Gagal lagi, gagal lagi. Mungkin kata-kata tersebut yang diucapkan dalam hati Jurgen Klopp setelah pertandingan melawan Sevilla berakhir tadi pagi. Kegagalan Liverpool dalam mengatasi Sevilla ini sudah sampai jilid ketiga. Kegagalan jilid satu mungkin yang paling menyakitkan. Ketika di Liga Primer Liverpool sudah tak mungkin masuk ke empat besar, final Liga Europa menjadi satu-satunya jalan mereka untuk bisa kembali ke Liga Champions. Awalnya, pertandingan berjalan sesuai apa yang diharapkan Liverpool dengan unggul terlebih dahulu. Namun sayang, tiga gol di babak kedua dari Sevilla menguburkan mimpi Liverpool.
Kegagalan jilid kedua, Liverpool yang akhirnya kembali ke kompetisi klub terbesar di Eropa tersebut berada segrup dengan Sevilla. Ajang balas dendam pun dimulai. Liverpool kali ini yang membalikkan kedudukan setelah tertinggal terlebih dahulu dari Sevilla. The Reds yang berpikir sukses membalas dendam pada akhirnya harus kecewa di kandang sendiri karena Los Rojiblancos berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-72.
Kegagalan jilid ketiga hadir tadi pagi. Liverpool yang sedang dalam kondisi prima langsung memberikan tekanan kepada tuan rumah. Baru berjalan dua menit, anak asuhan Klopp sudah unggul lewat gol dari Roberto Firmino. Kombinasi pemain Brasil tersebut dengan Sadio Mane kembali memberikan gol bagi Liverpool. Padahal sebelumnya, Sevilla sempat membuat pendukung Liverpool deg-degan dengan dua kesempatan masing-masing dari Nolito dan Wissam Ben Yedder. Kombinasi Firmino-Mane kembali membuat pendukung tuan rumah terdiam. Baik pendukung Liverpool maupun Sevilla mengira pertandingan telah usai di babak pertama.
Beruntung bagi Sevilla, dewi fortuna masih berpihak kepada mereka dalam bentuk seorang Alberto Moreno. Bek kiri Liverpool ini bisa dibilang biang kerok dari dua gol Sevilla. Pertama, tendangan bebas yang menghasilkan gol pertama disebabkan oleh Moreno. Kedua, dia menyebabkan penalti yang dimanfaatkan dengan baik oleh Ben Yedder.
Momentum jelas berada di pihak Sevilla setelah gol itu. Liverpool tak tinggal diam dan mencari gol pamungkas untuk membungkam tuan rumah. Namun, di menit-menit akhir pertandingan, justru mereka lah yang bungkam. Berawal dari tendangan penjuru, Liverpool yang gagal menghadang bahaya kecolongan dengan tendangan dari Guido Pizarro.
Gagal memaksimalkan keunggulan tiga gol, gagal tiga kali dalam menghadang Seviila, dan gagal pula memantapkan posisi untuk meraih tiket ke fase knockout. Mungkin, perlu jilid keempat agar Liverpool akhirnya menang atas Sevilla.
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola