Eropa Inggris

Drama antara Jurnalis Inggris dan Akun Twitter Arsenal

Derbi London Utara sabtu (19/11) lalu berakhir damai di lapangan. Laga yang dimenangi Arsenal dengan skor 2-0 tersebut memang mengandung beberapa keputusan meragukan yang dikeluarkan wasit Mike Dean, namun secara keseluruhan, derbi yang biasanya diwarnai oleh keributan antar-pemain di lapangan ini berlangsung tenang.

Meskipun begitu, keributan ternyata terjadi di luar lapangan, tepatnya di dunia maya. Drama yang terjadi di media sosial Twitter ini melibatkan beberapa jurnalis ternama Inggris, akun Twitter resmi Arsenal, serta para Gooner. Drama yang terjadi ini tentu lumayan menghibur bagi yang melihatnya.

Pertengkaran ini diinisiasi oleh Adam Crafton, jurnalis Daily Mail yang entah apa alasannya, memilih 11 pemain Tottenham Hotspurs ketika diminta memilih kombinasi Best XI antara Arsenal dan Spurs jelang derbi. Di dalam artikel ini, hanya Crafton yang memilih untuk mengabaikan pemain Arsenal di tim pilihannya. Tentunya, sah-sah saja sebenarnya Crafton menentukan pilihannya, namun keputusannya untuk membawa artikel ini ke Twitter menjadi penyebabnya.

Ketika laga usai, pilihan Crafton tentunya menjadi bahan olokan banyak orang, tak terkecuali admin Twitter @Arsenal, yang membalas cuitan Crafton dengan gif Mesut Özil yang tengah menyesap teh di cangkir. Crafton dituding hanya ingin mencari sensasi demi mendapatkan klik, seperti layaknya judul-judul clickbait yang sedang marak akhir-akhir ini, dengan memilih tim seperti itu.

Ternyata, cuitan @Arsenal ini mengundang banyak Gooner, sebutan pendukung Arsenal, untuk membalas twit Crafton sebelumnya. Tab mention sang jurnalis tentu dibanjiri oleh olokan, namun sayangnya, terdapat beberapa ejekan yang tak pantas, yang mengandung kata-kata berbau homofobik, anti-semit, bahkan ancaman pembunuhan! Meskipun begitu, anehnya, Crafton menyalahkan twit balasan @Arsenal karena menurutnya, twit itulah yang memicu ejekan tak pantas tersebut muncul.

Crafton yang ngambek melalui twit ini, ternyata mendapat banyak dukungan dari sesama jurnalis, seperti Henry Winter yang bekerja bagi Times, dan Neil Custis anggota The Sun.

Meskipun begitu, tindakan yang dilakukan oleh admin @Arsenal juga dibela oleh beberapa nama di sepak bola, seperti Gary Neville. Bahkan, ada juga jurnalis yang tak menyalahkan Twitter @Arsenal atas apa yang menimpa Crafton. Tak hanya itu, kampanye dukungan terhadap admin Twitter yang satu ini melalui tagar #IStandWithArsenalTwitterAdmin

Meskipun pada kenyataanya, drama ini diawali Crafton, tentu semua caci-maki ofensif yang ia terima tak pantas dilakukan. Di sini, pendukung Arsenal yang melakukan semua kekerasan verbal tersebut adalah yang seharusnya disalahkan, bukan sang admin Twitter, atau pun Crafton.

Sebagai jurnalis, Crafton tentunya berhak atas opininya, meskipun pada akhirnya, ia tak menanggung risikonya dengan jantan. Selain itu, yang dilakukan oleh admin Twitter @Arsenal hanyalah sebatas candaan belaka, seperti yang dikatakan Gary Neville. Bagi yang netral, drama ini tentunya menarik untuk diikuti karena kisahnya yang lucu dan menarik.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket