Sejak usia belasan tahun ia berseragam merah-hitam khas AC Milan, tapi lebih banyak menghabiskan waktu bersama klub lain dengan status pinjaman. Kini, di Bologna, klub yang resmi memilikinya sejak musim lalu, Simone Verdi menunjukkan bahwa Milan sekali lagi telah melakukan kesalahan saat membuangnya.
Satu gol dan satu asis yang dibuatnya ketika mengalahkan Sampdoria 3-0 pekan lalu melanjutkan tren positif Verdi dalam tiga giornata terakhir. Sebelumnya, ia mencetak dua gol ketika Bologna kalah 2-3 dari Crotone, dan mengukir dua asis kala timnya menang 3-2 di kandang Hellas Verona.
Salah satu gol terbaiknya musim ini dicetak ke gawang Crotone lewat eksekusi tendangan bebas. Hebatnya lagi, sepasang gol yang dibuatnya lewat sepakan bola mati itu berasal dari kedua kakinya. Gol pertama dilakukan dengan kaki kiri, sedangkan yang kedua dari kaki kanan
Berkat torehannya itu, sejauh ini Verdi telah mengemas empat gol dan empat asis, dan dua kali terpilih sebagai man of the match, dari 14 kali penampilannya. Sebuah peningkatan pesat, karena musim lalu dari 28 pertandingan ia hanya sanggup mencetak enam gol dan Bologna terjerembab di peringkat 15 klasemen akhir.
Kabar gembira bagi Bologna tentunya, tapi sangat menyakitkan bagi Milan. Di saat mereka terseok-seok musim ini dan kesulitan mencetak gol, Verdi yang lulus dari akademi Milan tahun 2011, justru tengah menikmati salah satu periode terbaik dalam kariernya.
Berdasarkan data statistik dari WhoScored, musim ini Verdi rata-rata melakukan 3,2 tembakan ke gawang, yang termasuk dalam 11 besar pemain dengan jumlah shots on target tertinggi. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dari Suso (3,1), Hakan Çalhanoglu (2,4), dan André Silva (2,1).
Berkat performa impresifnya ini, posisi Bologna pun terkatrol di papan tengah. Walaupun sempat kalah empat kali beruntun, tapi tim asuhan Roberto Donadoni telah bangkit dan baru saja mengantongi dua kemenangan berturut-turut. Modal bagus untuk menjamu Cagliari pekan depan.
Perjalanan Verdi masih panjang musim ini. Dengan 24 pekan tersisa, peluangnya untuk menambah pundi-pundi gol maupun asis masih terbuka lebar. Begitu pula dengan peluang untuk menyakiti sang mantan, AC Milan, yang akan dihadapi pada giornata 16.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.