T-Team, klub yang dilatih oleh Rahmad Darmawan, harus menerima kenyataan pahit. Mereka terpaksa bubar karena klub dari daerah yang sama dengan pemilik yang sama, naik kasta ke Malaysia Super League.
https://www.instagram.com/p/BbwCYtMhevM/
Situasi ini terjadi setelah Terengganu FA yang berkompetisi di Malaysia Premier League, kasta kedua Liga Malaysia, mendapat tiket promosi setelah menempati peringkat kedua klasemen akhir. Masalahnya, di Malaysia Super League sudah bercokol T-Team yang sama-sama berasal dari wilayah Terengganu, dan juga dimiliki oleh bos yang sama.
Untuk menyelesaikan persoalan ini, Persatuan Bola Sepak Negeri Terengganu (PBSNT) akhirnya memutuskan Terengganu FA dan T-Team digabung, dengan nama baru menjadi Terengganu FC (TFC) yang akan dilatih Irfan Bakti Abu Salim dan berkompetisi di Malaysia Super League 2018.
Nantinya, skuat TFC akan berisi pemain-pemain terbaik dari kedua tim. Kemudian para pemain yang tidak terpilih di TFC akan memperkuat TFC II di Malaysia Premier League, TFC III di Piala Presiden, TFC IV di Piala Belia, dan TFC V di B-17.
Lalu bagaimana dengan nasib Rahmad Darmawan setelah peristiwa tak terduga ini?
Menurut kabar dari kontributor Football Tribe Malaysia, Keesh Sundaresan, TFC kemungkinan besar merupakan evolusi dari Terengganu FA yang nantinya akan berisi mayoritas pemain T-Team, sedangkan TFC II yang sejatinya adalah T-Team hanya akan dihuni “pemain sisa”.
Oleh karena itu, kemungkinan besar Rahmad Darmawan tidak akan melanjutkan kariernya di eks klub Patrich Wanggai dan Makan Konate ini, karena TFC II merupakan feeder club yang tidak bisa promosi.
Bak gayung bersambut, beberapa klub Liga 1 langsung berbondong-bondong mengantri tanda tangan coach RD untuk menjadi pelatih baru mereka, di antaranya adalah Sriwijaya FC dan Persib Bandung.
Kedua kesebelasan tersebut memang tengah melakukan perombakan besar, menyusul hasil minor yang didapat di Liga 1. Persib yang bertabur pemain bintang hanya finis di peringkat 13, sedangkan Sriwijaya FC yang bermodalkan predikat tim tersubur di TSC A 2016 tercecer di posisi 11.
Pun begitu, bukan berarti Rahmad Darmawan akan langsung kembali ke Indonesia musim depan, karena Keesh mengatakan bahwa beberapa klub Malaysia Super League juga menyatakan minatnya untuk ditangani pelatih asal Lampung itu.
Jika ayah dua anak tersebut masih betah berkarier di Malaysia, maka pupus sudah harapan Sriwijaya FC, Persib Bandung, maupun klub Tanah Air lainnya yang ingin meminang coach RD sebagai pelatih.
Kasus yang menimpa T-Team dan Terengganu FA ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Liga Malaysia. Sebelumnya, Johor Darul Ta’zim (JDT) pernah mengalami hal serupa, sehingga harus dibentuk JDT II yang berkompetisi di kasta kedua.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.