besar bersama JDT pada musim 2015/2016. Double winners ia persembahkan saat itu dengan menjuarai Liga Super Malaysia dan Piala AFC setelah menaklukkan FC Istiklol 1-0 di partai puncak. Atas prestasinya itu, Gomez dianugerahi gelar pelatih terbaik Malaysia 2016.
Rekornya semasa menangani JDT pun tak main-main. Ketika mempertahankan gelar Liga Super Malaysia di tahun 2016, ia juga melaju hingga semifinal Piala AFC di tahun yang sama, lalu JDT mengukir rekor tak terkalahkan di lebih dari 70 pertandingan. Hingga akhir masa jabatannya di sana, Gomez memiliki persentase kemenangan sebesar 74 persen.
Prestasi itu kemudian membuat federasi sepak bola Malaysia kepincut untuk menggunakan jasa Gomez di tim nasional, tapi urung terjadi karena konon terganjal persoalan gaji. Seperti yang kami tulis sebelumnya, permintaan gaji Gomez menyentuh angka 40 ribu dollar AS (setara 533 juta rupiah) per bulan, yang tidak sanggup dipenuhi FAM karena hanya menawarkan sekitar 25 ribu dollar AS per bulan.
Jika dilihat dari rekam jejaknya itu, wajar jika Persib meletakkan harapan besar di pundak Gomez. Dengan skuat bertabur bintang dan nama besar yang dimilikinya, Persib harus segera bangkit untuk memulihkan citra tim pesakitan yang melekat pada mereka musim lalu. Gomez, dengan segala reputasinya diharapkan dapat mengangkat lagi nama Maung Bandung di pentas sepak bola nasional.
Pun begitu, bukan berarti Gomez bisa menjadi malaikat instan bagi Persib. Pengalaman pertama sang pelatih di Indonesia bisa menjadi hambatan untuk langsung berprestasi, karena tentunya ada penyesuaian yang harus dilakukan dari beberapa perbedaan di Liga Malaysia.
Akhir kata, selamat bertugas, coach Gomez, dan selamat menikmati kerasnya persaingan di Liga 1!
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.