Italia gagal lolos ke Piala Dunia! Kabar ini memang membuat heboh di pagi hari kemarin. Hoax? Bukan. Ini fakta. Memang saat Italia menjadi runner-up grup, tidak sedikit juga yang meragukan juara dunia empat kali ini bisa melaju ke Rusia. Tetapi saat peluit terakhir berbunyi menandakan laga melawan Swedia berakhir 0-0 dan Gianluigi Buffon dan kolega harus puas menjadi penonton, banyak yang tak menyangka ini benar terjadi.
Setelah hampir 60 tahun, Gli Azzurri harus menerima kenyataan pahit gagal berlaga di turnamen sepak bola terakbar dunia. Sejumlah pemain senior mengundurkan diri seperti Buffon, Daniele De Rossi, dan Andrea Barzagli. Giorgio Chiellini kemungkinan akan mengikuti jejak rekan-rekannya tersebut.
Dunia bereaksi. Media sosial penuh komentar. Sorotan tertuju pada sang pelatih, Gian Piero Ventura. Saat pria berusia 69 tahun ini terpilih, banyak yang mengernyitkan dahi. Ventura ini siapa? Memang dia pernah melatih Torino, tetapi kariernya lebih banyak di divisi bawah. Reputasi dan ketenarannya masih jauh dibanding nama lokal seperti Marcelo Lippi, Carlo Ancelotti, Fabio Capello, Massimiliano Allegri, Antonio Conte hingga Maurizio Sarri.
Nama terakhir ini memang belum meraih trofi, tetapi keberhasilan membawa Napoli ke posisi tiga besar dua musim berturut membuat pria 58 tahun ini santer dikabarkan akan menggantikan posisi Conte di Chelsea.
Terus, Ventura? Sebenarnya, di bawah asuhan Ventura, catatan statistik Italia tidak terlalu buruk. Keseluruhan, Italia sudah memenangkan 56 persen dari total 16 laga. Dan 10 di antaranya adalah laga kualifikasi grup Piala Dunia, di mana Leonardo Bonucci dan kolega sudah menang tujuh kali dan hanya sekali kalah (melawan Spanyol).
Tetapi, buruknya penampilan Italia di laga play-off menuai banyak kritikan. Ventura dianggap menerapkan taktik yang monoton dan salah strategi. Plus, tidak punya inisiatif memainkan pemain-pemain yang lebih muda. Misalnya, di lini belakang selalu Bonucci, Barzagli, dan Chiellini. Tetapi bukankah mereka sudah 30 tahun ke atas? Bonucci sendiri tidak secepat dulu respons dan gerakannya.
Berikut ini adalah sederet masalah dan “dosa” Ventura sepanjang melatih Italia hingga berujung kegagalan Negeri Pizza ini melaju ke Piala Dunia.
Nyaris didepak para pemainnya
Ini terjadi saat laga kualifikasi tinggal tersisa satu lagi dan Italia dipastikan harus melalui play-off agar lolos ke Rusia. Setelah ditahan 1-1 oleh Makedonia, sejumlah pemain senior Italia dikabarkan melakukan pertemuan untuk melengserkan sang pelatih. Tetapi, Buffon mengklarifikasi kabar ini dengan mengatakan bahwa tidak ada rencana tersebut.
Pemain tidak mau bersalaman
Ini terjadi di laga kualifikasi Piala Dunia tahun lalu. Penyerang jangkung, Graziano Pelle, ngambek alias tidak mau bersalaman dengan Ventura saat dirinya digantikan, ketika Italia ditahan oleh Spanyol. Hal ini tentunya memicu kritik. Akhirnya, pemain tampan yang bermain di Shandong Luneng ini menuliskan permintaan maafnya lewat akun media sosialnya.
Lorenzo Insigne mati gaya
Saat Napoli kalah di San Paolo atas tamunya Manchester City di laga Liga Champions Eropa, satu-satunya pemain tuan rumah yang bisa membuat perbedaan adalah Lorenzo Insigne. Napoli yang sempat memimpin di 30 menit pertama, mendadak gagal fokus karena cederanya Faouzi Ghoulam. Kreativitas Insigne-lah yang membuat Napoli masih bisa merepotkan tim besutan Pep Guardiola sekalipun anak-anak asuhan Maurizio Sarri panik menghadapi kondisi tak terduga tersebut.
Sayangnya, kemampuan ini terus diabaikan oleh Ventura. Saat laga play-off pertama (Italia kalah 0-1 oleh Swedia), pemain berusia 25 tahun ini justru masuk di 15 menit terakhir dan tidak di posisi yang seharusnya. Akibatnya, Insigne tidak maksimal dan mati gaya.
De Rossi minta Insigne dimainkan
Lagi-lagi soal Insigne. Ini baru terjadi saat laga kedua melawan Swedia di Milan. Italia jelas butuh menang dengan selisih dua gol untuk bisa ke Piala Dunia. Tetapi, kok yang disiapkan masuk lapangan justru pemain tengah?
Ini yang membuat gelandang veteran, Daniele De Rossi, mengomel. Pemain AS Roma ini sempat menolak melakukan pemanasan dan mempertanyakan mengapa Insigne tidak dimainkan. Toh, Italia butuh menang, maka butuh pemain yang bisa mencetak gol. Video tersebut beredar dan menjadi viral. De Rossi akhirnya minta maaf dan menjelaskan alasannya agar pelatih memasukkan Insigne adalah masuk akal.
Tidak mau mundur
Biasanya pelatih jika timnya gagal menampilkan kinerja terbaiknya, maka akan mengundurkan diri. Tetapi, Ventura ini ngeyel tidak mau mengundurkan diri. Sejumlah media lokal di Italia sebelumnya menyebutkan bahwa pihak federasi sepak bola Italia akan memecat Ventura apapun hasilnya. Mantan pelatih Bayern München, Carlo Ancelotti, disebut bakal jadi calon kuat menggantikan Ventura. Tetapi semua masih belum ada pengumuman pasti. Kabar terakhir mengatakan nasib Ventura akan ditentukan Rabu hari ini. Kira-kira bagaimana ya akhir cerita ini?
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee251)