Akhir-akhir ini, sedang marak seorang publik figur terkena tuduhan melakukan pelecehan seksual. Dimulai dari seorang produser film Hollywood yang bernama Harvey Weinstein, yang terbukti melakukan banyak tindakan pelecehan terhadap aktris-aktris ternama. Sayangnya, dunia sepak bola tak bebas dari orang-orang jahat ini.
Baru-baru ini terungkap, bahwa mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, juga pernah melakukan hal serupa. Adalah Hope Solo, kiper timnas wanita Amerika Serikat, yang menjadi korban kejahatan Blatter. Wanita berusia 36 tahun tersebut mengaku bahwa ia mendapat perlakuan tak pantas dari pria yang harus mundur dari posisinya karena skandal korupsi tersebut ketika tengah bersiap untuk memandu acara penghargaan Ballon d’Or 2013 lalu.
“Blatter meremas (maaf) pantat saya,” ungkap Solo dikutip dari BBC.
“Setelah itu saya tak sempat melihatnya dan itu memberikan bekas buruk bagi saya. Saya tidak dapat mengatakan secara langsung kepadanya untuk tidak menyentuh saya. Saya orang yang terus terang, jadi hal ini agak sedikit membekas.”
Solo mengaku tak bisa menyampaikan pelecehan yang ia terima itu langsung pada saat itu karena ia merasa gugup untuk memandu acara Ballon d’Or yang prestisius tersebut. Meskipun begitu, pemenang Piala Dunia sekaligus peraih dua kali medali emas Olimpiade tersebut juga menyatakan bahwa ia bukanlah satu-satunya korban pelecehan di dunia sepak bola.
“Saya telah melihat kejadian yang saya alami sepanjang karier saya. Hal ini tidak terjadi hanya di Hollywood.”
“Beberapa tahun yang lalu, pesepak bola wanita menjalin hubungan dengan pelatih mereka saat masih di kampus, bahkan ada yang sampai menikah. Hal ini tidak seharusnya dilakukan oleh pelatih-pelatih tersebut, terutama terhadap pemain muda.”
“Sayangnya, hal ini tidak hanya dilakukan oleh pelatih, namun juga dokter, pelatih fisik, dan bahkan petugas pers. Saya sudah melihat kejadian seperti ini menimpa rekan saya, namun saya tak mengerti kenapa tidak ada pemain lain yang mengutarakan hal ini.”
Meskipun begitu, Blatter melalui juru bicaranya mengatakan bahwa tuduhan ini hanyalah omong kosong belaka.
Kepada Guardian, Solo berkata bahwa ia ingin koleganya sesama pesepak bola lebih berani untuk mengungkapkan apa yang telah terjadi kepada mereka. Sosok Blatter saat ini memang sudah dihukum dari sepak bola, namun masih ada Blatter-Blatter lainnya yang berkeliaran dan aktif di dunia sepak bola.
Langkah Solo tentunya patut diapresiasi, dan dijadikan contoh bagi pesepak bola wanita lainnya yang pernah menerima pelecehan seperti dirinya. Diam tentunya tak akan mengubah situasi, dan berbicara ke publik akan memberikan efek jera. Mari berharap bahwa olahraga seperti sepak bola tidak dikotori oleh kelakuan predator seksual seperti Sepp Blatter.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket